8# Again?

850 123 8
                                    

Bom atom serta ledakan mengaung bersama. Jay dibuat terkejut oleh semesta. Pintu yang ia buka ternyata berisikan malaikat yang ia tunggu.

Tuhan apa lagi ini? Kenapa anugrah yang kau berikan begitu spesial namun juga berat?

Jay melangkah maju demi melihat sesosok manusia yang kini tidur dengan begitu indahnya. Apa ini sungguhan? Apa ini hanya ilusi para saudaranya?

Jay menoleh ke belakang menatap kelima saudaranya, Jake tersenyum tanpa suara sedangkan Heesung mengangguk memberi kode.

Tak apa untuk melangkah lebih maju
Tak apa untuk percaya setelah gagal
Semesta mungkin bercanda
Namun tidak untuk takdir.

Dia tidur. Lelaki itu sedang tidur di antara sinar matahari ditutup gorden. Jay melangkahkan kaki nya lalu duduk di pinggir kasur dengan nuansa serba putih.

"Jungwon" ujar jay menatap raut wajahnya yang berhasil membuatnya gila setengah mati. Ini jungwon? Jungwon adiknya? Jay menggeleng menghalau semua pikirannya.

Namun tidak saat jemarinya berhasil menyentuh pipi Jungwon. Ini benar-benar jungwonnya!

"Hyung" Jay menoleh menatap Heesung, matanya meminta kepastian, air matanya mengalir tanpa perintah, bibirnya bergetar tidak percaya. Heesung tersenyum" Ada apa adek Hyung tersayang?"

"J-jungwon" Heesung tersenyum lebih lebar ketika telunjuk Jay menunjuk laki-laki yang tengah tertidur pulas dikasur rumahnya"Iya dia Jungwon kita"

"Jungwonn" Jay tidak sanggup lagi. Ia bahagia dicampur sesak. Semuanya runtuh dengan satu ketikan. Jay menangis diatas wajah indah si kecil yang ia pangku sekarang.

Tapi tunggu! Ada yang aneh. Kenapa dengan Jungwonnya? Ia seharusnya bangun setelah mendengar tangisan Jay.

"Kalian semua jelasin ke gua!"

"Selo bro, gue ngga main-main tenang" Jake mencoba menyakinkan Jay. Demi apa pun Jay saat marah sangat menyeramkan baginya.

"Kita disuruhh" Lee Sunoo kompor! disuruh? Siapa yang berani memerintah mereka untuk menyakiti Jungwonnya. Jay marah

"Siapa yang nyuruh noo?!" Ujar Jay dengan tatapan tajam dengan dada naik turun. Sunoo menunjuk Sunghoon.

"Astagfirullah gue lagi! Gue korban"

"Gue disuruh Heesung Hyung ya andjai"

"Kok jadi gua yang salah Hoon? Kita sepakat ya! Ngga usah sok keras lo bawjingan"

"Apa lo" Adik kurang ajar! Lihat! Sunghoon berani menenteng lengan seragamnya kerjanya sekarang.

Ok! "Maksud lo apa? Gue juga bisa" ujar Heesung ikut menenteng, bukan! Tapi menurunkan dasinya.

Ni-ki menepuk jidatnya. Apa hanya dia sekarang yang dewasa? Kenapa Hyung-hyungnya seperti ini?

"Lanjutin lagi gua keluar" Ujar Ni-ki bersama kedua mata merahnya. Heesung berhenti, begitu juga dengan Sunghoon. Ia harus berhenti mendrama sekarang.

"Gua cuma lakuin sesuai rencana" ujar Sunghoon lalu menoleh ke seseorang di sebelahnya" Dengan awasan gue" bukan Sunghoon, namun Heesung yang menjawabnya.

"Uwon masih baik seperti dulu"  Sunoo tersenyum menatap makhluk tidur di pangkuan Jay. Jay ikut tersenyum lalu menatap Jungwon kembali. Mengingat bagaimana Heesung mencoba membujuknya keluar untuk ke lantai atas. Ternyata ini maksud Heesung akan tingkahnya? Tidak apa. Ia rela keluar sekarang demi Jungwonnya.

"Ayo keluar" Jay menoleh menatap Jake" Biarin Uwon istirahat Jay". Baik! Jay harus menurut sekarang! Demi Jungwonnya, demi orang yang ia sayang, Jay pasti bisa.

Setelah menidurkan Jungwon dengan benar. Jay serta yang lainnya keluar dari kamar meninggalkan Jungwon sendiri dengan mimpi yang sebentar lagi lebur tanpa episode.

_____________

Jungwon menyerngit ketika pening menguasai kepalanya. Kenapa dengan dirinya? Kepalanya sakit sekarang.

Jungwon menstabilkan penglihatannya. Tunggu! Ini dimana? Ini bukan sekolah yang ia tempati, ini bukan mobil yang terakhir ia pijak.

Apa lagi ini? Makhluk mana yang berani mengikat tangannya!. Jungwon mengerang, ia lupa belum makan sedari siang karena Sunoo dan keluarganya, perutnya sakit sekarang.

Kamar siapa ini? Silau. Sinar matahari menghalau mata Jungwon sekarang. Jungwon haus, lapar dan juga lemas, tapi tidak untuk diam.

Dirinya harus keluar dan pulang sekarang. Jungwon terus mencoba mepelas tali di kedua sudut tubuhnya, kaki dan tangannya. Sakit! Sakit sekali, ini terlalu erat.

Jungwon tidak punya jalan lain, ia harus keluar dari sini. Tuhan terimakasih telah baik kepadanya telah mengirimkan pisau di suasana genting saat ini.

Sudah! Tangan dan kakinya bebas sekarang! Ayo keluar!.

Dengan berhati-hati, Jungwon membuka pintu mengeluarkan kepalanya melihat situasi. Amannn, pemilik rumah sedang tidak ada sekarang. Jungwon berjalan menuruni belasan tangga lalu sampai pada lantai dasar.

Oke! Sekarang hanya membuka pintu besar ini batin Jungwon. Sedikit lagi ayo! Jungwon memutar kunci dan..

Ceklek

Jungwon melotot"Why must there be sound" ujar Jungwon dengan nada pelan. Ia tidak boleh ketauan demi apa pun.

Jungwon segera keluar dari sana sebelum seseorang menangkapnya. Jungwon terus berlari tidak mempedulikan seragamnya yang terganti dengan setelan serba putih di tubuhnya.

Masalah Yeonjun, biar urusan nanti. Jungwon tidak peduli sekarang.

"Akhh" Jungwon terjatuh. Kakinya terluka tanpa alas kaki" Kaki mulus gua berdarah"

"LIAT AJA! GUA GA MAU SEKOLAH"

Ngak ngak ngak. Apa-apain ini? Ia serius demi nama Byun Baekyun, tapi kenapa semua burung keluar ketika ia berteriak?

Apaan si Won, nama bapak lo sebut😑

Jungwon sudah tidak kuat, bibirnya pucat sekarang, ia merasa kedinginan. Keringat dingin terus mengucur dari kening Jungwon, hingga pada akhirnya Jungwon pingsan karena kelelahan.

__________________\\______________________

" Ni-ki tolong bangun kan Jungwon dan suruh dia makan" ujar Heesung memberikan sepiring makanan sekaligus minum nya. Pasti Uwon lapar batin Heesung.

"Ok-"

"Biar gua aja"  Jay memotong perkataan Ni-ki. Apa maksud orang disebelahnya ini?

"Ngga usah tatap gua kaya gitu"

"Y"

"Ni-ki yang sopan"

"Ya Hyung"

"Gua ke atas dulu"



PRANGGGGG!

"JUNGWON KABUR"

"Kabur?" Ujar Heesung menoleh menatap Jake"Hyung" Jake menatap Heesung dengan tatapan serius.

"Kita cari dia sekarang"

"Kunci rumah"

"Keluarkan semua mobil"

"Cari Jungwon sampai dapat hasil"  ujar Heesung memimpin dengan tangan melepas celemek.

"I coming" Setelah mengatakan itu. Sunoo dan yang lainnya mengambil pistol untuk berjaga-jaga dan pergi melesat pergi entah kemana.



Choi  Jungwon

Nyawa mu terancam sekarang






































































Vampire Blood 2🔖Where stories live. Discover now