35

469 67 0
                                    

"Yang Mulia..." Margaret terisak disana saat Kenneth terus membereskan barang - barang pribadinya sendiri tanpa menghiraukan Margaret. Hatinya sangat sakit sekarang sehingga ia tak ingin membuka suaranya lagi.

"Itu salah paham, Yang Mulia. Aku tidak melakukan apapun dengannya." Perempuan itu terus berusaha menghentikan Kenneth namun usahanya terlihat sia - sia. Kenneth tetap mengemasi semua barang - barangnya ke dalam peti tanpa mengucapkan apapun. Margaret tahu Kenneth ingin pergi dari Godrech sekarang.

"Aku mohon, Yang Mulia. Kita bisa membicarakannya. Jangan seperti ini." Ia terisak - isak dengan mata yang memerah. Pipinya banjir air mata. Margaret merasa sangat bersalah di depan Kenneth.

"Yang Mulia, jangan !" Kenneth akan memasukkan baju - bajunya sendiri yang membuat Margaret semakin kalut. Kenneth tak bercanda. Ia benar - benar akan pergi dari sini. Tangan Margaret berusaha mati - matian memegangi lengan Kenneth supaya lelaki tersebut tak melanjutkan niatnya. Namun sekali lagi, usahanya gagal.

"Yang Mulia..."

"Lepaskan aku !" Kenneth menghempaskan tubuh Margaret kuat - kuat sehingga perempuan itu terjatuh begitu saja di atas sofa.

"Kau mengkhianatiku, Margaret ! Kau berselingkuh dengannya !" Bentaknya sangat keras, membuat Margaret terkejut seketika. Cedric berjaga di luar dan ia telah menyuruh semua prajurit dan pelayan untuk menjauh sehingga apapun yang dibicarakan di dalam sana tetap menjadi privasi mereka berdua.

"Kau salah paham, Yang Mulia. Aku berusaha memberitahunya bahwa aku telah menikah."

"Apakah kau akan memberitahunya melalui pelukan yang hangat dan mesra seperti itu ? Kau pikir aku akan percaya semudah itu padamu ? Kau tidak bisa membodohiku, Margaret !"

"Yang Mulia, aku jujur padamu ! Aku tidak berselingkuh dan pelukan tadi adalah sesuatu yang sangat tiba - tiba ia lakukan. Aku bersumpah bahwa aku telah berusaha menghindar darinya sejak awal !" Margaret terisak - isak disana saat ia tahu bahwa kemarahan Kenneth yang sebenarnya sangat mengerikan.

"Hentikan pembelaanmu karena aku tidak mempercayaimu lagi ! Kau berselingkuh dariku dan itu adalah faktanya !"

"Aku tidak akan berhenti karena aku menolak tuduhanmu ! Aku tidak berselingkuh, demi Tuhan !" Suara mereka bersahut - sahutan disana. Margaret sangat gigih dalam pembelaannya tetapi Kenneth tak menggubrisnya. Ia mengambil pedangnya kemudian memilih pergi dari sana.

"Panglima Cedric, siapkan pasukanmu. Kita akan kembali sekarang ke Whitemouttier."

"Yang Mulia, aku meminta maaf." Margaret mencegah kepergiannya dari paviliun. Ia sadar ia sejak tadi fokus membela diri daripada meminta maaf kepada Kenneth atas kesalahan yang telah ia lakukan. Cedric menjauh dari mereka lalu meninggalkan lorong, semata - mata untuk memberi mereka privasi.

"Aku sadar apapun alasannya, pelukan tadi tak dapat dibenarkan sama sekali." Lanjutnya dengan tangisan yang sangat pilu.

"Kau tahu itu salah tetapi kau tetap membela diri !" Makinya pelan namun sangat menusuk.

"Aku tidak berselingkuh darimu, Yang Mulia. Aku bersumpah demi apapun itu. Aku hanya berniat untuk mencari kebenaran atas apa yang ku lihat tadi pagi. Selebihnya, aku berusaha memberitahu Arthur bahwa aku telah menikah. Itu saja, Yang Mulia. Aku bersumpah aku tidak punya hubungan apa - apa lagi dengannya. Ku mohon percaya padaku." Margaret bahkan harus berlutut sembari mencium tangan Kenneth dalam - dalam. Ia tak bisa membiarkan rumah tangganya hancur begitu saja hanya karena sebuah pelukan yang terjadi kurang dari satu menit. Sedangkan Kenneth terdiam beberapa saat. Ia memandangi raut wajah Margaret baik - baik, berusaha mencari kejujuran disana. Lelaki itu ingin sekali mempercayai apa yang dikatakan oleh Margaret walaupun hatinya masih terasa perih.

WARM DAYS - United MonarchyWhere stories live. Discover now