36• One Week For Karina (pt.2)

1.1K 190 9
                                    

[Kamar Hotel Karina, jam 10 malam]

[⚠️]: 18+

Setelah pertemuanku dengan tuan muda King, namaku dan namanya menjadi headline disegala berita. Aku juga melihat namaku trending di twitter, kepalaku makin sakit saat mengingat betapa aku sangat fake didepan kamera.

Setelah Kai memberiku bunga aku hanya tersenyum manis dan berterima kasih kepadanya. Padahal aku tidak menyukai bouquet bunga, aku merasa kasihan dengan bunga-bunga itu. Karena mereka akan mati dan layu ditanganku, semua hanya karena ingin membuat seseorang tersanjung. Bukankah hidup bunga mawar itu menyedihkan?

Walau aku tau dia sengaja melakukan hal itu agar kami menjadi topik terhangat untuk para paparazi. Jadi kuikuti saja kemauannya itu dan bersikap layaknya tersanjung dengan aksinya.

Keluarga ku dan keluarga King sampai siang membicarakan tentang 2 perusahaan induk yang akan merging. Aku mencoba untuk memahami setiap obrolan mereka, tapi jujur sebagian besar aku hanya bengong. Ini bukan ranahku, tapi coba saja kalau tentang jurnalistik aku pasti bisa paham. Tapi mereka sekarang sedang mengobrol tentang saham-saham. Jadi aku hanya mengangguk dan tersenyum saja, seakan mengerti.

Kami juga sempat makan malam bersama dihotel restaurant itu, jujur itu adalah dinner terkaku yang pernah aku ikuti. Tapi aku hargai usaha Kai, karena dia aku rasanya tersedak makanan setiap menit. Kai selalu melempar joke bapak-bapaknya ditengah keheningan untuk mencairkan suasana.

Karena aku harus terlihat ramah didepan keluarga King dan paparazi. Maka dengan berat hati aku tertawa seakan semua jokenya lucu. Aku benar-benar membenci event bisnis seperti ini..

Sekarang aku merendamkan badanku di bathtub yang sudah diberi bath bomb oleh maid, aku sudah lepas dari suit yang sedari pagi kupakai. Badanku mulai rilex saat menyentuh air panas didalam bathtub, mungkin the best part menginap disini adalah free champagne dan tv didalam kamar mandi. Jadi sekarang aku benar-benar merendamkan badanku sambil minum champagne yang sudah disiapkan di sebelah bathtub sambil menonton kartun apapun yang sedang tayang ditv.

Aku teringat aku harus menelpon Winter, dengan iseng aku menelpon mode video call. Tidak lama kemudian Winter pun mengangkatnya, terlihat dia sedang duduk diruang staff naevis.

"Hello good morning saya-"

Matanya terlihat kaget melihatku yang bisa dibilang memang naked di bathtub, tapi tertutup bubble dari bath bomb. Aku tersenyum jail, memperlihatkan leher jenjangku.

"Halo sayang"

"Kak... ini curang ga sih?"

Dia menutup setengah wajahnya, tapi bisa dilihat dari kupingnya yang memerah. I got you good Winter Kamala, aku masih tersenyum.

"Apa yang curang? Aku lagi ngabarin pacarku? I wish you were here"

"Fuck- u don't know how badly i want to touch you right now"

Dia menjilat bibir bawahnya sambil menatapku lekat lewat layar. Dia menatapku seolah aku mangsa yang siap diburunya, aku tertawa rendah sedikit menyesal. Harusnya saat aku disana aku lebih frontal, lihatlah dia sekarang.. berada di atas telapak tanganku.

"Where do you want to touch me?"

Aku pancing lagi dia, kuperlihatkan paha mulusku sambil melihat kearahnya menggoda. Wajah Winter benar-benar terbaca jelas ingin menerkamku, dia telihat memegang kepalanya. Aku hanya tertawa kecil karena melihatnya sekarang sedang frustasi tidak bisa menyentuhku.

Blind Book Date - Jiminjeong / Winrina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang