Chap 11: Jisung Menghilang

695 60 10
                                    

Ciee dobel up :v

.

.

.

"Eungh.."

Jisung terbangun dengan tubuhnya yang sudah terbalut oleh kaus kebesaran berwarna hitam bersama dengan celana training pendek.

Tunggu dulu..

Seingatnya semalam Jisung hanya tidur dibalut dengan selimut hangat selesai makan. Ia ketiduran karena tubuhnya yang lelah luar biasa dan bangun pun tak mampu.

Cklek

"Oh udah bangun? Selamat pagi tuan, saya bawakan sarapan dengan susu hangat untuk tuan", Aisha tersenyum cantik kedua tangannya membawa nampan dibelakangnya ada juga pelayan yang lain.

Jisung tak kenal ia hanya mengenali Aisha karena semalam. Jisung hanya diam memperhatikan, pelayan satunya sudah pergi tersisa dirinya dengan Aisha di kamar ini. Jisung jadi gugup ia malu mengingat semalam dirinya telanjang bulat dan nampak oleh Aisha.

"Tuan, apa tuan bisa berposisi duduk? Jika tidak maka saya akan membantu tuan"

Jisung daritadi masih dengan posisi berbaringnya ia sudah mencoba posisi kanan atau kiri namun sakit di bagian bawahnya luar biasa jadilah ia hanya diam kaku. Pemuda Han hanya membalas pertanyaan Aisha dengan gelengan pelan.

Dengan senang hati Aisha membantu Jisung duduk sambil bersandar di kepala kasur. Memang sulit agar Jisung tidak kesakitan namun bocah SMA berwajah tupai itu masih terlihat meringis membuat Aisha ikut meringis merasakan bagaimana sakitnya.

Aisha tak lupa memberikan bantal agar punggung Jisung tak sakit. Maid cantik itu beralih mengambil mangkuk sup jagung dan mengaduknya, "Apa tuan ingin saya suapi?"

Jisung menggelengkan kepalanya ia ingin mengeluarkan suaranya namun suaranya seperti hilang entah kemana. Ia paksakan sampai jadinya Jisung terbatuk-batuk Untunglah Aisha cepat tanggap memberikan segelas air minum.

Aisha sendiri tidak tahu jika akan semengerikan ini Tuan Besarnya jika berbuat kasar di ranjang. Membayangkannya saja sudah mengerikan apalagi merasakannya seperti Jisung saat ini. Aisha juga heran kenapa sang tuan besar tidak berlaku lembut terlebih dahulu ya meskipun ia tidak ingin terlalu ikut campur sih.

"Biarkan saya menyuapi anda tuan, sepertinya anda akan kesulitan makan nanti bukannya tangan anda masih sakit kan?"

Jisung menatap pergelangan tangannya yang memang terlihat memerah, bahkan sedikit membiru karena mungkin ikatannya terlalu kuat ditambah Jisung terus memberontak makanya melukai pergelangan tangannya.

Tes

Air mata itu menetes begitu saja tanpa diminta. Jisung lagi-lagi merasa sakit karena kejadian semalam yang dimana bayangan Chan yang menyentuhnya sedemikian rupa hingga dirinya terluka, baik fisik maupun mental.

"Astagaa tuan.. Tuan baik-baik saja? Tak apa nanti saya akan obati lukanya yaa dan untuk sekarang anda harus makan dulu. Sini biar saya suapi." Aisha menyendok supnya dan menyodorkannya ke mulut Jisung.

Sementara Jisung masih mengatupkan bibirnya sembari menangis dalam diam tapi karena bujukan dari Aisha jadinya Jisung mau membuka mulutnya perlahan dan memakan supnya dalam diam.

"Hiks..hiks"

Aisha dengan sabar menyuapi Jisung pelan-pelan sesekali menyeka air matanya atau memberinya minum ketika Jisung tersedak. Dan tak terasa supnya sudah habis lalu Aisha segera membawa mangkuk kotornya ke dapur dan kembali lagi ke kamar tuan besarnya sembari membawa kompresan.

Querencia || ChanSungWhere stories live. Discover now