17# Airplane

666 104 8
                                    

Tik tik tik

Suara jarum bergema dalam keheningan yang lama. Hanya suara ketikan serta derup napas yang menderu, tatapan lurus ke depan mengerjakan urusan perusahaan dirinya. Namun siapa sangka mata sebelahnya lagi fokus ke arah komputer di nakas sampingnya.

Ada harta satu-satu disana, Jungwon. Anak itu sedang mondar-mandir di dalam kamar dan sesekali mengintip jendela miliknya.

Yeonjun menyipitkan matanya saat serasa ada tingkah aneh dengan putranya sekarang, saat ingin mengambil hp nya tiba-tiba suara ketukan mengalun.

"Masuk"

"Selamat siang Choi Yeonjun"

"Lee Heesung?" Pemilik nama tersenyum manis, tapi tidak dengan pemilik perusahaan. Matanya datar menatap Heesung, dengan tenang Yeonjun mengambil alih mouse dan keluar dari halamannya menuju halaman lain.

"Ada apa kesini? Sekarang tidak ada rapat"

"Hanya berkunjung"

"Keluar jika tidak berguna"

"Apa itu tidak berguna?"

"Sama sekali tidak berguna" ujar Yeonjun dengan tatapan yang tidak berubah. Heesung menulikan telinganya, matanya sibuk memandangi figura yang ia ambil di hadapan Yeonjun.

Ada Yeonjun, Winter dan Jungwon di tengah yang berumur 9 tahun "Konsep  ulang tahun pernikahan ya"

"Kenapa? Kau ingin menikah?"

"Tidak"

"Ok"

"Yeonjun"

"Hmm?"

Dorr

_______________________________________

Derup langkah kaki seseorang terus terdengar di sepenghujung lorong kamarnya. Sedikit pelan lalu tak terdengar dan terdengar lagi.

Heesung berhasil membereskan Body guard yang di utus Yeonjun di setiap sisi ruangan dengan tangannya sendiri. Tentu itu mudah, masih tidak lupa kan siapa itu Heesung?

Langkahnya berhenti menatap pintu coklat paling pojok namun berada di tengah. Ada name tag "Choi Jungwon" disana dengan hiasan daun citrus bewarna hijau.

Ceklek

Heesung tersenyum, harta kecilnya ternyata sedang tidur menghadap jendela. Hati nya semakin gembira, langkah yang ingin menyapa membawanya duduk di pinggir ranjang Jungwon dan mengusap rambutnya.

Jungwon terganggu, kepalanya menggeleng pelan mengusir tangan yang ada di kepalanya namun selalu kembali lagi. Hingga akhirnya Jungwon menoleh.

"Hi dear it's dady" bukan. Bukan Jungwon yang mengatakannya melainkan orang yang tersenyum mengerikan di depannya, Lee Heesung.

"D-dady?" Ujar Jungwon dengan mata yang sedikit kaget. Apa Heesung benar ada disini? "Jangan di kucek matanya"

"Dady ngapain kesini?"

"Menjemput anak Dady"

Anak? Anak katanya? Jungwon mengkerut kan kening menatap Heesung dari atas sampai bawah. Pakaiannya masih berjas dan rapi dan tampan seperti orang pada umumnya. Namun kenapa otaknya tidak berjalan?

"Gua anak Papa Yeonjun" ujar Jungwon bersama dengan tangannya untuk bangun dan turun dari kasur. Saat telah berada di depan pintu kamar, Jungwon bingung kemana semua penjaga yang di utus Yeonjun? Tidak mungkin mereka lalai dari tugas jika Yeonjun belum pulang.

Di saat pikirannya bertengkar tiba-tiba tangannya di gandeng "Ayo ikut Dady"

"Kemana?"

"Anywhere" Setelah nengucapkan kata itu, Heesung berjalan melewati setiap arah rumah ini dengan mudah seperti dia lah tuan rumah nya. Di belakang, Jungwon terus menoleh kan kepalanya ke kanan dan kiri.

Vampire Blood 2🔖Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon