20. End

885 103 10
                                    

Di hemparan luas tebing hijau, wajah Jungwon tersapu sentuhan angin. Matanya tertutup menikmati sentuhan alam yang kesekian kalinya, Jungwon membuka matanya menatap pohon tua di depannya, besar, tua dan hijau.

Ada rasa kesepian, amarah, luka serta penyesalan. Apa dia juga sama seperti dirinya? Berjalan dengan lara serta darah menggumpal tak tertentu? Jungwon rindu akan semua kenangannya, kasih sayang winter dan trundere terhadap Yeonjun.

"Jungwon"

Jungwon menoleh menatap Heesung dan lainnya yang memegang senjata yang tak ia mengerti, sebuah pedang emas? Pistol? Dan baju hitam seperti jubah?

"Ayo ikut kami"

"Kemana?"

"Ke tempat kebahagiaan abadi"

"A-abadi?"

"Iya kamu mau kan?"

Jungwon melamun, matanya menembus indah disana" Ayo" masih sama Jungwon enggan menjawab namun tangannya sudah ditarik lembut oleh Ni-ki. Dingin, rasanya dingin, lebih dingin daripada kemarin.

Saat dirinya dan yang lain telah sampai di ujung tebing. Jungwon menoleh" Kita ngapain disini?" Sunoo tersenyum lalu mengusap surai Jungwon" Jungwon sayang kita kan?" Jungwon mengangguk"Kamu bisa kan loncat untuk kita?"

Loncat? Dirinya disuruh loncat?

"GAMAU"

"Dengerin gua, Lo ga akan mati Won jadi loncat ya?" ujar Jay menyakinkan Jungwon yang sedang menangis. Jungwon menggeleng keras. Ini bunuh diri namanya!

"Jungwon kamu disana ngga jatuh" ngga jatuh? Jungwon mengkerut kan keningnya" Iya" Sunoo tersenyum
" Daddy bakal nangkap kamu"

Jungwon menoleh menatap Heesung
" Iya" ujar Heesung. Jungwon ragu netranya bergerak menatap Jake
" Hyung Jungwon takut"

"Sttt cuma loncat bukan mati de"

Jungwon berbalik ke depan menatap tebing curam dengan dataran kelam mengerikan. Kaki Jungwon bergerak satu langkah, dua langkah, tiga langkah semakin maju menuju kematian. Jungwon menoleh, semuanya memberikannya senyuman dan satu kaki lagi.

"JUNGWON"

Deg

Papa

Terlambat. Jungwon jatuh meluncur dari atas tebing. Yeonjun bergerak dengan cepat dan terjun dari atas menjemput anaknya. Tunggu! Yeonjun?! Yoenjun ada disini? Heesung waspada menatap ke-empat teman yang dibawa Yeonjun. Elf bangsawan rupanya.

"Ritual apa lagi yang kau rencakan?"

"Merebut takdir tuhan" ujar Heesung sambil memegang pedangnya. Beomgyu tersenyum, merebut katanya" Itu hanya masa lalu! Relakan Jungwon"

"Merelakan adikku sendiri?!"

"Dia bukan adikmu! Hanya bertemu" mata Taehyun memerah menahan kesal yang ia tahan di pikirannya.

Suara kepakan sayap terdengar. Yeonjun dengan pakaian zirahnya menggendong Jungwon dalam keadaan pingsan. Yeonjun menatap Jungwon, buah hatinya berhasil selamat, tujuan hidupnya hampir hilang setelah perginya Winter. Yeonjun menegakkan lagi kepalanya, Heesung bergetar. Ada amarah dan aura yang tidak ia ketahui yang muncul dari Yeonjun. Yeonjun berdiri dan menggengam erat pedangnya"KALIAN HARUS MATI"

Ctrangg!

Pedang Yeonjun dan pedang Heesung bergerak cepat menghalau serangan masing-masing. Sial! Heesung sedikit kewalahan, Yeonjun termakan amarahnya. Di sisi lain Taehyun, Soobin dan Beomgyu menyerang Jay dan yang lainnya. Peperangan hebat terjadi tanpa sepengetahuan si manis yang terlelap, Yeonjun marah, Yeonjun menyalahkan dirinya sendiri yang tidak dapat menjaga Jungwon " MATI"

Vampire Blood 2🔖Where stories live. Discover now