40. Mading

14.8K 1.4K 144
                                    

Queen berjalan dikoridor kelas yang nampak ramai. Gadis tersebut melirik sana sini untuk mencari keberadaan Bara atau Hesti untuk diajak jalan bareng ke kelas. Dia tidak bersama Bara dikarenakan Bara tadi jalan duluan ke sekolah, katanya ada masalah dengan basket, jadilah sekarang Queen tidak bersama Bara. Huh, serasa jomblo.

Gadis tersebut memicingkan matanya saat menatap kumpulan siswa-siswi yang tengah berdiri didepan mading.

Sebenarnya Queen penasaran penyebab mereka berdiri berdesak-desakan didepan mading, namun kemalasannya menghampiri saat melihat seorang siswi yang tengah terdorong-dorong karena berdiri dilautan manusia tersebut.

Dengan wajah datarnya, Queen menggelengkan kepala pelan saat menatap para manusia tersebut. Sebegitu pentingkah berita yang tertempel dimading sehingga mereka berani berdesak-desakan? Sepertinya iya.

Gadis tersebut lalu menghembuskan nafas jengah sebelum melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi.

Ditengah koridor menuju kelas, banyak murid-murid yang berlari ke arah mading melewati Queen. Mengernyitkan dahinya bingung, Queen lalu memberhentikan salah satu siswi untuk bertanya penyebab mereka berkumpul dimading.

"Kalian kenapa pada lari ke arah mading? Emang ada berita apa?" Tanya Queen dengan menaikkan salah satu alisnya untuk bertanya pada siswi yang dicegatnya tadi.

"Gak tau juga. Tapi coba deh lo periksa mading. Kata mereka lagi ada berita hot!" Balas siswi tersebut langsung pergi meninggalkan Queen agar tidak ketinggalan berita yang katanya sedang hot.

Queen berdecak saat mendengar jawaban yang tidak memuaskan menurutnya. Gadis tersebut lalu kembali melanjutkan langkahnya yang hanya sisa beberapa meter lagi.

Memasuki kelas yang nampak sepi, Queen hanya mengangkat bahu acuh dan berjalan kearah bangkunya yang sudah ada tas Hesti. Sepertinya Hesti sudah sampai. Tapi kemana dia?

Tidak ingin larut dengan pertanyaan dipagi hari, Queen lalu mengambil ponselnya untuk mengisi kebosanan yang menghampiri.

"QUEEN! LO HARUS IKUT GUE!" Suara dengan nada cempreng tersebut membuat Queen terlonjak kaget. Gadis yang tengah menatap ponsel tersebut mengalihkan pandangannya dan menyatukan alisnya saat menatap sang sahabat yang sedang terengah-engah seperti habis berlari.

Masih dengan kebingungan yang menyelimutinya, tangan Queen tiba-tiba ditarik oleh Hesti, membuat sang empu kaget sekaligus heran.

Queen hanya pasrah dengan apapun yang terjadi padanya. Sekarang, lihatlah, Queen sudah seperti kambing yang sedang digeret oleh majikannya!

Karena langkah Hesti yang terburu-buru, Queen juga jadi mempercepat langkahnya agar tidak ketinggalan. Baru saja duduk, Hesti sudah datang dan membuatnya kembali berjalan. Apalagi kali ini jalannya lumayan cepat, seperti sedang lomba jalan cepat. Apakah Hesti tidak tau dia sedang lelah? Huh.

Hesti memberhentikan langkahnya, membuat Queen juga ikut memberhentikan langkahnya. Gadis cantik bernama Queen tersebut lalu merapihkan kembali pakaiannya karena tarikan Hesti yang membuat bajunya sedikit lecek. Memperbaiki letak almamater miliknya dan menatap ke arah depan saat semuanya sudah rapih menurutnya.

Mading? Ada apa Hesti menariknya ke mading? Dia sengaja tidak kesini agar tidak berdesak-desakan, namun lihatlah sekarang, Hesti malah menariknya kesini!

Bukankah Hesti tau jika dia paling tidak suka yang berdesak-desakan?

"Ngapain ke sini sih?" Tanya Queen menatap Hesti dengan tatapan bertanyanya. Apakah Hesti juga kepo penyebab murid-murid SMA Merpati berani berdesakan didepan mading? Jika iya, mengapa harus mengajak Queen?

Dangerous Girl [Open PO]Where stories live. Discover now