✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 07

9 1 0
                                    

"Apa gue gak salah denger, HAH?!" kaget Fisya dengan perkataan Varska.

"Gawat si ini" ucap nya lagi.

"Maksud lo?" bingung Varska.

"Eh, gak gak gue salah ngomong" balas Fisya cepat.

"Bisa abis gue kalo Varska tau Bumi suka banget sama Hitto" batin Fisya.

"Apaan gak lo?!, lo nutupin sesuatu kan dari gue??!" ucap Varska meyakinkan Fisya bahwa ada sesuatu yang di tutupi darinya.

"Apansi lo?!" balasnya dengan kesal.

"Ckkk, kebiasaan tau ga lo selalu gak mau terbuka sama gue" ucap Varska sambil memakan kentang goreng nya.

"Yalagi kenapasih sifat lo yang kepo itu gak pernah mau musnah kayak nya, mau tau segala hal!." ucap Fisya.

"Harus!" balasnya singkat.

"Terus kapan si Hitto pergi nya?" tanya Fisya.

"Lebih cepat lebih baik" balasnya.

"Gue nanya serius, lo tau gak?" tanyanya lagi.

"Emm mungkin secepatnya" jawab nya enteng, Fisya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan Varska selalu saja membuat dirinya kesal.

"Seterah lo deh Alvarska Dianfar Askar !!!!" ucap Fisya dengan lantang Varska tidak mengubris sedikitpun ucapannya dia malah asik memakan kentang gorengnya.

"Oh iya," ucap Varska sambil menjeda perkataan nya.

"Apaan" balasnya.

"Lo sekarang tinggal sama Bumi kan?" tanya Varska.

"Hm" jawabnya singkat.

"Berarti lo setiap menit, jam, detik bareng?" tanya nya lagi, Fisya hanya mengangguk kepalanya.

"Dia pernah cerita soal gue gak?"

"WEHH PEDE AMAT LO!!!, HAHAHA" Fisya tertawa lepas mendengar perkataan Varska barusan.

"Sadar ya bro, dia aja mau kenal lo aja gak. Nih nih ya gue kasih tau, dia denger nama lo aja gak mau" jelas Fisya.

"Apaan si lo, gak percaya gue sama lo ya gak mungkin anjir sampe segitunya." ujar Varska.

"Ya gak tau aja sih lo!" ucap Fisya.

"Ngarang lo!, gak mungkin si Bumi kayak gitu" ujar Varska tak percaya.

"Seterah lo." Varska terdiam mendengar perkataan Fisya tadi, ia mencerna ulang perkataan itu "apa benar ya Bumi gak sesuka itu sama gue?" batin Varska. "Ah lagi juga ya kalo bener, ya gak masalah si di hidup gue, lagi juga dia sama aja cewek pada umumnya, kecil lah bagi gue" batinnya lagi.

"Woy ngapain ngelamun lo?!" ujar Fisya sambil menyenggol tangan Varska. Varska hanya menggeleng kan kepalanya dengan cepat.

"Yaudah gue mau pulang" ujar Fisya bangkit dari duduk nya.

"Gue anter!," balas Varska sigap.

"Ah gak!, nanti lo tau rumah Bumi" tolak Fisya.

"Betul!, kalau gue gak pengen tau rumah nya, ngapain amat gue nganterin nenek gayung kayak lo"

"Yaudah!, gue juga bisa sendiri!" ucap Fisya sambil berjalan ke arah pintu luar.

"Eh tunggu tunggu!" balas Varska sambil mengikuti Fisya dari belakang.

Varska mengambil motornya di parkiran dengan terburu-buru supaya Fisya tidak duluan menaiki takxi, bisa gawat kalau dirinya gagal lagi seperti kemarin, Varska tidak mau membuang-buang waktu nya lagi ia harus lebih bisa mengambil hati adiknya ini. Hanya Fisya orang yang menjadi salah satu jalan yang bisa membantu dirinya dekat dengan Bumi.

BUMI VARSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang