01. A Perfect Secret Admirer

422 41 0
                                    

Inupi tengah berkutat dengan salah satu motor yang ada di bengkelnya, saking fokusnya pada motor tersebut ia bahkan tidak sadar bahwa Draken sudah kembali sehabis membeli beberapa peralatan untuk bengkel mereka.

"Inupi, kau tidak akan meminumnya?" Tanya Draken, menatap ke arah susu kotak yang setiap pagi selalu saja menggantung di kenop pintu bengkel mereka dengan stiker yang selalu sama, yakni stiker bulat kecil dengan tulisan 'for: Seishu Inui.'

Namun sama sekali tidak ada tanda-tanda siapa pengirimnya atau bahkan kurir yang mengantarnya.

"Nanti saja." Ucap Inupi, masih melanjutkan aktivitasnya itu.

Draken terduduk pada sofa panjang sembari menghela napas pelan, sebab bengkel mereka tidak dapat dikatakan ramai pengunjung, hanya beberapa saja walaupun uangnya masih sangat cukup untuk kehidupan sehari-hari mereka. "Tidakkah kau penasaran siapa yang selalu memberimu susu kotak?" Tanya Draken, meminum kopi kalengnya dengan santai.

Inupi mengambil beberapa alat untuk motor yang sedang ia betulkan, sembari menjawab pertanyaan Draken tanpa menoleh ke lelaki tinggi tersebut. "Aku sudah pernah datang pagi-pagi buta ke sini dan tidak ada tanda-tanda pemberi ataupun kurirnya, bahkan aku pernah izin menginap padamu untuk tinggal disini dan melihat siapa yang memberinya, namun saat aku tak sengaja tertidur, susu itu sudah ada di tempat biasanya. Jadi, aku sudah lelah dan biarlah menjadi anonim." Jelas Inupi, seperi biasanya tidak berekspresi dan tidak berintonasi, seolah lelaki itu tidak memiliki semangat hidup.

Draken yang mendengar penjelasan Inupi jadi tertawa keras sampai bahunya sedikit terguncang, "Kau sudah sebegitunya, tetapi pengirimnya sama sekali tidak diketahui." Ucap Draken dengan suara mengejek. "Hmm, a perfect scret admirer." Lanjut Draken.

Inupi mengangkat kedua bahunya dengan acuh, tidak lagi memperdulikan susu kotak yang sampai padanya setiap pagi itu.

"Hei, Inupi. Hari ini tanggal berapa?" Tanya Draken.

Inupi memberhentikan aktivitasnya sejenak, "Tanggal empat belas februari." Jawab Inupi, kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda.

Draken terkejut mendengar jawaban Inupi, lelaki tinggi itu segera bangkit dari posisi duduk santainya dan segera pergi ke ruang belakang tempat mereka istirahat, ganti baju dan membersihkan diri mereka.

Inupi menatap Draken yang terburu-buru dengan heran, namun ia tidak perduli banyak dan tetap melanjutkan aktivitasnya membenarkan sebuah motor.

Setelah beberapa saat, Draken keluar dari ruang belakang dengan setelan rapihnya, bahkan lelaki itu sudah sangat wangi dan terlihat lebih segar. "Inupi, kau yang jaga bengkel, aku harus pergi untuk merayakan valentine dengan Anna." Ucap Draken yang sudah melangkahkan kakinya keluar dari bengkel tanpa menunggu persetujuan dari Inupi.

"Ah ini sudah terlalu sore, Anna pasti akan marah padaku karena melupakannya." Guman Draken yang masih dapat terdengar jelas oleh Inupi.

Lelaki tinggi itu segera menyalakan mesin motornya dan pergi dengan cepat dari bengkel mereka.

Inupi menggelengkan kepalanya pelan setelah melihat tingkah Draken, lalu ia melanjutkan aktivitasnya seolah tidak terganggu sama sekali.

Sudah hampir tiga puluh menit sejak Draken pergi, akhirnya motor yang tengah ia kerjakan pun selesai membuatnya segera meregangkan tubuhnya dan terduduk sejenak.

Matanya menangkap ke arah pintu bengkel mereka yang masih terdapat paper bag kecil berwarna cokelat, akhirnya ia melangkahkan dirinya untuk mendekat dan mengambil paper bag tersebut.

Ia melihat ke dalam dan isinya selalu sama, tidak ada yang berubah sama sekali setiap harinya. Akhirnya ia meminum susu kotak rasa cokelat itu dan menaruhnya di meja.

Dairy Milk | 𝐒𝐞𝐢𝐬𝐡𝐮 𝐈𝐧𝐮𝐢 ft. 𝐇𝐚𝐣𝐢𝐦𝐞 𝐊𝐨𝐤𝐨𝐧𝐨𝐢 ✓Where stories live. Discover now