41[problem one solved]

27.7K 3.5K 429
                                    

"kak Varo."

Alvaro yang lagi maen hp itu noleh, dia sekarang sedang berada didalam perpustakaan bersama Jihan.

Sesuai janjinya tadi, mau ngajarin Jihan katanya.

Tapi si Varo malah duduk anteng di bangku perpustakaan sambil maen ngep ngep.

"Kak Varo!! Ambilin buku yang itu!" Jihan menunjuk satu buku yang ada di rak paling atas.

Alvaro berdiri, satu tangannya menggapai buku itu, dan satu tangannya lagi masih megangin hp nya.

"Nih." Dia ngasih buku itu ke Jihan.

Jihan senyum terus duduk di satu bangku.

Alvaro juga ikut duduk disebelah Jihan, matanya terus fokus sama game nya.

"Kak Varo."

"hM?"

"Ini kak." Jihan menunjuk satu soal yang tertulis di bukunya.

Varo menatapnya sekilas terus cuma ngangguk ngangguk.

Jihan merenggut sebal,"kak Varo!!"

"Apaan?"

"Ini kak yang aku belum ngerti."

Alvaro berdecak kecil, dengan terpaksa dia memberhentikan game nya dulu.

Alvaro mengambil alih buku tulis Jihan membaca soalnya dulu terus ngangguk lagi.

Jihan nepuk jidatnya,"gimana kak?"

Alvaro menggaruk kepalanya, dia menatap sekeliling perpustakaan dulu lalu matanya berhenti di pintu perpustakaan.

Alvaro menyipitkan matanya menatap satu siswa yang mengintip kecil disana, Varo menyeringai tipis.

Dengan kasar Alvaro menarik satu tangan Jihan, memegangnya seperti ingin mengajari anak kecil menulis.

Jihan nahan salting, dia cuma bisa senyam senyum ngeliat gimana Alvaro ngerjain tugasnya sambil megangin tangannya.

Di luar pintu perpustakaan ada satu siswa yang melihat itu semua dia,

Rio.

Rio melihat bagaimana Alvaro yang sedang ngerjain tugas sama Jihan.

Rio menghela nafas kecil, dia berjalan menjauh dari perpustakaan dengan langkah lamban.

Kepalanya tiba-tiba terasa berat, tangannya memegang kepalanya sendiri sampai,

Brukk!

Pandangannya hilang, dia pingsan.

Tidak ada yang menyadarinya sampai satu siswi dari kelasnya Jihan keluar, habis menyelesaikan piket.

Siswi itu melebarkan matanya,"kak Rio?!"

Dia berlari mendekati Rio yang tergeletak pingsan,"kak bangun kak!!" Dia menepuk-nepuk pipi lelaki manis, matanya menatap koridor yang sepi sampai ada satu siswa yang baru saja turun dari tangga.

"WOY! KAK DAFA!!"

Dafa, murid itu yang lagi jalan-jalan santuy menoleh kearah sumber suara, dia berlari kecil menghampiri siswi itu.

"Ap- Rio?!"

"Kak Rio pingsan kak!! Angkat!"

Dafa ingin mengangkat tubuh lelaki manis tapi tubuhnya langsung tergeser dengan kasar didorong oleh,

Alvaro.

"Minggir." Alvaro langsung menggendong tubuh Rio ala bridal style kakinya dengan cepat menuruni tangga.

[BOYS LOVE] ⁽⁽ଘALVAROଓ⁾⁾[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang