The Half Blood Vampire 186-191 [END]

68.4K 2.3K 166
                                    

The Half Blood Vampire 186

20 Januari 2013 pukul 5:21

Taylor menyikut Skandar yang tengah menonton, Begitu Skandar menoleh padanya, ia langsung mengarahkan tatapannya pada Nicole membuat Skandar mengikuti arah pandangnya.

Nicole, wanita itu tengah duduk diseberang mereka. Menatap layar televisi yang sedang menayangkan film kartun dengan tatapan kosong. Wanita itu sudah berada dirumah mereka semenjak pagi. Dan hingga sore ini masih juga belum pulang. Membuat mereka yakin, wanita itu sedang bertengkar dengan suami es-nya.

"aku tidak tahu lagi, bagaimana caranya menyuruhnya makan." bisik Taylor. "kurasa, saat dia datang kesini, dia belum sarapan."

"lihat, dia sudah pucat!" balas Skandar berbisik. "apa kalian para wanita memang seperti ini? Jika sedang patah hati atau kesal, kalian tidak mau makan?"

Taylor mengangkat bahu. "bisa jadi. Seperti kehilangan nafsu untuk makan apapun."

Skandar berdecak dramatis. "dasar bodoh!"

Taylor mendelik, lalu mencubit lengan Skandar dengan kesal. "kau ingat tidak, istrimu ini juga wanita?!"

Skandar menggeser duduknya, menjauh dari Taylor sambil terkekeh pelan.

Mereka terus saja bergurau, mengabaikan Nicole yang juga ada diruangan itu. Tapi, percuma saja menganggap keberadaan wanita itu. Karena hanya jasadnya yang disana, sedangkan rohnya sudah terbang entah kemana.

"astaga! Kalian ini, kenapa malah bergurau?!" seru Wero tak percaya.

Dia harus meninggalkan tugas kuliahnya, hanya untuk datang kerumah Skandar karena di perintah oleh Justin. Tentu saja untuk melihat keadaan Nicole. Kembarannya itu benar-benar menyebalkan. Kenapa bukan dia sendiri yang melihat keadaan istrinya?!

Skandar dan Taylor menghentikan kegiatan mereka, lalu menatap Wero salah tingkah. Terutama Taylor. Wanita itu menundukkan kepalanya. Dia merasa kekanakan di hadapan adik iparnya.

"bagaimana kau bisa masuk?" tanya Skandar.

"karena pintunya tidak terkunci, kakakku sayang." ujar Wero dengan suara disabar-sabarkan. "jadi, dimana Nicole?"

Kompak, Skandar dan Taylor melihat ke tempat Nicole duduk tadi. Kosong. Mereka berdua baru akan meneriakkan nama wanita itu ketika melihatnya datang dari arah dapur dengan segelas jus di tangan.

"Nic?"

Nicole mengangkat kepalanya begitu mendengar namanya di panggil. Dia melihat Wero tengah duduk di sofa yang tadi didudukinya. Dia pun duduk disamping Wero, lalu mengangkat sebelah alisnya. Bertanya.

"ceritakan!" ujar Wero pelan. Namun tegas.

Nicole meletakkan gelas jusnya di atas meja, lalu mendesah. "apa yang harus kuceritakan?"

Skandar ikut ambil suara. "kau. Justin. Keluarga kalian."

Nicole tersenyum miris. "keluarga? Semuanya akan berakhir."

Taylor, Skandar, dan Wero kontan melotot. "apa?!"

Nicole mendesah. Lalu kembali teringat kejadian tadi pagi. Beberapa menit sebelum dia datang ke rumah Taylor dan Skandar.

"Saat sudah waktunya, kau pasti akan tahu." gumam Justin. "dan bertahanlah sampai saat itu tiba." ujar Justin terdengar setengah memohon.

Ia merasakan pelukan Justin semakin mengerat. Namun anehnya, kepala laki-laki itu semakin turun dan berhenti di lehernya. Ia bahkan dapat merasakan nafas pria itu tidak beraturan.

The Half Blood VampireWhere stories live. Discover now