1• Monday Madness

8K 438 21
                                    

POV Winter Kamala

Winter tidak pernah suka hari Senin. Tapi pertanyaan serius, siapa sih yang suka hari Senin?

Hari Senin dimana dia harus masuk kelas yang tidak dia sukai, kelas sculpting dimana dosennya lebih killer dari pada mamanya saat tau botol Tupperwarenya hilang. Kadang aku berpikir mungkin dia sedang PMS, tapi apa iya setiap minggu dia PMS terus?

Hari ini tidak lupa dosen itu memarahi kelas ku karena ada beberapa anak yang tidak betul dalam pembuatan anatomi badan untuk patung. Sialnya, aku salah satunya.

"Winter coba kamu liat baik-baik.. ini punya kamu kenapa dadanya besar sekali, refrensi dari mana sih kamu?"

"Maaf bu saya kebanyakan nonton anime jadi kebawa sampe tugas" jawab ku serba asal membuat beberapa teman kelasku yang mengerti inner jokeku tertawa lepas.

"saya serius nanya ya winter" intonasinya mulai gelap, tapi aku seriusan tidak peduli. Semester akan berakhir dalam beberapa minggu dan yang aku inginkan hanyalah keluar dari kelas yang diajarkan oleh dia.

Tapi karena otakku masih waras dan aku tidak ingin mengulang mata kuliahnya jadi aku segera minta maaf.
Membuat dosen tersebut menyudahi obrolan kami. Untungnya ini adalah kelas terakhir di hari Senin ini, karena kepalaku mulai mumet.

Aku mengirim beberapa chat ke Ningning yang merupakan adek kelas ku di prodi Ilmu Komunikasi sedangkan aku anak prodi Design Komunikasi Visual di Universitas Kwangya ini. Ningning juga merupakan teman serta rekan kerja yang baik  di book store Naevis tempat ku bekerja sekarang.

Aku mengenalnya sekitar 1 setengah tahun yang lalu saat kak Seulgi yaitu boss ku memberikan pekerjaan ke Ningning untuk membantuku. Melihat diriku tak bisa terus ada di toko untuk bekerja, dikarenakan jadwal kuliahku yang semakin padat.

****

|Ning keknya gua agak telat deh

Dih cabut mulu lu ka, gua laporin ka seulgi ya lu|

|Kaga ya! Gua mau taruh patung
anime gua dulu di kos

Lu bikin patung anime??|

|Iyee, makanya lu talangin gua
bentar ya

Ogah|

|Gua beliin mekdi dah!

Hehe oke, big mac ya?|

|Gak tau diri :)

****

Setelah aku menaruh patung dikosan ku, aku mengayuh sepedaku ke book store Naevis yang dekat dengan kampusku. Sekitar 5 menit aku sampai di book store naevis, ya bisa dibilang jarak kos- kampus - serta tempat kerjaku lumayan dekat. Saat aku memasuki bangunan tersebut, Ningning langsung menyambutku dengan pelukan.

"Kenapa lagi??" Tanya ku sambil memeluknya pelan. Aku hafal betul pasti dia sedang bad mood. "Tugas banyak banget, mau jadi kucing kampus ajalah" aku tertawa kecil, karena paham banget sama perasaan tersebut. "Abis rapat makan es krim aja lah kita" kusudahi pelukan ku dan melihat senyuman merekah diwajahnya. "deal!"

Suasana rapat sedikit renggang karena kak Seulgi bukan tipe yang serius banget kalau kerja. Rapat ini sering diadain sama dia 6 bulan sekali untuk review pendapatan dari book store ini. Bisa dibilang book store ini lumayan laku, ga kalah saing lah sama book store yang ada di mall. Karena book store naevis punya hall yang biasa dipake buat fan meeting author terkenal di Indonesia, terus juga ada kafe didalamnya membuat para pembeli bisa duduk dan membaca juga.

Blind Book Date - Jiminjeong / Winrina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang