POV Karina Clarabelle
[Flashback: Jumat malam kemarin]
Aku menunggu winter mengunci pintu Naevis, sudah jam setengah 11 malam dan Winter bersikeras ingin pulang memakai sepeda lipatnya yang dia parkir didepan Naevis.
"Pulang bareng gua aja ya? ini udah tengah malem" sebenarnya itu bukan tawaran tapi lebih ke pemaksaan, karena aku jujur khawatir. Walaupun katanya kosannya hanya 5 menit dari Naevis tapi aku merasa seperti punya kewajiban untuk membawa dia pulang dengan selamat. I mean look at her, dia seimut ini aku harus menjaganya kan?
"Gak usah kak, seriusan gua udah biasa sepedaan kok" aku menghela nafas, anak ini keras kepala sekali. "Winter, Giselle bisa bunuh gua kalau ga nganterin lu pulang karena lu sahabat gebetannya. Ini udah malem, please just let me take you home?" Aku sengaja membawa nama Giselle supaya aku ada alasan valid untuk mengantarnya. Dia terlihat seperti berpikir sejenak, lalu akhirnya mengangguk.Winter lalu mengunci sepeda lipatnya didepan Naevis memakai rantai.
Entah kenapa dalam hati aku merasa senang. Dia pun masuk mobil honda civic putihku, aku pun langsung menyalakan radio agar kami tidak awkward selama perjalanan pulang. Tapi ini sedikit aneh karena baru pertama kali ada yang aku supirin selain Giselle, aku tidak pernah mengajak teman kuliahku. Ada beberapa yang aku dekat di kampus, seperti Yeji atau Lia tapi mereka pun bahkan belum pernah aku supirin.
"Masuk perumahan ini kak terus lurus" Winter mengarahkanku ke cluster yang ternyata rata-rata adalah kosan. Memang benar sih kata Winter, tidak sampai 5 menit dari Naevis tapi kami sudah sampai ke kosannya. "Seriusan makasih kak, gua jadi ngerepotin gini" katanya sambil melihatku.
"Santai aja kok, gua justru takut lu pulang malem gitu. Naik sepeda pula" aku melihatnya tersenyum kecil. "You're just too kind, hati-hati dijalan ya kak. I see u when i see you?"
"Don't miss me too much, You will see me soon. good night winter" aku sedikit mengodanya lalu tersenyum manis kearahnya. Dia sedikit kaget dengan godaanku, lalu balik tersenyum juga.
"Ya i will miss you, good night Karina Clarabelle" nama panjangku terdengar indah diucapnya. Sebelum aku bereaksi dengan ucapan tiba-tiba itu, winter sudah keluar dari mobilku. Mukaku memerah padahal tadi aku yang menggodanya sekarang malah kebalikannya. Aku ga salah denger kan? Tadi dia bilang dia akan kangen sama aku? Terus tadi dia manggil nama panjangku juga?
Kamu siapa Winter? Bisa-bisanya bikin aku kayak gini.
****
Hari Sabtu kampus kami libur, tidak ada kelas sama sekali. Biasanya aku selalu gunakan kesempatan ini untuk tidur atau membaca buku, tapi karena hari Senin depan UAS dimulai selama 2 minggu jadi aku hanya sibuk mengurus ujian praktekku.
Salah satunya adalah membuat buku cerita karanganku sendiri yaitu buku cerita. Katanya ini ujian praktek untuk melatih penulisan, aku juga sudah menulis beberapa chapter dari kemarin tapi sekarang otakku buntu. Aku butuh berdiskusi dengan seseorang, aku langsung menelpon Giselle.
"Halo??" Sapanya diujung sana.
"Lu dimana Gi?"
"Gua lagi di Naevis nih"
Aku langsung memutar mataku malas, anak ini bukannya kerjain tugas UAS malah ngebucin sama gebetannya.
"Lu emang udah belajar??"
"Lah ini lagi belajar kar, kan Naevis toko buku" alasan klasik. Pikirku
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Book Date - Jiminjeong / Winrina [✓]
Romance[Blind book] ; adalah buku-buku yang di bungkus dengan kertas coklat dan diberi kata keyword yang mewakili genre dan isi buku didalam bungkusan itu. Hal ini bertujuan untuk memberikan element surprise kepada para pembeli, sehingga mereka tidak akan...