his own angel

75 5 0
                                    

Angel! Solomon x human! Fem! Satan 

.

.

Hanya dua lika liku seorang Angel dan manusia, yang menyukai kehadiran satu sama lain

.

.

Untuk seorang malaikat jatuh cinta itu sangat berbahaya, terlebih kalau dirinya mencintai seorang manusia yang bisa saja mengakibatkan penalti pada status dan keselamatan nya

Tapi, kenapa solomon tak bisa mengalihkan pandangannya kepada hanya satu manusia yang dia jaga

"Solomon, apa benar kalau suatu saat kamu akan pergi ke atas sana karena diutus atasan?"

"Ah soal itu ya? Bisa dibilang begitu, apa ada sesuatu yang kamu pikirkan nona Satan?"

Satan, perempuan yang solomon maksud hanya menggelengkan kepalanya sambil meneruskan membaca buku yang berada di hadapannya itu

"Apa kamu ingat awal pertama kita bertemu?"

"Hahaha, mana mungkin aku melupakan waktu itu? Kamu kelihatan kesusahan saat membantu kakak kelasmu"

"Jangan ketawa ////"

"Maaf, Habisnya kamu imut banget~"

Dengan malu Satan pun melempar barang yang terdekat dengannya dan melempar kearah solomon 

"Tuh kan! Nyebelin banget"

"Iya iya aku minta maaf kok"

Semakin solomon bersama Satan, semakin membuat dirinya semakin menyukai perempuan ini dan ingin selalu bersama dengannya. Namun sepertinya hal itu sangat mustahil

.

.

.

Pada malam hari satan selalu mengajak solomon untuk jalan-jalan bersamanya ke tempat yang sepi, biasanya untuk menikmati udara malam yang sejuk

"Jadi kita ngapain kesini malam hari?"

"Ikutin dulu aja, nanti aku tunjukin yang bagus"

Keduanya pun terus berjalan sampai tiba di tempat yang mereka tujui, dengan setibanya Satan pun langsung menidurkan dirinya di rumput disana

"Apa yang??"

"Ayo sini tiduran, ada yang mau aku lihatkan"

Tanpa banyak bicara, solomon pun mengikuti perintah Satan dan untuk tiduran di sebelahnya sambil memperhatikan ke arah langit penuh dengan bintang yang indah

"Lihat ke atas kan? Bintang bintang disini sangat indah ya…."

"Kamu benar…. Bintang disini sangat indah"

"Aku penasaran apakah diatas sana juga ada bintang ya?"

"Setauku disana tidak ada bintang…. Tidak seindah bintang disini"

Satan yang memperhatikan kearah solomon hanya bisa tersenyum lembut kepadanya sambil meneruskan kegiatan stargazing mereka 

"Kalqu begitu, aku berharap kita bisa terus melakukan stargazing bersama"

.

.

.

"Solomon~~ apa kamu gak penasaran dengan Satan saat kecil?"

Mendengar pertanyaan dari mammon membuat Satan kaget dan solomon yang penasaran dengan sosok Satan saat kecil

"Mammon!! Jangan macam macam soal foto itu!"

"Ehh?~ aku kan cuma mau menawarkan sesuatu ke solomon, kenapa malah kamu yang sewot?"

"Kalau boleh apakah aku bisa melihatnya?"

"Solomon!!! //////"

Tanpa basa basi mammon yang entah darimana dapat menemukan album foto keluarga mereka sesaat kecil

Dan tentunya hal itu membuat Satan seketika marah dan malu

"Jangan dilihat fotonya!!"

"Udh gpp, ada banyak foto Satan kecil disini. Semuanya pada imut~"

"Mammon!!!"

Tanpa menghiraukan teriakan Satan, solomon pun sudah mendapatkan album foto tersebut yang berisikan foto-foto Satan saat kecil

"Kamu kelihatan sangat imut di semua foto ini ^^"

Mendengar perkataan solomon pun seketika membuat Satan berhenti dan memerah berat tak bisa menyembunyikan mukanya tersebut 

"Eh?! ////////"

.

.

.

.

Ada kala dimana solomon selalu terdiam mengenang masa lalunya, terkadang dirinya tidak bisa berhenti melupakan hal itu 

Ada kala juga dimana satan yang selalu saja penasaran dengan semasa ingatan solomon akan masa lalunya, mengira dirinya hanya sebagai pelampiasan bagi solomon

"Solomon… apakah aku hanya sebuah pelampiasan saja?"

"Mana ada, kamu kepikiran darimana?!"

"Aku….. hanya penasaran saja"

"Satan. Kenapa kamu mengira kalau kamu adalah pelampiasan?"

Satan tidak menjawab pertanyaannya, dan justru membuat solomon khawatir akan hal seperti itu, tapi dengan ragu Satan menjawab

".... sempat mendengar dari archangel yang seangkatan denganmu, saat mereka berbicara dibelakang kamu"

"Kamu tau kan kalau omongan mereka itu hanya ingin memengaruhi kamu saja agar kamu menjauh dariku…."

"Itu…."

"Aku tau mereka tak senang, tapi aku sudah tidak memikirkan masa lalu itu lagi, jadi sekarang kumohon jangan berpikiran seperti itu lagi"

Merasa lega mendengar perkataan dari solomon, Satan pun langsung memeluknya dengan sangat erat bahkan sedikit tangisannya terdengar oleh solomon. Namun dirinya tidak memedulikan itu dan hanya akan berada di sisi Satan selamanya

.

.

.

.

.

Valentine, tanggal 14 februari. Dimana semua orang berbagi coklat ke ayang tercinta mereka, kayak Satan yang sekarang rencananya bakal ngasih coklat ke solomon

Tapi dikarenakan keduanya kadang canggung, Satan tak tahu bagaimana dia akan memberikan coklatnya kepada solomon

"Apa lebih baik aku beri coklatnya sekarang ya? Bingung juga…."

Tanpa dirinya sadari, solomon sudah memperhatikannya dari jauh sambil mendekati nya

"Satan? Ada apa, kamu kayak kelihatan bingung gitu…."

"Solomon?! //////"

"Iya?"

"Eh itu…."

Satan yang daritadi malu mau memberikannya coklat pun, dengan memberanikan dirinya langsung memberikan solomon coklat nya

"Ini… coklat buatmu /////"

"Coklat? Untukku?"

"Iya, selamat hari valentine /////"

Dengan senang tentunya solomon menerima coklat itu sambil tersenyum kepada Satan 

"Terimakasih Satan. Aku rasa, aku akan memberikanmu ini"

"Eh?! //////"

Setelah solomon menerima coklat tersebut, dirinya langsung mendekati Satan dan mencium lembut bibirnya itu membuat diri Satan memerah mengetahui kelakuan solomon tersebut

"Heheh, selamat hari valentine satan~"

Asupan tercukupi [Obey Me Drabble]Where stories live. Discover now