Part 139 - Menikah

10.7K 1.1K 121
                                    



Alex dan kedua putrinya sedang rebahan di atas tempat tidur sambil belajar. Star dan Scarlett tengkurap sambil menulis di buku. Alex menemani sambil menopang kepala menggunakan tangan kiri. Sesekali mengajari mereka, membuat contoh yang salah.

Star dan Scarlett memainkan kaki mereka. Menggoyang-goyangkan sambil belajar menulis. Meskipun tulisan dan gambar mereka sangat berantakan. Tetapi masih bisa dibaca. Mereka belajar dengan baik dan cepat.

Alex kagum pada putri-putrinya yang cerdas. Setiap hari keduanya menunjukkan apa yang mereka pelajari di sekolah. Rutinitasnya masih sama, bangun pagi-pagi sekali, membangunkan Alex untuk mandi dan bersiap-siap. Kemudian memakai seragam lalu sarapan. Setelah itu, barulah Alex mengantar ke sekolah sebelum kerja.

Jika Alex sibuk, Rose yang menggantikannya. Wanita itu sangat berubah, dia turut mengurus cucu-cucu kesayangannya yang menggemaskan. Bahkan Rose mau menunggui mereka di sekolah kadang bersama Mauren.

Rose perhatian dan lemah lembut. Dia menyuruh Mauren istirahat saja. Beberapa kali Mauren bangun kesiangan, anak dan suaminya sudah pergi. Rose tidak pernah marah, mangatai atau mengutuknya tidak becus.

Rose juga pernah mengajak Mauren ke tempat arisan dan mengenalkan pada teman-temannya. Mauren merasa sangat canggung, tetapi Rose tidak cuek dan sibuk dengan teman-teman. Mereka duduk bersebelahan bersama Scarlett dan Star.

Hubungan mereka tidak secanggung dulu. Perlahan namun pasti, Mauren nyaman pada Rose. Tidak lagi takut Rose akan mengamuk tanpa sebab saat melihatnya.

"Daddy, nanti Stal mau menikah." Ungkap Star serius bicara pada Alex meski tangannya masih sibuk mencoret-coret buku.

"Hem?" Alex mengerutkan dahi. "Menikah?" Tanyanya seperti orang bodoh.

"Hem." Star berdeham membenarkan.

"Menikah?" Alex mengulangi untuk meyakinkan kalimat yang dia dengar dengan nada tinggi.

"Iya, Daddy. Stal mau menikah." Jawab Star percaya diri.

"Menikah?!" Alex melotot. "Sayang, kamu tahu dari mana kalimat itu?" Tanya Lelaki itu hati-hati dan berusaha tetap tenang.

"Stal di ajak menikah sama Alflezi." Jawab Star santai.

"Siapa Alflezi?"

"Teman sekolah, Daddy." Jawab Scarlett. "Alfllrrezi, Daddy. Pake llllllrrrr" Scarlett berusaha memperbaiki nama yang seharusnya Alfrezi.

"Iya, Daddy. Namanya Alflezi." Star membenarkan. Susah sekali menyebut namanya karena mereka masih cadel

"Nggak boleh!" Tolak Alex mentah-mentah. "Anak-anak Daddy nggak ada yang boleh menikah!" Ucapnya tegas.

"Daddy, Stal udah punya pacal!" Tekan Star keras kepala.

"Siapa yang sudah berani mengajak anak-anak kesayangan Daddy pacaran?" Tanya Alex geram, membuat Star menjerit sebal.

"Daddy, nanti Scarlett nggak mau menikah." Scarlett mengutarakan keinginannya. Dia mendekat pada Alex dan memeluk lelaki itu.

Alex memeluk erat Scarlett. "Ini baru putri Daddy!" Puji Alex gemas.

"Nanti Scallet kelja sama Daddy. Telus jalan-jalan sama Mommy, beli es klim."

"Anak kesayangan Daddy!" Alex sangat terharu. Scarlett dan Alex berpelukan erat dan gemas. Alex mengecup dahi putrinya berkali-kali. Mengabaikan Star yang makin kesal karena tidak diperbolehkan menikah.

"Nanti Scallet bawa Mommy dan Daddy liat salju. Main lempal-lempalan salju kayak waktu itu."

"Daddy akan jagain putri-putri Daddy sampai besar. Putri Daddy yang baik, cantik nggak boleh menikah."

EMPTY [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang