AGAM - 28

242K 24.9K 8.1K
                                    

Jangan lupa Vote ya kesayangannya gue- Elvan

"Leher Kakak bakal aku gorok kalau berani kayak gitu!" Ancam Leyla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Leher Kakak bakal aku gorok kalau berani kayak gitu!" Ancam Leyla.

"Haha, lo duluan yang bakal gue tembak," sahut Agam sambil terkekeh.

Ia menyandarkan punggungnya di kepala kasur. Sedangkan Leyla sudah merebahkan tubuhnya dan sudah memakai selimut sampai leher, ia sedang berjaga-jaga agar Agam tidak bisa melakukan hal yang diucapkannya barusan.

"Tidur, gue cuma bercanda tadi," suruh Agam karena Leyla tidak menutup matanya sedari tadi.

"Nanti kalau aku tidur, Kakak malah macem-macem lagi," curiga Leyla.

"Ck! Gue bilang engga," balas Agam. Dia hanya bercanda tadi supaya Leyla mengizinkannya untuk tidur di kasur.

"Awas kalau bohong." Leyla menunjuk Agam dengan tatapan tajam. Tetapi bagi Agam itu tidak menyeramkan sama sekali, bahkan Leyla kelihatan imut di matanya.

"Hm."

Leyla mulai menutup kedua matanya, tapi, belum tidur. Sepertinya dia butuh berkhayal bertemu member BTS dulu baru bisa tidur nyenyak.

Agam yang bermain handphone sejak satu jam lebih pun akhirnya berhenti. Diletakkannya handphone di atas meja, membuka kaosnya dan merebahkan tubuhnya disebelah Leyla.

Ia menatap wajah teduh Leyla ketika tertidur. "Cantik."

Agam memiringkan tubuhnya menghadap Leyla. Diangkatnya tangan kirinya hendak mengelus pipi mulus itu.

"Gue kangen sama lo yang dulu," gumam Agam.

Setelah mengucapkan itu, Agam mengecup kening Leyla. Setelahnya, ia menutup mata dan mulai terlelap.

Keesokan paginya

Dorr
Dorr

Suara berisik itu mengusik tidur Leyla. Dengan sangat terpaksa Leyla harus bangun dari tidurnya. Ia begitu kesal, pasalnya ia tadi sedang bermimpi bertemu Jungkook dan rencananya mereka akan jalan-jalan.

"Gagal deh jalan-jalannya," ucap Leyla bersedih.

Dorr

"Ish, siapa coba yang nembak-nembak pagi-pagi gini?" Kesalnya.

Ia pun turun dari kasur dan berjalan keluar kamar. Ia akan mencari sumber suara dari tembakan itu. Tapi, sebelumnya ia sudah ke kamar mandi sekedar mencuci wajah serta menyikat gigi.

Ternyata Agam dan yang lainnya sedang latihan menembak di lapangan belakang mansion. Leyla tidak berniat untuk mendekat atau bergabung bersama mereka. Dia hanya melihat dari jarak jauh saja.

"La!" Panggil Zeyn ketika ia melihat kebelakang.

Mereka semua pun menghentikan aktivitasnya saat mengetahui ada Leyla disini.

AGAM [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang