Part 131 - Dongeng Sebelum Tidur

11.1K 1.3K 1K
                                    

Alex membacakan buku dongeng untuk Star, Scarlett dan Mauren. Kedua bayi itu berbaring sambil memeluk boneka masing-masing. Mauren memeluk mereka dari belakang Star, Scarlett juga memeluk kaki Alex yang sedang duduk menyandar pada kepala ranjang.

Star dan Scarlett penasaran dengan dongeng tentang kancil dan harimau. Mauren sesekali tersenyum mendengar intonasi suara Alex yang berbeda-beda tiap karakter dan hewan yang sedang bicara.

Sampai akhirnya kedua bayi itu tertidur, Alex menutup buku dongeng dan mengelus pipi mereka serta memperbaiki selimut.

Mengecup satu persatu sebelum keluar dari kamar anak-anak dan mengajak Mauren. Mereka berdua menutup pintu dengan cahaya temaram sehingga bayi-bayi itu sangat pulas.

Alex dan Mauren mengambil tempat masing-masing. Keduanya berbaring dan mengenakan selimut yang sama. Mauren mencoba memejamkan mata, tetapi dia tidak mengantuk lagi seperti saat di kamar anak-anak.

Begitu juga dengan Alex. Dia memutar badannya menghadap Mauren. Mengelus rambut wanita itu ringan dan tersenyum saat Mauren membuka mata. Dia juga memutar badannya menghadap Alex, membiarkan lelaki itu melanjutkan aksinya.

"Kamu belum ngantuk?" Tanya Alex.

"Em." Jawab Mauren singkat. Alex tersenyum tipis dan tangannya turun mengelus-elus pipi Mauren dengan jempol.

Pelan-pelan Mauren mencoba membuka hati untuk Alex lagi dan memperbaiki hubungan mereka. Sejauh ini, keraguan itu masih ada. Dia berusaha menepis dengan sentuhan-sentuhan kecil yang menenangkan dari Alex.

Rose memberikan paket lengkap liburan khusus untuk mereka. Tetapi, keduanya tidak menunjukkan rasa antusias seperti pasangan pada umumnya. Mereka menunjukkan seperti liburan-liburan seperti biasa, yang ditujukan hanya untuk bayi-bayi keduanya.

Alex memberanikan diri mengecup dahi Mauren pelan-pelan. Lalu turun ke pipi dan tidak mendapatkan penolakan. Alex memiliki kesempatan maju, dia memandang Mauren dalam. Wanita itu diam saja, memejam kala Alex mengecup lembut.

Alex mengecup bibir Mauren ringan. Mauren lagi-lagi hanya memejam dan diam saja. Alex mengulangi sekali lagi sambil mengelus pipinya hingga bibir.

"Mauren, sayang... apakah aku boleh?" Tanya Alex ragu.

Mauren tetap diam memandang Alex. Lalu dia mengangguk pelan, Mauren juga ragu membuat Alex meragu. Namun, dia mencoba lagi. Dia akan berhenti kalau Mauren tidak menyukainya.

Alex memperdalam ciuman mereka. Mauren memberikan respon untuk pertama kali setelah kejadian tiga tahun lalu. Wanita itu menggerakkan bibirnya mencoba membalas ciuman Alex dengan gamang.

Alex berhenti lagi. Dalam hati bersorak gembira sampai dia tak bisa berkata-kata. Dia memandang Mauren dalam dengan kedua mata sendu, kemudian menciumnya lagi.

Alex berpindah posisi di atas Mauren. Ciuman mereka makin intens. Mauren sama sekali tidak menolak, meski badannya remang dan beberapa kali bergerak kaget di bawah selimut yang menutupi keduanya. Alex berusaha membuat Mauren rileks dan menikmati cumbuan tersebut.

Saat keduanya mengambil jarak, mereka berpandangan dan tersenyum tipis. Alex menciumnya lagi dan nafas keduanya mulai kasar. Alex juga memberanikan diri mencium rahang Mauren dan turun ke leher.

Mauren melenguh, tidak sengaja mendorong badan Alex menjauh lalu menekan lagi setelah sadar. Alex menghisap leher Mauren, memberikan kecupan-kecupan mesra dan mendamba. Alex menunjukkan keseriusannya pada Mauren melalui aksi dan sentuhan mesranya.

Mauren yang tadinya memejamkan mata sambil mengalungkan kedua lengannya pada leher Alex, pelan-pelan membuka lagi. Dia melirik Alex di atasnya, menyentuh lembut rambut lelaki itu. Alex berhenti mencium leher Mauren, tetapi dia diam pada posisinya.

EMPTY [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang