Part 117 - Bersama Grandma & Grandpa

8.2K 1.3K 95
                                    

"Ish, tidur!"

Oren berdecak sebal. Dia sedang duduk di lantai sedangkan Alex tengkurap di atas ranjang dengan nafas teratur dan mata terpejam.

Oren sedang sibuk menggunting kuku Alex yang mulai memanjang. Cowok beranjak remaja itu sangat malas menggunting dan membiarkan begitu saja. Oren jadi gemas dan menggunting dengan telaten.

Selesai tangan kiri, Oren berpindah ke tangan kanan. Terlebih dahulu meletakkan tangan Alex di atas ranjang agar tidak menggantung seperti tadi.

Oren anak yang rajin. Dia sangat perhatian pada Alex. Mereka sering menghabiskan waktu di kamar Alex kalau cowok itu tidak pergi bermain bersama teman-temannya. Tentu saja Oren selalu ikut, cewek itu mengintili Alex setiap hari.

"Jadi rapi dan bersih." Oren tersenyum puas memandang kuku Alex yang sudah pendek dan rapi. Dia meletakkan tangan cowok itu seperti sebelumnya, kemudian berpindah pada kaki.

Alex tidak bangun meskipun Oren menekuk kakinya. Oren berdecak, dia mendorong badan Alex sehingga posisi cowok itu setengah terlentang.

"Tiap hari ke sini! Dasar nggak tahu malu!"

Oren menahan nafas mendengar gerutuan samar dari luar. Dia berhenti mengguntingi kuku kaki Alex.

"Lex, mama kamu datang." Bisik Oren membangunkan Alex.

Oren mulai panik. Dia menutup hidung Alex, tetapi cowok itu tak kunjung bangun. Oren mundur ke ujung ranjang mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"Bangun." Panggil Oren mencicit. Memberanikan diri bergeser mendekati bagian kepala Alex.

Alex berguman tidak jelas. Dia menarik leher Oren sehingga cewek itu ambruk. Alex menutup telinga Oren di ketiaknya agar tidak mendengar suara berisik dari luar.

Oren diam dan menurut. Memandang wajah damai Alex yang masih memejamkan mata.


***






Star menggeliat dan membuka mata pelan-pelan. Sembari mengumpulkan nyawa, bayi itu mengerucutkan bibir dan sesekali memejam. Dia langsung bangun dan melihat ke sekeliling.

Ruangan yang dia tempati itu tidak sama seperti kamarnya. Star bergeser pada Scarlett dan menjatuhkan kepalanya pada perut saudarinya sembari menepuk-nepuk perutnya pelan.

Scarlett menggeliat merasa sesak nafas. Dia berguman panjang dan mendorong kepala Star dari atas perutnya.

"Daddy..." Panggil Scarlett.

Star langsung duduk dan berpandangan dengan Scarlett. Mereka berdua hanya diam lalu menoleh pada dua orang dewasa yang masih terlelap di pinggir ranjang.

"Eh, udah bangun."

Rose tersenyum dan mendekat pada kedua bayi itu. Kemudian memeluk Scarlett yang masih berbaring sambil mengecup gemas. Scarlett hanya diam saja, tidak menolak kecupan Rose.

"Mommy." Kata Scarlett mencari Mauren.

"Mau Mommy sama Daddy." Jawab Rose.

"Daddy."

"Nanti kita pulang ke rumah Daddy." Janji Rose. "Ayo bangunin Grandpa."

Star mendekat pada Robert dan menekan-nekan pipi lelaki itu. Robert pun bangun dan terkekeh, menangkap tangan Star dan mengecup gemas.

"Daddy." Kata Star.

"Sebentar lagi, okay." Jawab Robert menyeruakan seperti Rose.

EMPTY [18+]Where stories live. Discover now