✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 04

18 10 2
                                    


Antar dua geng itu saling memandang sengit dengan tatapan yang tajam dan tangan nya mengepal dengan keras. PSARKAS salah satu geng sangat tidak pernah bosan untuk menang dan sangat susah untuk di kalahkan tidak akan cukup hanya dengan satu tonjokan. Geng satu ini di kenal sebagai geng yang paling terhebat di antara geng lainnya, dengan kehebatannya tidak ada berhentinya geng lain ingin merebut posisi nya tapi itu hanyalah mimpi semata baginya.

"Lo yakin mau ngehabisin kita?" ucap Varska meremehkan geng GOLDREX di hadapannya.

"Yakinlah bahwa lo semua bakal abis di tangan gue,"balas Ergan sombong.

"Nyali lo tinggi juga" ucap Varska sambil tersenyum miring, Ergan pun membalasnya hanya memandang sengit kepadanya.

"Bosss, eh buset kapan mulai nya tangan gue udah gatel nih" ucap Juan sambil memasang wajah bosannya.

"Banyak bacot, SERAAAAAANGGGGGG!!!!" teriak Varska.

Kedua geng itu pun saling membaku hantam, Varska yang kini menjadi sasaran pertama kenapa ia sekarang menjadi lemah tidak biasanya Varska seperti ini herannya, Varska tidak ingin kalah dengan Ergan apalagi posisinya tergantikan oleh nya ia pun bangkit dan kembali memberikan pukulan yang keras kepada Ergan dan yaa Varska berhasil membuat Ergan tergeletak di aspal begitu saja. Ergan lagi-lagi tidak sanggup untuk melawannya lagi.

"ERGAN SEGINI DOANG???" tanya Varska dengan nada tingginya.

"VARSKA ANJING!" balasnya dengan nafas yang tersenggal.

"MAU LAGI?!" tegas Varska Ergan tidak menggubris perkataannya dan Ergan terus menerus meringis kesakitan, Varska yang gemas dengan Ergan ia pun menginjak punggung Ergan dengan keras lagi-lagi rasa sakit itu pun bertambah menyiksa tubuh Ergan.

"Ampun, Ka."  Ergan melemah dan Varska membalasnya dengan senyumnya khasnya.

"Gimana, Ka?" tanya Ken sambil merangkul tubuh Varska.

"Suksessss" balas Varska dengan tersenyum lebar.

Ken membalas senyumnya dan ia pun langsung melirik kepada teman-temannya yang berada di sekeliling nya "TERIMAKASIH UNTUK HARI INI" teriak Ken sambil melayangkan tatapannya kearah langit.

"TARIKKKK SIIIISSSS!!" teriak Juan.

"SEMONGKO!!" seru semuanya.


"Sya, lo lagi ga sibuk kan?," tanya Bumi.

"Ngga, kenapa?" balas Fisya.

"Lo capek gak?," tanya nya lagi.

"Kenapa si jangan bilang lo mau ketukang bakso nya mang Udin" ucap Fisya.

"Kokk tau aja siiiiiii" balas Bumi gemas.

"Kaki gue tiba-tiba gak bisa gerak" melas Fisya.

"AAMIIN!!" teriak Bumi.

"GAK YA MAAF TUHAN, KAKI NYA UDAH BISA GERAK!" balas Fisya.

"Kok bisa?" tanya Bumi dengan tampang polosnya.

"Tuhan gak mau aku yang cantik ini tersakiti" sautnya.

"Ayoooo Fisyaaaaa" pinta Bumi.

"Magerrr" balasnya

"Kalau gue mati di sini lo jadi tersangka lohhh" ucao Bumi.

"Gue kan kaya, mau tersangka gimana pun kalau ada uang semua beres." jelas Fisya.

"Fisyaaaaaaa" ucap Bumi tak percaya.

"Kenapa?, bener dong gue" balas Fisya.

"Gak nyangka gue sama lo" ucap Bumi.

BUMI VARSKAWhere stories live. Discover now