1. Little Thing 👶

69.2K 6K 341
                                    

Jangan berekspetasi tinggi, aku cuma amatiran yang sedang gabut pengen nulis cerita mahae 👍









-----------------

"YAK! aishh" haechan memekik marah ketika sambungan telfon yang baru saja ia angkat terputus, pasalnya renjun a.k.a sahabat TERMENYEBALKAN nya tiba-tiba mengingkar janji mereka untuk mengerjakan project kelompok di cafe dekat sekolahnya dan kini dengan tidak tahu malunya malah menitip ice cream pada haechan dan menyuruh haechan untuk ke rumah manusia setengah iblis itu dan mengerjakan tugas kelompok mereka disana.

"Awas saja kau Huang renjun! aku mutilasi semua koleksi moomin mu biar kau nangis darah nanti!" ujar haechan bersungut-sungut karena masih sangat kesal, Tapi yang namanya juga sahabat ia malah tetap memutar balik mobil yang sedang di kendarainya itu ke tempat yang menjual ice cream favoritenya dan renjun.

Setibanya nya disana haechan langsung memarkirkan mobil kesayangan dan dengan segera masuk ke dalam toko ice cream yang terlihat ramai itu karna memang ice cream di toko ini terkenal sangat enak.

Haechan mengantri menunggu gilirannya untuk memesan, sedikit misuh-misuh didalam hati karna antriannya cukup panjang dan haechan sedang dalam mood yang tidak baik.

Sambil menunggu gilirannya haechan memutuskan bermain handphone saja, mengscroll akun media sosialnya yang bisa di bilang mempunyai banyak pengikut, membaca komentar-komentar pada postingan terbarunya yang kebanyakan memuji ketampan dan kecantikannya yang memang melebur menjadi satu diwajah orientalnya itu. haechan tersenyum dalam hati, tentu saja ia bangga, wajah dan penampilan yang dimilikinya ini merupakan hal yang Patut dibanggakannya.








TAK!

Haechan tersentak saat merasa kakinya ditabrak sesuatu, ia sontak melihat ke bawah dan hampir memekik keras karna keberadaan makhluk yang sedang menempel dikakinya itu!

"MOMMYY~"! astagaa, makhluk kecil itu mulai berbicara sambil mendongak ke atas menatap haechan dengan kedua netra bulatnya yang berkaca-kaca.

"apa-apaan ini! Orang tua mana yang bisa-bisanya tidak mengawasi anaknya seperti ini!" Haechan kembali fokus pada makhluk kecil bulat yang masih setia menempel di kaki nya itu.

"HIKSS! MOMMY!" balita itu akhirnya menangis karna merasa dirinya di abaikan padahal sudah berusaha memanggil manusia yang tengah berdiri menjulang didepannya itu.

"Ya tuhaaannn, haechan ingin menghilang saja! Orang-orang mulai menatap ke arahnya dengan tatapan menghakimi, seperti haechan adalah orang tua yang tengah menelantarkan anaknya.

"Hey nak jangan seperti itu, bagaimana pun anak itu adalah anakmu, jangan perlakukan dia seperti itu walaupun kamu merasa belum siap menjadi ibu" Wanita paruh baya yang berdiri tidak jauh dari haechan dengan gamblang menasehatinya seperti itu, tentu saja orang-orang akan berpikir demikian jika melihat haechan yg masih memakai seragam sekolah dan anak kecil yang menangis sambil memanggil 'mommy' ke arahnya. Orang-orang pasti akan berpikir bahwa anak kecil ini adalah hasil kesalahan pasangan muda dan haechan yang tidak siap menjadi ibu dan tidak mau mengurus anaknya.

Kepala haechan terasa ingin pecah, makhluk jelek yang semakin menaikan volume tangisan nya itu semakin memeluk erat kakinya dan memanggilnya "mommy" berkali-kali, dengan hati dongkol setengah mati dan perasaan sedikit iba yang tiba-tiba dirasakan nya saat melihat makhluk kecil itu menangis tersedu-sedu, akhirnya haechan berjongkok dan menggendong makhluk kecil yang tidak lain adalah balita laki-laki berusia sekitar 2 tahun itu.

"Ssssttt, berhenti menangis makhluk jelek, kau membuat orang-orang salah paham dengan ku" ujarnya pada balita yang ia gendong itu dengan sesekali menepuk-nepuk pantatnya, berusaha menenangkan dengan cara yang pernah ia lihat dari bibinya dulu ketika menenangkan anaknya.

TEEN MOMMY [ Markhyuck ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora