2

1.4K 220 26
                                    

Part 2

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Part 2

Bel istirahat berbunyi 10 menit yang lalu, kebanyakan siswa akan langsung ke kantin untuk menikmati makan siang mereka, namun seperti biasa Namra masih duduk di kursinya dengan buku terbuka di atas meja.

Selain Namra, Jimin dan Gyeongsu juga ada di kelas, mereka berdua masih mengerjakan tugas tambahan yang harus di kumpulan setelah jam istirahat. Namra menyelidik diam-diam, mengawasi alih-alih Gyeongsu dan Jimin cekcok kembali seperti tadi.

"Apa kau sudah hampir selesai? " Gyeongsu mengintip kertas Jimin yang sudah hampir penuh.

Jimin mengangkat kepalanya, "Yak! Apa kau sedang mencontek? Cepat selesaikan milikmu, perutku sudah sangat lapar, "

"Rasanya jari-jariku tidak bisa menulis lagi, Jimin-ah, " Gyeongsu berujar frustasi.

"Nam Gyeongsu bodoh, apa untungnya jika kau terus mengeluh? Ini semua salahmu, jika kau tidak mencari ribut denganku, aku pasti tidak akan dihukum seperti ini, " Cibir Jimin lalu melanjutkan pekerjaannya.

Namra mengetuk-ngetuk meja dengan bolpoinnya. Suasana yang hening membuat irama yang dibuatnya terdengar sangat jelas.

"Hei ketua kelas, kami sedang mengerjakan tugas, tidak bisakah kau diam dulu? " Gyeongsu melirik Namra.

Tangan Namra berhenti menggerakan bolpoinnya, "Nam Gyeongsu, bukankah daritadi kau hanya sibuk mengeluh? " Namra berujar sembari membuka lembar berikutnya dari buku yang ia baca.

"Pedas sekali mulutnya, " Bisik Gyeongsu yang langsung kembali menulis.

"Salah sendiri mencari masalah dengan ketua kelas, " Balas Jimin.

"Sepertinya aku harus banyak belajar dari Suhyeok, "

"Belajar menjadi berandalan maksudmu? " Cibir Jimin yang dihadiahi decakan pelan Gyeongsu.

"Belajar bagaimana menjadi teman ketua kelas, "

"Cihh, pertama kau harus tampan dulu seperti Suhyeok, "

"Apa Namra hanya menyukai pria tampan? Wahh benar-benar memandang visual sekali, "

Sebenarnya Namra bisa mendengar semuanya. Dia tidak benar-benar acuh hingga tidak tahu apa yang seisi anggota kelasnya bicarakan. Namun dia lebih memilih diam dan mengamati mereka, menunggu sekiranya apakah dia dibutuhkan sebagai ketua kelas atau membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri.

"Namra-ya, "

Suhyeok muncul dari balik pintu. Pria itu sudah berganti pakaian olahraga untuk pertandingan baseball dengan kelas lain.

Namra melihat paper bag makanan di tangan Suhyeok. Pelan namun pasti, dalam waktu singkat Suhyeok sudah duduk di depan mejanya. Suhyeok mendorong bungkus berwarna cokelas itu pada Namra.

LET ME LOVE YOU [NAMRA × SUHYEOK]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt