SIX🦋

161 147 172
                                    

Setelah selesai berbincang-bincang tentang sebuah pernikahan yang disebut mendadak kini aku masih duduk di sofa ruang tamu rumahnya Kenzo.

"Zen" panggil Kenzo ke aku.

"ya ada apa Ken?" aku berdiri dari sofa tadi yang aku duduki dan mulai mencari keberadaan suara Kenzo.

"sini kamu"

"kamu dimana Ken,kau nyuruh aku ke sana tapi arah mana kau lupa? rumahmu sangat besar untuk aku jalan dimana kau berada."

Sialan aku lupa kalo Zena baru pertama kali berada di rumahku.

"bentar Zen aku akan turun ke lantai bawah kamu tetap berada di situ jangan kemana-mana" ucapku sambil teriak di lantai atas.

Sampai lantai bawah Kenzo menarik tanganku sambil menggenggam pergelangan tanganku dan itu membuat diriku nyaman, tanpa sadar aku sudah berada di lantai dua.

"ini kamar kamu mulai sekarang tapi kalo kita menikah ini bukan kamar kamu lagi tapi..." ucapnya terhenti sekarang bibirnya mengarahkan ke telingaku membuat aku bingung.

"tapi untuk kamar anak kita nanti" ucapnya sambil berlari keluar dari kamarku.

"Asem kau Kenzo dasar manusia mesum!!" teriakkan ku sampai terdengar lantai bawah.

Kenzo dibalik pintu kamarnya itu hanya tertawa kecil karna sudah mengerjai Zena dengan perkataan yang terlalu ambigu.

................

Pagi hari dengan sambutan cahaya matahari yang memasuki jendela kamar Zena yang terlihat bersinar sampai sang asik tidur pun terganggu oleh cahaya matahari dengan ketukan pintu di balik kamarnya.

"Zen buka pintunya kamu mau sekolah kan sekarang,apa mau libur lagi?"

Ia sangat terusik dengan suara ketukan dari seseorang yang tak lain adalah Kenzo yap siapa lagi kaloo bukan dia?masa setan.

"ya bentar Ken" mau tak mau Zena memaksakan tubuhnya agar mau bangun dan melawan rasa malasnya biar gak ketinggalan sekolah.

Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya ternyata benar Kenzo sudah berdiri di sini cukup lama tapi... Aku kok melihat pakaiannya sangat rapi di pagi hari ini,apakah ia mau berangkat kerja?

"sarapannya ada di meja ruang makannya ada di bawah tangga jadi gak usah muter-muter mencari ruang makan,kalo gak cocok kamu bisa masak sendiri di kulkas bahan-bahan makanannya lengkap semua,dan juga aku mau berangkat karna hampir mau telat ngajar"

"ngajar? Ngajar apaan kamu Kenzo?,dan maaf aku lancang nanya urusan pribadi kamu"

"gak-papa kok Zen aku malah suka kalo kamu nanya-nanya urusan pribadiku kan latihan dulu jadi kalo habis nikah kalo mau ngobrol gak akan canggung"

"Asem gombal bangke gak tau sekarang masih pagi?"

"mulunya tolong lebih sopan tadi aku gombalnya cuman ke kamu kok Zen ya kali aku gombalnya ke perempuan lain sedangkan hatiku cuman untukmu seorang"

"dasar aneh"

Mendengar ucapan Zena ia bukannya marah malahan tertawa karna raut muka Zena yang emm...sedikit cemberut tapi justru itu kunci imutnya Zena saat ia cemberut.

LAQUEZENA [On Going]Where stories live. Discover now