Chap 12 : Kabur

407 43 3
                                    

Suasana sekolah hari ini masih terbilang sepi karena jam menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sekolah hari ini masih terbilang sepi karena jam menunjukkan pukul 06.35. Paling baru beberapa siswa saja yang berlalu lalang termasuk pemuda manis yang satu ini.

Han Jisung, pemuda yang biasanya selalu terlambat kini berangkat lebih awal. Sebuah keajaiban bukan? Beruntung saja sekolah tempat dia menimba ilmu tidak roboh.

Oke lupakan.

Jadi bagaimana bisa Jisung sudah berada disekolah sekarang? Itu karena tadi Jisung bangun lebih awal sekitar jam 5 subuh. Asal kalian tau Jisung butuh usaha keras agar pria mesum itu tidak terbangun. Dan keberuntungan berpihak padanya kali ini, dia bisa bebas dari pria aneh itu dan Jisung langsung aja siap-siap untuk pergi ke sekolah.

Ohh soal ponselnya, Jisung menggunakan sebuah kursi kecil untuk mengambilnya dan yap berhasil. Jadinya Jisung cepat-cepat pergi dari rumah yang bisa dibilang mirip istana itu dan berangkat ke sekolah menggunakan taxi.

Kembali ke masa sekarang. Jisung sudah berada dikelasnya dan duduk santai dibangkunya, sesekali dia meringis karena lubangnya masih sakit.

"Sial! Gara-gara pria jelek itu gue agak susah jalan ini! lama-lama gue potong juga itu pisangnya sampe habis hih!" umpat Jisung didalam hati.

Tak lama kemudian Dino pun datang dan sontak dia membulatkan matanya terkejut ketika melihat ada sosok makhluk berpipi gembil sedang duduk anteng dikursi sana.

"WOYLAH ANJING! INI MATA GUE GAK SALAH LIAT KAN?! TOLONG BANGUNIN GUE KALO INI MASIH MIMPI!."

Tak!

Jisung melempar spidolnya ke arah Dino dan tepat sasaran kena dahinya tuh. "BERISIK LO SETAN! MASIH PAGI UDAH TERIAK-TERIAK!."

"SAKIT BABI! DAN LO JUGA NGACA YA SILUMAN BAJING!." balas Dino dengan teriak juga. Astagaa ini kenapa masih pagi udah teriak-teriak aja kayak dihutan?

Untung suasana kelas masih sepi. Kalo gak mungkin mereka udah dikeroyok ama yang lain.

Jisung merotasikan matanya malas lalu ia kembali menatap jendela dengan telinganya tersumpal oleh earphone. Sementara Dino menghampiri Jisung dan duduk dihadapannya.

"Kemasukan setan apa lo hari ini heh? Tumben banget dateng nyubuh begini. Salah minum obat lo?" ledek Dino yang sebelumnya sudah mencabut earphonenya Jisung.

Jisung langsung menatap Dino dengan wajah datarnya lalu mengambil pulpen di meja entah punya siapa dan langsung memukul dahi Dino menggunakan itu. "Congor lo dijaga ya setan bapak lo liat."

"Bapak gue lagi tidur di dalem tanah, kenapa emang? Iri lo?", desis Dino sambil mengusap dahinya.

"Bapak gue juga tapi bapak lo kan jadi lontong hahahaha.", ledek Jisung balik ke Dino yang sekaranglah Dino menatap Jisung dengan malas.

Dino mendengus, tangannya merogoh ponselnya di saku dan bermain game disana. "Mending lah bapak gue jadi lontong lah bapak lo? Jadi abu."

Sungguh dark jokes yang tak baik untuk anak-anak dibawah umur dan sangat tak patut untuk ditiru. Tapi mereka hanya menanggapinya dengan sebuah lelucon untungnya tidak ada dari keduanya yang menganggapnya dengan serius.

Querencia || ChanSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang