Chapter 07 - Tertegun

8 1 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

"Mau ke mana?"

Tubuh Kanaya menegang ketika mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya. Ia pun membalikkan tubuhnya.

"Kok bisa ada di sini, Kak?"

"Emangnya, gak boleh khawatir sama pacar sendiri?" tanya laki-laki tampan yang berdiri di hadapan Kanaya saat ini, siapa lagi kalau bukan Agam Afdalash.

"Gak usah sok peduli deh, Kak. Aku sama temen aku ini, dia selalu ada gak kaya, situ!"

Kanaya menarik Gladis untuk pergi. Namun, tangan Kanaya pun berhasil dicekal oleh Agam. "Lepasin! Apa, sih urusan, Kakak?

"Aku pacar kamu, Naya. Kamu harus nurut, aku cuma mau bilang kalau besok aku jemput kamu, kita berangkat bareng ke sekolah."

"Lah, emang gak bisa gunain dikit tuh ponsel?" celetuk Kanaya membuat Agam mengetatkan rahangnya.

"Kenapa kamu jadi kaya gini, sih? Aku ada kesalahan apa, kasih tau sekarang!" Gladis tidak suka ketika temannya diperlakukan seperti ini.

"Bisa turunin nada suara lo sedikit gak?" Tantang Gladis.

Membuat Kanaya yang melihatnya pun memegang tangan Gladis, mencoba memberi ketenangan. Bagaimana pun ini tempat umum.

"Maaf." Kata itu pun terlontar dari bibir Agam dengan wajah penyesalan sudah meninggikan suaranya pada Kanaya.

"Dis, lo tunggu bentar, ya?" Gladis pun mengangguk mengiyakan.

Kanaya memegang pergelangan tangan Agam, dan langsung menyeretnya. "Mau ke mana?"

Pertanyaan Agam pun tidak dijawab, Kanaya memberhentikan dirinya di taman. Ia melepaskan tangan Agam begitu saja.

"Kak, kayanya kita salah menjalin hubungan ini."

"Kenapa berbicara seperti itu?" Kanaya tersenyum miring. "Kamu tanya, Kenapa?"

Kanaya memalingkan wajahnya ketika Agam memperhatikannya dengan begitu rinci. "Kenapa gak bilang, kalau kakak punya cewe?"

Agam tersenyum tipis, "kamu cemburu?"

Kanaya membuka matanya lebar-lebar. "Haha, cemburu? Cemburu? Mana mungkin aku cemburu, Kak. Jangan baper, deh."

"Lalu?"

"Siapa yang gak kesel kalau ada orang yang bilang ayo, pulang bareng. Kamu mau disangka kita pacaran boongan.  Eh, taunya pulangnya sama cewe lain. Secara gak disengaja, tuh. Kamu yang bikin hubungan kita dicurigain."

Agam berhasil melepaskan tawanya, membuat Kanaya tertegun sejenak, mengapa sangat manis?

"Itu namanya kamu cemburu, Naya." Kanaya mengangguk-anggukan kepalanya, "kamu emang sok tau. Dan aku gak peduli," ucapnya.

Agnaya (On going)Where stories live. Discover now