58

504 61 0
                                    

Kenneth sedang berjalan menuju Monza ditemani oleh Cedric. Mereka membicarakan banyak hal mengenai hukum - hukum yang baru saja ditinjau ulang bersama beberapa dewan kerajaan. Mereka sibuk mengobrol hingga tak sadar bila mereka sudah sampai di depan paviliun.

"Yang Mulia." Elise menyapanya. Sepertinya ia baru saja memandikan Archer, terlihat dari baju Archer yang sudah berganti dan rambut anak tersebut yang masih belum kering sepenuhnya.

"Dimana permaisuri ?"

"Permaisuri ada di kamarnya, Yang Mulia. Ia sedang tidur."

Kenneth bergegas menuju kamar Margaret. Namun saat kasur perempuan itu kosong, lelaki itu menjadi panik seketika. Ia mengecek ke seluruh penjuru kamar dan memang Margaret tak ada disana. Pemikirannya spontan mengarah kemana - mana, mengingat Margaret adalah orang yang nekat.

"Dimana permaisuri ? Kau berkata ia tidur di dalam." Kenneth keluar dengan wajahnya yang menegas. Elise ikut bingung saat Kenneth berkata demikian.

"Permaisuri tidur di ranjangnya tadi, aku tahu sendiri."

"Kapan kau melihatnya terakhir kali ?"

"Sebelum memandikan Pangeran Archer."

"Elise ! Mengapa kau teledor sekali !" Amukan Kenneth meledak begitu saja. Detik itu pula Elise sadar bahwa Margaret baru saja kabur.

"Dimana Henrietta ! Dimana semua pelayan dan prajurit penjaga ! Mengapa dengan jumlah sebanyak ini kalian masih teledor menjaga permaisuri !" Kemarahan Kenneth semakin tak terkendali sehingga Cedric bangkit untuk menenangkannya.

"Yang Mulia..."

"Aku mau prajurit penjaga dan semua pelayan Monza diganti ! Ini sudah bukan kali pertama mereka kelolosan seperti ini !" Bahkan Cedric pun tak bisa menahan amarah lelaki tersebut. Ia keluar begitu saja seorang diri.

"Jaga Pangeran Archer disini. Jangan meninggalkannya sendirian." Ujar Cedric pada Elise sebelum ia pergi mengejar Kenneth. Wanita itu hanya mengangguk sedangkan Archer bersembunyi di balik sofa saat ia melihat kemarahan Kenneth barusan.

***

Kenneth menghampiri Burrow tetapi paviliunnya kosong sehingga ia beralih ke istana utama. Tujuannya adalah melihat apakah Helena sudah pergi meninggalkan istana atau belum. Kenneth yakin Margaret pasti ada disana.

Para pelayan Monza juga ikut berhamburan mencari Margaret. Mereka akan terkena masalah besar sebentar lagi karena lalai dalam mengawasi Margaret. Cedric mengode para prajurit penjaga istana regu khusus untuk segera mencari keberadaan Margaret sebelum Kenneth semakin berapi - api. Perempuan itu harus segera ditemukan.

"Yang Mulia, aku melihat permaisuri di gerbang barat istana sendirian." Seorang prajurit datang untuk melapor setelah ia meneropong ke seluruh penjuru istana dari atas benteng. Beruntung kondisi masih terang sore itu sehingga para peneropong dapat melihat dengan benar.

Kenneth segera keluar dari istana untuk menghampiri Margaret di gerbang yang dimaksud oleh prajurit tadi. Lelaki itu semakin khawatir saat Margaret ditemukan disana, mengingat sayap barat istana adalah wilayah yang sangat sepi karena tak ada apa - apa disana selain deretan lorong - lorong yang sepi.

"Margaret !" Kenneth menggapai pundak perempuan itu saat ia masih berdiri di tempat sembari melamun. Wajahnya basah akan air matanya sendiri.

"Yang Mulia, aku meminta maaf telah keluar dari paviliun." Ujarnya gemetar dengan air mata yang masih menggenang di matanya. Kenneth cepat - cepat melepas mantelnya kemudian memakaikannya pada tubuh Margaret yang dingin bagaikan es.

"Ini bukan salahmu. Ini salah orang - orang yang tak menjagamu dengan baik di Monza."

Jawaban yang diberikan Kenneth barusan cukup menyindir para pelayan dan prajurit penjaga atas kelalaiannya. Kenneth menggiring Margaret keluar dari area sayap barat, memasuki wilayah istana ratu sebelum akhirnya mereka berjalan di lorong menuju Witchave.

WARM DAYS - United MonarchyWhere stories live. Discover now