[EDISI KANGEN] 1

1.4K 162 41
                                    

Halo semuanya!

Selamat malam!

Absen dulu, siapa yang masih save story ini bisa komen disini 🙋‍♀️

Asli sih aku nggak nyangka bisa nulis ini lagi WKWKWK

Btw, latar cerita ini tu setelah kejadian di hutan. Di part terakhir yang langsung ke potong setelahnya adegan lahiran di rumah sakit dan sebelum THBV after story. Ada yang masih ingat? Kalau belum bisa baca ulang lagi, nggak perlu dari awal karena panjang banget, cukup pas part ending aja 😆

Please jangan berharap terlalu banyak aku bakal lancar upload edisi kangen yg ini karena ceritaku yang lain juga masih gantung : Alicante, I Found You, Selindung. Semoga kalian juga pada baca cerita yang itu. *promosi terus*

Tapi kalo kalian pada seneng, let me know, bisa komentar yang rame wkwk

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Ruangan rawat inap itu sangat sunyi. Hanya terdengar suara monoton dari mesin elektrokardiograf, sementara garis tak beraturan di layarnya terus bergulir, menandakan pasien yang terbaring di brangkar masih bernafas.

Langit di luar perlahan mulai menggelap karena matahari telah kembali ke peraduannya. Satu hari telah terlewati, namun pasien yang terbaring masih memejamkan matanya.

Pintu ruangan terbuka perlahan, tak lama kemudian masuklah seorang pria sambil membawa keranjang buah. Dia meletakkan keranjang tersebut di meja kemudian menghampiri brangkar, melihat wanita yang terbaring di sana. Kepalanya di perban, sudut bibir nya terluka, ada beberapa goresan dan memar di lengannya yang tidak tertutup baju pasien.

"Nicole masih belum sadar?" tanya Greyson.

Justin, yang duduk di samping ranjang sambil menggenggam tangan Nicole yang tidak diinfus menggeleng. "Belum," jawabnya. "Dokter sudah memeriksa tadi, semuanya membaik. Mungkin dia akan siuman malam ini."

"Bisakah kau berhenti membuat Nicole sengsara?" ketus Greyson. "Setiap kau bilang akan melindunginya, dia pasti akan terluka seperti ini."

"Diamlah, Grey. Aku tidak butuh ceramahmu!" balas Justin tak kalah ketus.

"Dan Nicole hamil, demi Tuhan! Bisa-bisanya kau kembali membuatnya hamil padahal anak kalian belum genap setahun!"

"Itu diluar kendaliku, oke?!" balas Justin sengit. "Aku juga tidak menyangka dia kembali hamil."

"Salah satu hal yang membuatmu selamat dari amukanku adalah karena kandungannya baik-baik saja meski Nicole babak belur."

"Wah, haruskah aku mengucapkan syukur dan berterima kasih pada kebaikan hatimu?"

"Aku yakin Nicole akan segera sadar karena mendengar adu mulut kalian."

Justin menoleh ke belakang dan mendapati Skandar tengah memasuki ruangan rawat inap Nicole sambil menenteng tas. "Diam Skand, tidak usah ikut campur!"

Skandar mendengus. "Dasar tidak tahu terima kasih," ujarnya. "Kau pikir dari mana kekuatan yang kau dapatkan untuk melawan Lauren kemarin? Berterima kasihlah sedikit."

Justin memutar bola matanya, namun tidak membalas sama sekali perkataan kakaknya itu.

Skandar membanting tas yang dibawanya ke lantai. "Paling tidak, ucapkan terima kasih karena aku sudah membawa pakaianmu ke sini."

"Ya ya ya, terima kasih," sahut Justin malas.

"Kau tidak ingin pulang?" tanya Greyson. "Aku bisa menjaga Nicole, mengingat kau mungkin butuh berburu or something."

The Half Blood VampireWhere stories live. Discover now