9. Dihadang Preman

26.7K 2.1K 99
                                    

Queen keluar dari kamarnya menggunakan jeans dan baju lengan panjang lalu dia berjalan menuju lift untuk ke lantai satu, saat sampai lantai satu dia langsung berjalan hendak keluar dari rumah sebelum suara seseorang membuat langkahnya terhenti.

"Nona anda mau kemana?" Tanya seorang bodyguard yang bertugas menjaga pintu utama.

Queen memutar tubuhnya kearah bodyguard tersebut, dan menatap sang bodyguard yang berbicara padanya tadi.

"Aku mau ke taman sebentar. Ingin membeli makanan yang biasa dijual ditaman depan kompleks." Balas Queen pada bodyguard tersebut.

Bodyguard tersebut menganggukkan kepalanya, "Apakah mau saya antar Nona?" Tanya sang bodyguard pada Nona mudanya.

Queen menggeleng tanda tidak mau, lalu setelah itu dia langsung pergi meninggalkan mansion mewah tersebut dengan berjalan kaki.

Queen menyusuri taman yang masih banyak pedagang kaki lima walaupun hari sudah mulai gelap.

Dia lalu berjalan ke salah satu penjual bakso bakar dan memesan bakso bakar tersebut. Entah kenapa saat ini dia sangat ingin memakan makanan pedagang kaki lima, apalagi saat mencium bau bakso bakar yang dibakar tersebut, sangat harum dan menggiurkan.

Setelah mendapatkan bakso bakarnya, dia lalu berjalan kearah penjual yang lainnya dan memesan berbagai makanan yang dijual penjual kaki lima tersebut.

Dia beristirahat sejenak disalah satu bangku yang ada ditaman tersebut, meregangkan ototnya yang terasa lelah dan melanjutkan memakan batagor yang dibelinya tadi.

Setelah merasa hari semakin larut, Queen berjalan meninggalkan taman dan membawa makanan yang masih ada ditangannya.

Queen berjalan santai menuju mansion mewah keluarganya tak mempedulikan empat pria yang berjalan kearahnya.

"Hai Neng!" Sapa salah satu pria sambil menghadang langkah Queen.

Queen menghentikan langkahnya dan menatap empat pria itu satu persatu dengan tangan yang bersedekap didepan dada. Setelah itu dia melanjutkan langkahnya sebelum sebuah tangan besar mencekal pergelangan tangannya.

"Lepasin!" Sentak Queen kasar sambil menatap nyalang empat pria yang berdiri didepannya.

"Gak usah galak-galak." Balas pria yang berkepala plotos dengan senyum manisnya yang membuat Queen jijik menatapnya.

"Lo semua mau apa? Jangan macem-macem atau gue teriak sekarang!" Ancam Queen dengan menunjuk pria tersebut satu persatu.

"Teriak aja, gak bakalan ada yang denger kok." Balas salah satu pria tersebut dengan senyum miring dibibirnya.

Queen menendang aset berharga pria yang memegang tangannya hingga pria tersebut berteriak, gadis tersebut lalu memundurkan langkahnya, bagaimanapun juga dia adalah perempuan yang ada rasa takut bila berhadapan dengan lelaki. Apalagi ke empat pria yang menghalangnya tersebut ada bau alkoholnya. Queen yakin jika mereka sedang mabuk.

Lagi-lagi tangan Queen kembali dicekal oleh lelaki yang berbeda, dan dengan kuat gadis tersebut kembali menghempaskan lengannya, namun tidak berhasil karena cekalan yang tidak main-main kuatnya.

Queen lalu kembali menendang aset berharga pria tersebut, setelah itu dia berlari dengan kencang meninggalkan empat pria yang sedang mengumpat karena ulahnya.

"Sial! Kenapa mansion gue jauh banget sih? Perasaan tadi dekat!" Umpat Queen dalam hati karena langkah empat pria tersebut yang makin mendekat.

Citt!

Dangerous Girl [Open PO]Where stories live. Discover now