39

596 65 34
                                    

Happy reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading~

Yuk vote dulu kan jarang2 author update :)

Part 39

" Tidak semua orang pantas dicintai, jadi jangan mencintai orang yang melukai dan merugikan orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Tidak semua orang pantas dicintai, jadi jangan mencintai orang yang melukai dan merugikan orang lain. Cinta bagi mereka hanyalah permainan. "

___________________________________________________

BUKAN TANPA ALASAN Kim Seonho pulang lebih awal sore itu. Kejadian langka dimana Seonho yang biasanya pantang meninggalkan kantor dibawah jam sembilan malam, namun sore itu--tepatnya pukul empat-- mobil Seonho sudah memasuki pekarangan luas kediamannya. Pemandangan tidak biasa yang hanya mungkin bisa terjadi atas keinginan Chanyoung. Karena pesan yang pria itu kirimkan pada sang ayah.

Bagaimana Kim Seonho bisa mengabaikan begitu saja ketika satu pesan yang bahkan amat jarang Ia terima dari sebuah nomor yang selalu Ia harapkan selalu menjadi yang teratas dari kotak chatnya, tiba-tiba muncul disana, memintanya untuk kembali lebih awal. Kim Seonho tidak bisa menahan dirinya lebih lama. Maka dilangkahkannya sang kaki, disertai senyuman yang juga sangat jarang Ia tunjukkan, melewati pintu rumahnya untuk kemudian mencari keberadaan Chanyoung yang Ia jumpai tengah duduk di ruang makan.

Menyadari kehadiran sang ayah, Chanyoung segera berdiri dari kursinya setelah lebih dulu menarik napas panjang seolah dia sedang meyakinkan dirinya sendiri--untuk yang terkahir kali--sebelum menghadapi pria itu. Jika saja Seonho tahu seberapa hebat perdebatan batin yang dirasakan Chanyoung sebelum sampai pada keputusan akhir---mengirim pesan-- hingga menyiapkan dua piring waffle dengan maple syrup kesukaan pria itu, maka Seonho mungkin akan menambah lebar senyumannya sebagai penghargaan atas keputusan luar biasa yang dipilih Chanyoung.

Tidak banyak kata-kata yang keluar. Setelah Chanyoung mempersilahkan sang ayah untuk duduk di kursi yang memang biasa ditempati pria itu, kebisuan adalah satu-satunya yang menemani mereka. Mengisi setiap kekosongan dengan suasana canggung yang hanya membuat mereka kian merasa asing baik untuk Chanyoung ataupun Seonho.

LET ME LOVE YOU [NAMRA × SUHYEOK]Where stories live. Discover now