NCT Husband Series 💚 Moon Taeil 💚

🌻-Sebatas Pada Semoga-🌻

SELAMAT MALAM MINGGU WAHAI BUNDA NEGARA 🔥

Biasa, kalau lagi gemes suka update dadakan macam tahu bulat

Jangan bosen-bosen aja.

JANGAN LUPA ISI ABSENNYA BUNDA, terima kasih 💚❤️

HAPPY READING ❤️💚

🌻🌻🌻

Ada alasan yang tersembunyi. Alasan kenapa kamu memilih untuk menjadi seorang pengusaha, seorang florist.

Florist itu sebutan untuk orang-orang yang pekerjaannya merangkai bunga segar maupun bunga imitasi dalam bentuk karangan bunga, buket, bunga meja, boutonnieres, korsase, atau lainnya sesuai permintaan klien.

Dan alasan mengapa kamu memilih menjadi seorang florist. Itu karena satu hal.

Bisa menyampaikan sebuah pesan rahasia lewat sebuah bunga.

Karena enggak semua orang mengetahui dengan jelas. Masing-masing bunga itu memiliki artinya tersendiri.

Dengan kata lain, ketika kamu ingin memberikan sebuah pesan tersembunyi. Terkadang kamu bisa mengirimkannya atau memberikan sebuah kode lewat bunga.

Ada satu bunga yang kamu wajibkan bunga itu harus selalu ada di tokomu. Entah itu untuk orang yang ingin membeli. Atau khusus untuk orang yang kamu tuju.

Bunga mawar.

Bukan tanpa sebab, karena jenis bunga jika berdasarkan dengan bulan kelahiran. Untuk di bulan Juni, adalah bunga mawar. Dan bunga tersebut harus ada di dalam tokomu. Apalagi warna merah muda.

Bunga mawar merah muda atau biasa kita sebut dengan warna pink itu melambangkan sebuah cinta yang manis, kebahagiaan, dan keromantisan dengan penuh kelembutan.

Sempurna dan sangat pas sekali dengan sosok yang menjadi alasan adanya bunga itu tumbuh di tempat ini.

"Tumben sepi?"

Kamu membalikan badan ketika mendengar suara yang familiar masuk ke dalam kebun. Di mana di sinilah bunga-bunga segar itu tumbuh dan kamu rawatnya.

Seperti anak sendiri....

Sasra datang dan langsung mengambil alih alat siram. Kedua kemejanya sudah digulung sampai sebatas siku. "Karyawan yang lain pada ke mana?"

"Mereka ke gedung pernikahan. Ada yang pesan kemarin buat tanggal sekarang. Bang Sasra enggak kerja?"

"Belum waktunya jam praktek nih, jadi mampir dulu ke sini. Udah sarapan?"

Kamu tersenyum. "Kebalik, harusnya aku yang tanya. Bang Sasra udah sarapan?"

"Belum soalnya enggak ada yang masakin."

"Makanya cepetan nikah!"

"Kan kamunya yang enggak mau Abang ajak buat nikah," balas Sasra dengan tertawa puas.