SIXTEEN 🦋

59 32 132
                                    

Halo kembali lagi dengan Xie

Kalau mau baca harus dengan teliti ya 🙏 takutnya ada halaman yang gak sengaja aku acak .

Oke segitu aja lah pesan ku .

Happy reading 💗😉

***********

Zena sekarang lagi tidur di kamarnya ia sungguh sangat bosen dan berakhir baca buku novel kesukaannya, ia membaca buku novel kesukaannya sambil mengemil di kasur untung aja cemilannya gak yang renyah-renyah jadi kalau makan gak bakal ke tumpahan rempah-rempah nya.

"Assalamualaikum" sapa Kenzo dari ruangan bawah bahwa ia baru pulang dari kerja dan melihat keadaan rumahnya sangat sepi ia langsung bergegas di lantai atas langsung mencari Zena di situ takutnya hilang di bawah om-om sebab Zena seperti gadis polos banget lain hal dengan Laque.

"Zena kamu dimana?" Kenzo semakin panik saat pertanyaan nya gak ada yang sahut.

Di sisi lain Zena ia lebih fokus atau terbawa suasana saat membaca novel kesukaannya.

Click

Pintu kamar dibukakan oleh Kenzo ia menghela nafas saat melihat Zena berbaring sambil membaca buku di sampingnya sudah ada banyak cemilan enak.

"Eh mas Ken ngapain di sini?" Tanya Zena dengan muka bingung.

"Tadi aku panggil kok gak nyaut? Kenapa?"

"Eh maaf mas aku terlalu sibuk baca novel ini jadi gak kedengaran mas panggil sekali lagi maaf ya"

"Yaudah aku maafin sekali lagi jangan gitu ya ada orang tanya itu di jawab oke?"

"Okee"

"Yaudah saya tinggal dulu ke kamar mau mandi setelah saya selesai mandi kamu sudah ada di ruang tengah paham?"

"Paham mas" Kenzo cuman menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban 'iya'.

**********

Kini Zena sedang menunggu Kenzo di ruang tengah sambil menonton tv channel nya Spongebob Squarepants kesukaan Zena tapi beda lagi dengan Laque ia paling benci dengan film kartun katanya seperti anak kecil.

Laque sama Zena ia berada di dalam satu tubuh namun mereka berdua beda raga semacam alter ego lah.

"Lama ya nunggunya?" Tanya Kenzo yang sedari turun tangga lalu berjalan ke arah Zena yang sedang duduk di sofa panjang ruang tamu.

"Gak kok mas, oh ya mas ngapain ajak aku duduk di ruang tengah?" Tanya Zena yang sedang bicara sama Kenzo namun matanya menuju ke arah televisi.

Kenzo yang melihat Zena dari sebelahnya itu hanya cuman bisa nafas panjang aja.

"Kalau bicara sama orang itu liat orangnya bukan lihat tv Zena" Kenzo sengaja menekan kalimat akhirnya dan ia melihat Zena yang nurut perkataan nya ia pun  langsung senyum sambil mengacak rambut Zena.

Oh iya ruang tengah itu ruang tamu istilah penyebutan Kenzo.

"Jangan acak-acakin rambut Zena mas! Soalnya baru di sisir ihh"

"Hahaha oke-oke gak bakal mas ulangi lagi kok".

"Yaudah mas ada perlu apa nyuruh aku duduk di sini?"

"Gini loh Zen sekarang mas cuman mau bilang habis ini kita menikah tinggal 3 hari jadi besok mas mau ke rumah orang tua kamu tapi mas gak yakin mereka bakal nerima kamu atau datang ke pernikahan kamu, soalnya mas tau kamu perlakukan gak seperti anak sama dia, apa mas nyewa orang buat jadi wali kamu?"

"Boleh aja sih mas, tapi maaf ya maaf kamu malah nikahin aku yang mempunyai keluarga yang berantakan bunda yang sering nyalahin aku karena kematian ayah, ia juga suka bela Chelsea ketimbang aku, masalah sabun aja dia berani usir aku segitu buruknya aku kah mas di mata mereka?" Zena menceritakan semua tanpa sadar air matanya mengalir begitu deras Kenzo yang peka pun langsung memeluk erat Zena dan mengelus punggung yang terbalut oleh kain.

"Diam jangan nangis nanti mata kamu bengkak loh Zen"

"Ya kak tapi aku pengen nangis pengen keluarin semua masalah yang selalu aku pendam sendiri akhirnya aku berani cerita dan aku cerita cuman ke kamu mas, kamu cowok yang paling mengerti perasaanku daripada bunda sama Chelsea" ucap Zena sambil kedua kaki nya di tekuk.

"Udah nangisnya besok mau sekolah kan?" Kenzo menenangkan Zena dengan cara menempuh punggung Zena biar nangis nya reda.

"Iya sekolah"

"Mangkanya berhenti nangisnya dan sekarang ayo tidur, mau tidur bareng atau-" ucapan Kenzo langsung terpotong sama suara Zena.

"Tidur pisah karena kita belum muhrim mas".

Mereka berdua sudah sampai di kamarnya masing-masing dan mengucapkan selamat tidur bersamaan setelah itu pintu kamar di tutup secara bersamaan.

Dan Zena bermimpi indah di malam hari yang sunyi tanpa ada gangguan siapapun, tugas sekolah Zena sudah selesai semua kini ia tinggal siapin bukunya aja buat di bawa besok di sekolahnya.

Kenzo bukannya tidur ia malah mengerjakan tugas kantornya yang di kasih sama papanya sementara ini papanya Kenzo belum bisa pulang dari Indonesia di karenakan sibuk bekerja kalau ia pulang ke Indonesia perusahaan yang di sana gak ada yang mengandalkan.

_____________........ 

Maaf lama update nya sampai 3 bulan karena mencari bahan ide buat chapter selanjutnya itu tidaklah mudah

Jadi kalian harus vote and coment sebagai dukungan author yang sudah bekerja keras bikin novel ini.

LAQUEZENA [On Going]Where stories live. Discover now