🦋 DUA PULUH EMPAT 🦋

4.3K 398 48
                                    

🦋🦋🦋🦋🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋🦋🦋🦋🦋

"Beneran gak mau di anter sampai atas?" Thalita menggeleng kuat, mereka baru aja turun dari mobil Kenzo menuju lift yang berada di basemant.

Keduanya saling bergandengan tangan dengan senyum cerah menghiasi wajah masing-masing.

Pagi ini Kenzo memaksa ingin masuk kerja, dan sudah merasa sangat sehat.
Thalita sih awalnya ngelarang banget, namun setelah melihat gimana aktifnya Kenzo, dan demam suaminya sudah turun. Dia mau gak mau yahh harus ngizinin .

"Aku gak papa loh kalau ngantar kamu Thal." Kenzo belum mau ngalah, dia masih ngotot pengen nganterin Thalita sampai ke kliniknya yang berada di lantai 25.

"Lagian ngapain sih? Nanti kamunya bolak-balik. Tadi katanya ada pertemuan penting, telat loh nanti." Thalita menjawab sambil melangkah masuk kedalam lift di ikuti Kenzo.

"Yaudah deh kalau gak mau.." Thalita menoleh saat mendengar jawaban Kenzo lesu. Dan benar aja wajah suaminya mendadak lesu dan menunduk tak bersemangat.

Thalita menghela nafas lalu mendekat dan mengecup singkat pipi Kenzo.
Dengan cepat wajah lesunya berubah jadi..

"Thal.. 😳"

"Jangan cemberut gitu mukanya, nanti siang mau makan bareng gak? "

Kenzo sontak tersenyum mengangguk bak anak anjing yang patuh.

"Mau, makan di mana??"

"Kamu tunggu aku dikantor kamu aja.
Kita makan bekal yang aku siapin disana. Oke?? 👌"

"Oke!.. 🥰😁"

"Nahh.. gini dong kan cakep suami akunya kalau senyum."

Kenzo menangkup tangan Thalita yang mengelua pipinya, lalu menciumnya sejenak.
Membuat Thalita ikut tersenyum.

"Yaudah sana, sampai ketemu nanti siang yah.." tautan tangan mereka terlepas saat lift sudah terbuka di lantai 23, Kenzonya pun udah berada diluar namun masih menatap sang istri yang melambai didalam lift.

"Kerja yang rajin.. 😊" pintu lift kembali tertutup, namun saat sejengkal lagi pintunya tertutup sempurna, Kenzo dengan cepat menahan hingga pintu itu kembali terbuka otomatis.

"Kenapa?? Ada yang ketinggalan?" Kenzo gak menjawab, pandangannya hanya tertuju ke satu titik.
Yaitu bibir Thalita.

Cuh....

Ruang Untuk Kita (Bluesy 💙) END ✔️Where stories live. Discover now