4. Balapan

30.9K 2.3K 27
                                    

"Lo seriusan mau nantangin leader Dark Moon?" Tanya pria yang sedang memakan kacang pada ketuanya.

Sang ketua hanya melirik sekilas lalu kembali menatap ponsel yang ada ditangannya.

"Kenapa enggak?" Tanya balik pria tersebut sambil mengetikkan sesuatu diponselnya, entah sedang chatan dengan siapa dia.

Pria yang berambut agak pirang menatap sang ketua dengan kepala yang digelengkan, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan ketuanya." Dia The Angel, ratu dari semua geng, lo pasti gak asing dengan panggilannya. Dan lo nantangin dia gini? Masih waras lo?"

"Kalau dia menang, dia gak mau hadiah yang murah, minimal mobil sport lo paling." Timpal pria yang memakai kaos merah maroon sambil mencomot kacang yang sedang dipegang oleh Fero-sahabatnya.

"GIO, ITU KACANG GUE ANJIR!" Teriak pria yang bernama Fero tersebut sambil berusaha menjauhkan lengan Gio dari bungkus yang berisi kacang miliknya.

"Aelah pelit amat lo, gue cuma ngambil dikit doang kok." Balas Gio sambil pergi ketempat Bara untuk melindungi diri dari amukan pecinta kacang tersebut.

"Dikit gundul mu, itu lo ngambilnya sama dua tangan lo. Apalagi kacangnya sisa dikit lagi!"

"Gak apa-apa kalik, dapet amal. Lo kan selama hidup gak pernah punya amal baik." Balas Gio santai tanpa melihat wajah Fero yang merah padam.

Saat Fero hendak menjawab perkataan Gio, sudah didahulukan oleh Bara dengan tatapan tajamnya.

"Brisik!"

Rafa hanya menggelengkan kepalanya melihat dua sahabatnya yang seperti kucing dan anjing jika memperebutkan kacang.

Saat masih memperlihatkan sahabatnya yang saling melemparkan tatapan tajam, tak sengaja Rafa melihat Rehan yang mengambil jaket kebesarannya, dan memakainya.

"Mau kemana bos?" Tanya Rafa penasaran karena melihat Rehan yang mengambil kunci motornya diatas meja.

"Chaca katanya laper, dirumahnya gak ada orang." Balas Rehan sambil pergi meninggalkan markas geng Dyrox.

Mendengar nama Chaca, Gio mengalihkan tatapannya pada Rehan yang mulai pergi keluar markas "Masak sendiri apa susahnya? Pake nyusahin orang segala." Ucap Gio tak mempedulikan tatapan Fero yang masih menatapnya tajam.

"Lo kayaknya benci banget deh sama Chaca, kenapa?" Tanya Rafa penasaran. Selama ini setiap anggota geng Dyrox peduli pada Chaca, Gio pasti seolah-olah sangat membenci Chaca. Bahkan saat Chaca dibully Hesti, dia pasti hanya diam saja tidak ada niatan membantu seperti yang dilakukan anak-anak geng Dyrox.

Sedangkan Bara, dia memang tidak pernah peduli dengan Chaca, entah apa penyebabnya mereka pun tidak tau. Tapi setiap ada masalah yang dilakukan anak geng Dyrox, pasti Bara yang membereskan semuanya seperti dikantin tadi siang.

"Gue balik." Bukannya menjawab pertanyaan Rafa, Gio malah mengambil jaket dan kunci motornya lalu pergi meninggalkan mereka yang masih penasaran mengapa Gio membenci Chaca.

"Lah, gue dikacangin njirr." Ucap Rafa sambil memasang wajah sebal yang mana membuat orang yang melihatnya bergidik jijik.

"Nihh, gue masih ada kacang sedikit."

Rafa mengernyitkan dahinya saat menatap Fero yang malah menyodorkan kacang miliknya.

Seolah paham dengan kebingungan Rafa, Fero berdiri dan bersiap berlari sebelum berkata "Lo kan dikacangin, jadi lebih baik lo temenan sama kacang aja."

"BANGSAT LO FERO!"

***

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan sirkuit saat ini sangat ramai oleh orang-orang yang tidak ingin ketinggalan balapan dari seorang leader Dark Moon yang biasa dipanggil The Angel dengan seorang leader dari geng motor terkenal yaitu geng Dyrox.

Jarang-jarang kedua geng tersebut adu balapan. Seorang Ratu jalanan, balapan dengan seorang Raja jalanan. Sangat langka bukan?

"Gue yakin lo gak bakalan menang." Ucap Gio yang mana langsung mendapat jitakan tak berperasaan dari Rafa.

"Lo bukannya mendukung sahabat biar menang, malah lo ngedoain kalah." Ucap Rafa setelah menjitak kening sahabat gilanya tersebut.

"Mana nih The Angel? Belum dateng juga? Eh Bara juga mana?" Tanya Fero setelah tersadar mereka kekurangan satu anggota.

"Lo kayak gak tau The Angel aja, dia kan emang sering telat. Kalau Bara kayaknya dia gak dateng deh." Balas Gio sambil mengusap dahinya yang terkena jitakan Rafa. Sakit euy, sepertinya Rafa menjitaknya penuh dendam. Padahal dia hanya berbicara seperti itu. Lagi pula itu memang kenyataannya.

"Tapi itu wakilnya udah datang, masa leader-nya belum datang?" Tanya Rafa sambil menunjuk seorang pria yang sedang memainkan handphone nya sambil bersender disalah satu mobil, dan hanya dibalas oleh Gio dengan mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau.

Brum! Brum!

Suara motor memasuki arena balapan dan langsung stay digaris start. Membuat semua pasang mata menatap kearah seseorang yang baru sampai dengan motor berwarna hitam, tak lupa pakaian serba hitam.

"Tuh The Angel, sana bos. Semoga menang." Ujar Rafa sambil menunjuk The Angel dengan dagunya.

"Kalau gue menang, gue pengen mobil sport lo yang warna hitam itu." Ucap The Angel pada Rehan, saat Rehan baru sampai disampingnya untuk melakukan balapan.

"Kalau gue yang menang, gue pengen lo nunjukin muka lo sama publik. Gimana?" Jawab Rehan dengan senyuman miring.

Gadis yang dipanggil The Angel tersebut nampak terkejut, ketara dari dahinya yang sedikit mengernyit dari balik helm.

"Oke." Balas The Angel.

Setelah itu mereka mengambil ancang-ancang untuk melakukan balapan. Sudah berdiri perempuan dengan pakaian kurang bahannya sambil memegang kain berwarna putih dan mulai menghitung.

"One!"

Baru hitungan pertama kedua motor tersebut sudah berbunyi dengan keras, tak lupa kedua mata pengendaranya menatap tajam kearah depan.

"Two!"

Kedua motor tersebut saling bersahut-sahutan dan bersiap untuk meluncur.

"Go!"

Setelah itu kain putih tersebut dijatuhkan dan kedua motor yang melakukan balapan tersebut mulai melaju dengan kecepatan tinggi.

The Angel memimpin didepan, tidak mengizinkan Rehan untuk menggantikan posisinya.

Saat Rehan ingin mengambil lajur kiri, The Angel menggeser motornya ke kiri, dan saat Rehan mengambil lajur kanan, The Angel juga menggeser motornya ke kanan. Begitu seterusnya.

Saat ada tikungan, The Angel berbelok dengan tajam dan membuat semua orang melototkan matanya, terutama Rehan yang menatap tak percaya pada leader Dark Moon tersebut. Bagaimana bisa dia melakukan itu? Ahh, sepertinya benar kata Fero, dia seharusnya tidak usah menantang The Angel yang jelas-jelas adalah ratu dari semua balapan.

Namun, mungkin sekarang Rehan masih memiliki kesempatan, lihatlah Rehan yang memimpin sekarang. Tinggal beberapa meter lagi, lalu...

"YEAYY!" Teriak penonton saat melihat pemenangnya melewati garis finish dengan kecepatan tinggi.

"Arghh, kok gue bisa kalah sih!" Frustasi seseorang yang kalah tersebut sambil menatap pemenang yang berjalan kearahnya dengan tersenyum smirk.

***

Gimana? Seru gak?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya><

Kira-kira menurut kalian siapa yang menang? The Angel atau Rehan?

Kalau ada typo kalian bisa comment kok><

Makasih yang masih stay><

Salam

Rida2106

Dangerous Girl [Open PO]Where stories live. Discover now