Bagian 9

20K 2.1K 534
                                    

MARK sungguh tidak tahu harus berbicara kepada Taeyong memakai bahasa apa lagi, ia tidak dapat mengendalikan lelaki bermarga Lee itu yang terus memaksa untuk datang ke rumahnya! Apa Mark perlu menggunakan bahasa binatang? Karena meskipun ia memaki serta mencaci, Taeyong tetap bertahan pada pendirian konyolnya.

Tanpa bisa di cegah, di sinilah mereka sekarang, di depan rumah besar milik keluarga Jung. Taeyong memasang senyum lebar dan memukul pelan bahu Mark, sementara si pemilik rumah hanya bisa mendengus, ingin sekali menendang temannya keluar.

"Ayolaaah, aku tidak ingin pulang ke rumah dan mendengar pertengkaran abadi ibu dan ayah! Lagi pula bukankah kau senang bila di temani olehku?" Taeyong menaik turunkan alis, menggoda Mark.

Senang di temani oleh Lee Taeyong? Hell nah. Mark lebih memilih untuk diam sendiri di kamar, memainkan ponsel hingga jam makan malam lalu tidur. Taeyong itu terlalu berisik dan susah di atur! Mana mungkin Mark senang jika lelaki bermarga Lee itu ada di sekitarnya?

Mark tidak berniat mengatakan apapun, ia segera masuk ke dalam di ikuti oleh Taeyong dari belakang. Keadaannya rumah cukup sepi, Mark tidak menemukan Jaehyun di lantai satu. Tapi sepasang sepatu high heels wanita yang terpajang di rak dekat tangga berhasil membuat Mark memutar bola mata bosan. Ia tidak peduli jika Ayahnya memang membawa wanita ke rumah, itu bukan urusan Mark.

"Tunggu Mark, kau mau ke mana?" tanya Taeyong saat melihat Mark berjalan menaiki tangga tanpa menoleh ke belakang.

"Kamar, jika kau haus atau lapar, cari makanan di dapur." gumam Mark tanpa menoleh dan terus berjalan menuju kamar.

Tentu saja usia Jaehyun masih terbilang cukup muda sebagai duda anak satu, Mark juga tidak keberatan bila ayahnya itu akan menikah lagi, asalkan Jaehyun tidak melupakan Mark. Yap, walaupun terkadang ia sering bertengkar atau beradu mulut dengan sang ayah, tapi Mark juga sangat menyayangi Jaehyun.

Taeyong mencibir saat melihat punggung Mark menjauhinya, ia memang ingin mengambil banyak cemilan! Lagi pula keluarga Jung tidak mungkin bangkrut jika Taeyong menghabiskan makanan, kan?

Perlahan Taeyong melangkah menuju dapur, tapi suara aneh dari pintu yang terletak tak jauh dari tangga membuat langkahnya terhenti. Iris hitam Taeyong melebar, ia mendekatkan telinga pada daun pintu.

"OH!" bajingan, tentu saja Taeyong tahu suara apa yang ia dengar, itu lenguhan! Jangan lupakan ada sebuah kecipak yang mengiringi, berhasil membuat Taeyong mengangkat satu sudut bibir; merasa jijik.

Tidak ingin menunggu lama, Taeyong meraih gagang pintu dan membuka penghalang tersebut. Tapi ternyata pintu nya di kunci dari dalam.

"DADDDDYYYYYYYYYY!!!!!!" yap, Taeyong berteriak seraya menggedor pintu dengan kencang, tentu saja ia merasa tidak terima bila Jung Jaehyun melakukan seks bersama orang lain, "DADDY BUKA PINTUNYA ATAU AKU AKAN MENDOBRAK MENGGUNAKAN KURSI MEJA MAKAN!!"

Bukankah memang tidak ada yang bisa menghentikan Lee Taeyong? Bahkan Mark menyerah, lelaki tampan itu enggan ikut campur dalam seluruh masalah yang Taeyong buat.

"SATU!" Taeyong mulai berhitung, ia mundur sedikit dari pintu dan mempersiapkan kaki kanan nya, "JIKA TIDAK DI BUKA DALAM HITUNGAN KETIGA, AKU AKAN-"

Pintu tersebut tiba-tiba terbuka, membuat Taeyong kembali berdiri dengan benar dan berdehem. Tapi bukan Jaehyun yang keluar dari sana, melainkan seorang wanita cantik yang melemparkan tatapan tajam ke arah Taeyong. Rambut wanita tersebut terlihat berantakan, begitu juga bajunya! Jangan lupakan bila wanita itu berkeringat.

"A-apa kau gila?!" ujar wanita tersebut pada Taeyong, ia merasa kesal karena kegiatan menyenangkannya bersama Jaehyun di ganggu dengan brutal, "kenapa menganggu orang dewasa?!"

Daddy Don't Stop《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang