58• Our Maze.

1.7K 217 48
                                    

POV Karina Clarabelle

[6 tahun kemudian]

"Coba ulang.. tadi kamu bilang apa?" Aku menggengam gelas kaca yang ada dimeja dengan keras. Rapat kali ini sungguh mencengkam, semua petinggi perusahaan sedang berlomba-lomba menahan nafas. Karena sekarang emosiku yang sudah berada dipucuk kepala dan siap meledak kapan saja.

"Proposal kita ditolak lagi sama perusahaan KC'reative. Sedangkan cabang hotel baru di Melbourne sudah 50% berjalan" dengan suara takut seseorang yang ku tau namanya Yujin dari departemen PR perusahaanku berseru. "Terus, solusi kalian apa? Kalian gak cuma ngomong ini tanpa ada solusi kan?" Aku mencoba untuk tidak meledak, tapi gemertakan gigiku mungkin terdengar.

"Kami sudah menambah daya tarik kedalam proposal supaya mereka setuju. Seperti hall hotel di Sydney dan Melbourne yang bisa dipakai untuk kegiatan art exhibition untuk studio mereka yang annual" Yujin mencoba menjelas kan beberapa hal yang tertulis di kertas yang dipegangnya. Aku bisa merasakan bahwa dirinya sangat gugup berada dalam tatapanku serta beberapa petinggi perusahaan. Aku menghela nafas, ini membuang waktuku.. aku masih ada janji penting habis ini..

"Cukup- saya tidak perlu mendengar kamu ngomong. Saya juga bisa tinggal baca disini kalau seperti itu penjelasan kamu. Sekian dulu rapat untuk bulan ini" Yujin pun hanya berdiri kikuk didepan sana dan akupun langsung berdiri meninggalkan ruangan rapat.

Pikiranku campur aduk, setelah 6 tahun lalu aku pindah ke Australia. Mama membawaku kebawah naungannya untuk urusan bisnis hotelnya di Australia. Sedangkan kak Irene yang mengurus hotel cabang Indonesia dan Amerika. Di tahun ke 3 mama akhirnya mempercayakanku untuk menjadi CEO diperusahaan hotel di Australia, membuatku semakin tidak punya alasan untuk kembali ke Indonesia.

Kehidupanku yang sekarang akhirnya bercampur dengan bisnis membuatku seperti zombie yang tidak punya kehidupan. Alhasil, Giselle dan Ningning yang harus menyamperi ku setiap tahun karena aku benar-benar tak bisa lepas dari kerjaan. Ya, hari ini salah satunya.. mereka sudah tiba di Sydney dari kemarin. Tapi aku baru bisa bertemu dengan mereka hari ini, itu juga karena rapat tadi yang membuatku sakit kepala dan ingin mengakhirinya secepat mungkin.

Terkutuklah perusahaan KC'reative yang membuatku emosi selama 1 tahun terakhir. Karena mereka perusahaan periklanan yang memegang 85% iklan di Australia, tapi kami bahkan belum berhasil mendapatkan jalan untuk bekerja sama dengan mereka. Sialan, kurang apa sih perusahaan kita sampai proposal kita dipandang sebelah mata oleh mereka?

Maksudku perusahaan kami sudah dikenal internasional dari indonesia, amerika sampai Australia. Ditambah dengan dukungan dari perusahaan tambang mama dan papa menjadi sponsor. Bukankah ini kesempatan yang luar biasa untuk bekerja sama dengan kami? Sialan.. aku benar-benar dibuat kesal setiap kali aku mendapat laporan proposal kami tidak diterima.

Pikiranku terhenti saat handphone dalam coatku bergetar, seseorang meneleponku. Ternyata itu Giselle...

"Halo?"

"Lu dimana nyet? Jangan bilang
hari ini gak bisa lagi!"

Giselle seperti biasa sudah marah-marah, padahal aku belum mengucapkan satu katapun.

"Gua udah selesai rapat,
kalian dimana?"

"Seriusan? Oke kita tunggu
di lobby hotel lu"

Sekarang suaranya terdengar senang, sahabatku ini benar-benar gampang to be pleased.

"Alright see you soon"

Blind Book Date - Jiminjeong / Winrina [✓]Where stories live. Discover now