Bagian 10

19.3K 2.1K 96
                                    

KARENA ini adalah pertengahan bulan, jadi kakak kandung Jaehyun pasti datang ke rumah untuk memeriksa apakah adik serta keponakannya mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak. Biasanya Jaehyun pasti akan mengisi lemari penyimpanan dengan makanan instan, bukankah itu tidak baik bagi kesehatan? Andai saja Jung Jaehyun memiliki seseorang yang bisa mengurusnya dengan baik, mungkin kakak Jaehyun akan lebih tenang.

"Paman Jae!!" seru seorang bocah berusia lima tahun; Oh Jeno, anak semata wayang kakak kandung Jaehyun.

Jaehyun tersenyum lebar dan menyambut Jeno ke dalam dekapan lalu menggendong bocah itu. Ia menatap kakak kandungnya; Jung Luhan yang sedang menenteng dua tas makanan besar berwarna biru muda. Jika seperti ini, Jaehyun semakin sayang dengan kakaknya itu!

"Apa Mark belum pulang sekolah?" tanya Luhan penasaran, ia membawa tas berisi makanan ke dapur untuk di taruh di lemari pendingin, isinya adalah berbagai masakan serta kimchi.

"Belum Hyung, mungkin sebentar lagi," Jaehyun mengecup pelan pipi Jeno yang ada di gendongannya, "ponakan paman sudah besar sekali! Jeno semakin berat."

Jeno mengangguk antusias. "Tentu saja, papa bilang Jeno harus makan yang banyak agar tumbuh besar seperti Mark Hyung!"

Mendengar itu Jaehyun tertawa, sementara Luhan sibuk menata makanan di lemari pendingin. Tentunya Jung Luhan sudah menikah bersama Oh Sehun, walaupun awalnya hubungan mereka mendapat pertentangan dari keluarga Sehun. Tidak banyak orang yang bisa menerima pernikahan sesama jenis, tapi untungnya semua sudah teratasi dengan baik. Luhan adalah lelaki carrier, oleh karena itu ia berhasil mengandung Jeno walaupun hal tersebut sama sekali tidak mudah.

"Jeno ingin menonton televisi!" jari telunjuk Jeno mengarah ke ruang tengah, ia melihat televisi besar di sana dan ingin menyaksikan kartun favoritnya.

"Tentu." balas Jaehyun yang kini mencubit gemas pipi Jeno, ia mendudukkan keponakannya itu di sofa dan menyalakan televisi.

Sebenarnya Jaehyun jarang sekali menggunakan televisi, jadi ia tidak tahu di mana tayangan anak-anak berada. Jaehyun hanya menekan remot secara asal hingga muncul acara we bare bears, melihat hal tersebut Jeno tersenyum sumringah, jadi Jaehyun menaruh kembali remot di atas meja.

Ada beberapa pekerjaan yang harus Jaehyun selesaikan sebelum malam nanti, ia perlu duduk di ruang kerja dan menatap laptop semalaman demi mengurus pekerjaan. Walaupun Jaehyun bisa saja datang ke kantor, tapi ia terlalu malas, jabatannya adalah CEO, pemilik perusahaan. Jadi Jaehyun selalu menyerahkan seluruh urusan atau rapat pada wakil direktur yang ia percayai, sepupu jauhnya, Moon Taeil. Sedangkan Jaehyun lebih memilih untuk bekerja di balik layar.

"Kau tidak memiliki niat untuk menikah lagi?" tanya Luhan yang sudah selesai menata makanan di lemari pendingin, ia menatap lurus pada Jaehyun, "usiamu masih cukup muda, bahkan dulu kau menikah di umur dua puluh. Mark juga pasti senang bila ada yang mengurusmu, bukan begitu?"

Jaehyun mengulum bibir bawah. "Entahlah Hyung, aku belum menemukan seseorang yang tepat. Lagi pula sebentar lagi Mark lulus dari sekolah menengah atas dan bersiap untuk masuk universitas, aku ingin fokus mengurus anakku terlebih dulu."

Bukankah benar? Persiapan untuk masuk ke universitas pasti tidak mudah! Meskipun Jaehyun memiliki banyak uang dan bisa menempatkan Mark di mana saja termasuk SNU, tapi Mark pasti tidak menyukai hal tersebut. Lagi pula Jaehyun tahu bila anaknya itu cukup pintar dalam mata pelajaran. Saat ini Jaehyun ingin fokus merawat Mark dengan caranya sendiri, hanya Mark yang ia punya.

Menikah? Jaehyun mungkin akan melakukannya nanti, bila ia sudah menemukan seseorang yang tepat. Karena sampai saat ini, belum ada yang berhasil menerobos masuk ke dalam pertahanan yang Jaehyun buat.

Daddy Don't Stop《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang