The Half Blood Vampire 26-30

55.1K 2.3K 36
                                    

The Half Blood Vampire 26

oleh d'Bezt JD Author pada 27 Januari 2012 pukul 11:45 ·

Nicole mendengarkan penjelasan yang keluar dari mulut Justin malas-malasan. Ia sedang tak ingin belajar, tapi Justin tetap memaksanya. Belum lagi, sebelum mengajar tadi, dia diomeli laki-laki itu karena mendapat nilai D pada saat Test tempo hari. Jadi, dia harus memperbaiki nilai itu, setidaknya D akan berubah menjadi B, atau paling kurang C.

“bagaimana, sudah mengerti?” tanya Justin.

Nicole menggeleng lemah. “aku sudah katakan, aku sedang tak ingin belajar!”

“heh! Kau pikir, kau akan bisa menjawab soal saat pengulangan test nanti, tanpa belajar?”

“memang tidak. Tapi, mungkin saja ada keajaiban.” elak Nicole.

Justin memukul puncak kepala Nicole. “keajaiban itu ada pada dirimu sendiri!”

“entahlah.” sahut Nicole lemah.

“lihatlah dirimu, sangat mudah putus asa! Mana ada laki-laki yang mau dengan wanita sepertimu!”

“heh! Jangan sembarangan!” Nicole menunjuk Justin kesal.

Justin mengibaskan tangan Nicole dari depan wajahnya. “jangan hanya bisa menggantungkan hidupmu pada keberuntungan!”

“memangnya kau tidak menggantungkan hidupmu pada keberuntungan? Kalau tidak, mengapa kau bisa mendapat nilai A pada saat test kemarin?”

Justin menghela nafas panjang. Sekarang, Nicole sudah tak begitu takut lagi padanya, karena ia tak bisa menunjukkan ekspresi dingin itu lagi. Sifat Nicole yang hampir seperti Jazzy itulah yang membuatnya sedikit berubah.

“dengar.” Justin menatap Nicole. “didunia ini ada dua orang pintar. Pertama, pintar karena rajin belajar, dan yang kedua, pintar karena memang sudah ditakdirkan untuk pintar.”

“lalu kau, masuk kategori orang yang kedua?” tanya Nicole remeh.

“kau yang mengatakannya. Bukan aku.” ujar Justin. “ku rasa, kau bisa menjadi orang pintar kalau kau rajin belajar.”

Nicole mendesah. “kau tahu, satu hal yang paling tidak aku suka didunia ini?”

Justin mengangkat bahu.

“belajar.” ujarnya dengan penuh tekanan.

“pantas saja jika kau bodoh!”

“terserah apa katamu!” sungut Nicole.

Justin menutup semua bukunya. “aku ingin tidur. Ini sudah jam 4 sore. Setidaknya, aku masih punya waktu 2 jam untuk tidur.”

Nicole menatap Justin bingung. “tidur? Lalu bagaimana dengan test ulangku nanti?”

Justin mengangkat bahu tak peduli. “percuma mengajarkan orang yang tidak punya niat belajar sama sekali.” Justin pun berjalan menuju tangga.

“Justin!” panggil Nicole.

Justin tetap melanjutkan langkahnya tanpa beban seolah panggilan Nicole itu tak terdengar.

Nicole mengacak rambutnya. “bagaimana ini?!”

The Half Blood VampireDär berättelser lever. Upptäck nu