🦋 DUA PULUH ENAM 🦋

4.2K 398 27
                                    

🦋🦋🦋🦋🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋🦋🦋🦋🦋

#Thalita

Gue pikir setelah sebulan lebih tidur dikamar yang sama, diranjang yang sama dengan Kenzo akan membuat gue semakin terbiasa saat menemukan eksistensi dia saat pertama kali membuka mata.
Kaya pagi ini, gue masih aja kaget menemukan wajah tampannya tepat dihadapan gue.

Ya Tuhan..
Sebenarnya dulu gue pernah nyelamatin dunia apa gimana?
Kok bisa-bisanya cowok seganteng ini jadi suami gue?
Terus kok bisa-bisanya ada manusia seganteng ini?
Ibu dulu ngidam apa yah bisa dapat anak seganteng Kenzo??

Kebiasaan gue setiap bangun tidur mendadak berubah, harusnya setiap gue bangun biasanya gue selalu duduk sebentar terus berdoa pagi.
Seminggu belakangan ini, kebiasaan gue malah.
Diam ngelihatin wajah Kenzo yang masih terlelap, gak bosan gue lihat setiap inci wajah tampannya.

Suami gue cakep banget guys..
Hehehhe 🤭

Oh iya berdoa!
Gue melipat kedua tangan, masih dengan keadaan berbaring menghadap Kenzo.
Lalu memejamkan mata dan mengucapkan doa pagi gue dengan sangat pelan, takut Kenzo bangun.

"Tuhan Yesus, makasih aku bisa menikmati pagi ini.
Semoga keluarga kecil ku selalu diberkati. Dalam nama Yesus Kristus aku berdoa dan mengucap Syukur.
Amin."

"Amin."

Mataku spontan membelalak saat mendengar suara Kenzo ikut menyuarakan Amin tadi, dan lihat apa yang gue temukan??
Wajah polos dia yang sedang tersenyum lebar, ikut menautkan kedua tangannya seperti gue.
Dia ikut berdoa ternyata.

"KENZO!!"

"Heheh.. pagi sayang?? 🥰" Dia bergerak maju, meraih tubuh gue untuk masuk kedalam pelukannya.

"Pagi..
Kamu kalau udah bangun tuh bilang-bilang dong, aku kaget tau ."

"Nanti aku malah gangguin kamu lagi."

"Gangguin apa?"

"Mengagumi wajah suami kamu yang tampan ini."

"Dih.. pede!"
Dia mengeratkan pelukannya, tangan gue otomatis melingkar ikut memeluknya erat, menenggelamkan wajah di dada bidangnya.

"Ken? Kamu hari ini gak kekantor?" Gue bisa rasain gelengan kepalanya.

"Terus mau sampe kapan kita pelukan?"
Ini kalau dibiarin bisa sampe siang kaya gini terus.

"Bentar..
Aku harus ngisih batre full dulu."

"Udah ahh.. bangun yok.
Jam 10 aku harus kerumah ibu."
Gue bergerak melepas pelukan Kenzo,  duduk meraih jedai yang berada diatas nakas untuk mengikat rambut.
Lalu meraih air minum untuk Kenzo, dan untuk gue.

Ruang Untuk Kita (Bluesy 💙) END ✔️Where stories live. Discover now