Thalita gak pengen Nikah.
Kenzo gak percaya lagi dengan Hubungan.
Namun Keduanya Memilih menikah hanya untuk memuaskan orang-orang, tanpa komitmen, dan tanpa cinta.
Start (12-12-2021)
End (03-14-2022)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🦋🦋🦋🦋🦋
#Thalita
Sebelumnya gue pernah ngurus mama dan Leo saat sedang sakit, gue juga suka bantuin Juli dan Windi saat anak-anak mereka sakit. Sejujurnya gue masih bisa bersikap tenang, dan gak panik sama sekali. Gue masih bisa berfikir apa aja yang harus gue lakuin pada mereka.
Namun untuk kali ini, entah kenapa gue sangat amat takut, panik, dan gak bisa mikir apa-apa. Yang gue lakuin justru hanya nangis, dan ngompres dahi dia.
Kenzo ada di kasurnya, udah setengah jam gue kompres, tapi demamnya belum juga turun. Gue udah masakin bubur, ngasih dia makan dan obat demam. Namun nihil, hasilnya malah makin parah. Dia menggigil, dan mengeluh pusing.
"Ken.. pliss kita kerumah sakit yah.. " Mohon gue entah untuk yang keberapa kalinya. Pasalnya Kenzo selalu menolak ajakan gue untuk berobat.
"Aku cuma butuh istirahat Thal, sama kamu. Kamu gak akan pergi kan Thal?" Air mata gue kembali turun, kenapa gue cengeng banget sih hari ini?? Lagian gue mau pergi kemana Ken??
"Kenapa nangis? Kaya aku sekarat aja. 😊" Suara dia lemah banget, gak kaya biasanya. Tangannya yang mengusap air mata gue pun masih terasa sangat hangat.
"Jangan sedih Thal, aku bakal lebih sedih kalau kamu nangis gini."
"MAKANYA JANGAN SAKIT! AKU SEDIH TUH KARENA KAMU SAKIT KENZO!!" bentak gue kesal. Bisa-bisanya dia senyum saat gue lagi khawatir setengah mati kaya gini.
"😊😌 Kayanya aku mau sakit terus aja deh.. biar kamu khawatirin aku terus. "
"Kamu suka lihat aku sedih??" Dia menggeleng, lalu kembali mengelus pipi gue lembut.
"Sekarang aku ngerasa kamu juga sayang aku Thal. 🥰" Gue terdiam, benar-benar diam.
"Makasih yah.."
Gue bingung, bingung banget. Kenapa sih??? Kenapa gue malah makin nangis??? Kenapa gue harus deg..degan segininya? Kenapa Ken?? Kenapa lo baik banget? Kenapa gue jahat banget udah diamin lo selama 2 hari? Sampai lo bisa sakit kaya gini. Harusnya gue bersyukur disayang sama cowok sebaik lo, harusnya gue berterimakasih saat lo memperlakukan gue sebaik ini. Maaf Ken, maafin gue.
"Hey... Kenapa makin sedih??" Bisa gue rasain dia bergerak bangkit untuk duduk dan mendekat kearah gue yang duduk dipinggir kasurnya.
"Thal..." Tangis gue semakin menjadi saat suara lemah dan seraknya menerobos masuk ketelinga, tangannya mengelus pundak gue yang bergetar.
"Maafin aku Ken.. 😭 Aku mintaa maaf.."
"Hey... Kenapa minta maaf ? Kamu salah apa??" Kenzo merahih tubuh gue untuk dia peluk erat. Pelukan ini, kenapa selalu senyaman ini? Kenapa berada didekapan dia gue selalu merasa aman?? Ken??? Kita berdua kenapa??
