2#

958 149 5
                                    

Matahari bersinar terang menembus gorden. Jay bangun dari tidur nyenyaknya, apa ia tertidur? Apa ketiduran? Seingat Jay ia kemarin bersama Heesung.

Jay memutuskan untuk mandi lalu menuju ruang makan, saat duduk di kursi sebuah stiky note tertempel"Makan, Hyung tinggal kerja"

"Sok romantis"  ujar Jay menatap datar stiky note lalu makan hingga selesai.

______________________________________

Jay sudah siap! Ia sudah rapi dengan setelan anak biasa hehe. Jay hanya mau jalan jalan bukan pertemuan dewan tidak perlu terlalu mevahh. Jay menyisir rambutnya, kacamata, kaos hitam dan celana jeans ia pikir cukup untuk perjalanan singkat hari senin.

Jay bersiul dengan jari berputar bermain kunci mobil saat hendak membuka pintu, tiba-tiba lampu merah mengarahnya. Hanya lampu tipis dari benda atas yang bebentuk kecil namun tidak patut di remehkan, ia CCTV termahal yang dibeli Ni-ki disini khusus untuk mengawasinya.

"Berhenti atau mati?"  Ujar CCTV yang mengeluarkan suara seseorang. Itu bukan suara Ni-ki, dia Jake. CCTV yang menyusahkan yang dapat terhubung sekaligus dapat di kendalikan oleh beberapa orang dengan maksimal 10 orang sedangkan keluarganya hanya 6 orang. Jay berbalik menatap samping atap. Apa masalahnya? Ia juga makhluk tuhan yang butuh udara.

"Ngga dua-duanya"

"Masuk kamar"

"Gua mau jalan Jake"

"Iya nanti kalo gua pulang"

"Lama"

"Masuk Jay"

"Gua mau jalan" ujar Jay menekan kalimat terakhir. Ia kesal hidup dengan diatur-diatur! Ia sudah dewasa berhak memilih dan menjalani"Hyung mau jalan kemana?"

Bukan Jake melainkan Sunoo yang berhasil membuat Jay menoleh dengan senyuman terukir"Toko kue?"

Terdengar suara helaan"Kenapa?" Ujar Sunoo lagi. Jay menggeleng, semua pikiran berhasil membuatnya bingung dalam satu waktu.

"Lepasin tangan lo dari pintu!"

"Jay jangan keluar rumah"

"JAY"

"Dasar sinting" Ujar Jake frustasi memijat kepalanya"Dia susah diatur"

"Siapa yang nyuruh ngantur?" Ujar Heesung di dalam saluran telpon. Heesung sama sekali tidak khawatir, untuk apa khawatir jika alat hebat cukup untuk melacak Jay?

"Buang-buang waktu Jake-Jake" ujar Ni-ki bersama suara kekehan. Jake membuang napas dengan tangan yang mengusap dada. Ia harus sabar:)

"Makin gede, makin ga sopan lu ye"

"Emang"

"Perusahaan gimana?"

"Tumben lo tanya perusahaan Hoon?"

"Terserah gua lah"

"Sunoo?"

"Iya Hyung?"

"Tentang penyeludupan senjata ilegal mu"

"Iya kenapa?"

"Kirim kan untuk dirumah, bangsa vampir harus menyembunyikan taringnya sekarang"

"Baik"

__________________________

Dughhh

"Akhhh"

"Hati-hati kalo jalan!"

"Maaf"

Deg

Suara malaikat kecilnya terdengar lagi. Jay dengan segera menatap sosok remaja di depannya. Masker hitam dan poni cukup panjang menghalangi penglihatan Jay.

Drek drek

Kenapa dengan orang di depannya? Kenapa malah menghalangi jalannya? Jay! Sadar ia mau lewatttt

"Om?" Ujar remaja laki-laki di depan Jay" Om?" Dia memanggilnya om?

"Ck lama" Ujarnya lalu melangkah pergi untuk meninggalkan Jay"Buka masker mu"

Gila! Apa-apan orang di depannya ini menyuruhnya, Jay tau jika perbuatannya bisa di anggap pelecehan jika memaksa. Tapi mata dan suara yang hampir mirip tidak mungkin kan membohongi?

"Minggir"

"Buka dulu masker mu"

"Minggir tidak?!"

"Buka dulu"

Anak itu lari. Daripada menghajar Jay, anak itu lari sekencang-kencangnya dan hilang. Sedangkan Jay masuk ke dalam mobil lalu melaporkannya kepada Heesung.

Vampire Blood 2🔖Where stories live. Discover now