LOST|13 Tinggalkan

194 30 2
                                    

Sudah berjam-jam sejak kejadian dimana Jefran di tarik menuju jurang, namun suasananya tidak berubah sama sekali, tetap menakutkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah berjam-jam sejak kejadian dimana Jefran di tarik menuju jurang, namun suasananya tidak berubah sama sekali, tetap menakutkan.
Rizky sama sekali tidak bisa di ganggu, sejak berjam-jam lalu ia hanya duduk di samping tubuh tak bernyawa milik Haris dan yang lain.
Mulut nya tertutup rapat, dengan wajah datar.

Rizky benar-benar emosi setelah salah satu dari mereka kembali menjadi korban. Sejak tadi di dalam kepala nya di penuhi sumpah serapah yang di tujukan untuk teman nya yang lain karena terlalu banyak menunda-nunda perjalanan mereka sehingga korban kembali berjatuhan.

"Seharusnya hari ini kita udah tidur di rumah" ucap Dava

"Udah berapa lama kita di sini?" Tanya Yuda

"Dua hari dua malam" jawab Ridho dengan cepat

Dua hari dua malam, dan sudah memakan empat korban, bagaimana lagi kedepannya, berapa banyak lagi korban yang berjatuhan di gunung ini?
Tidak ada yang tau itu.

"Kalau dari awal kalian ikutin saran gue buat mencar, kita pasti udah di pos dan balik ke rumah tanpa ada korban lagi" ucap Rizky dengan datar

Mereka semua mengerutkan kening karna heran, apa maksudnya itu

"Maksud lo apa?"

Rizky terkekeh kecil " kalian terlalu banyak buang waktu, kemarin udah gue ajak buat mencar biar bisa dapet bantuan, tapi apa? Kalian gak ada yang setuju dan bersikap seolah-olah kalian yang paling bener di sini. Dan sekarang liat! Temen kita mati lagi karna kalian terlalu lambat!!" Tutur Rizky yang menyalahkan teman-temannya

Wisnu menatap emosi ke arah Rizky
"Lo nyalahin kita di saat saran yang lo kasih sama sekali gak berguna" bantah nya yang tidak terima karna di salahkan

"Emang sejauh ini, kalian ada ngasih saran? Ada usaha buat keluar dari sini? Enggak kan!"

"Eh Rizky, lo kira dari kemarin kita gak berusaha buat keluar dari sini? Terus yang dari kemarin kita nyusuri ni jalur kalau gak buat keluar dari sini buat apa?" Ucap Devano nyolot

Rizky mendecih tak suka " usaha tai! Kalau bener-bener usaha kita pasti udah keluar dari sini"

Dava sudah tidak dapat menahan emosi nya lagi "Eh bangsat, emang usaha lo apa? Cuma modal ide yang sama sekali gak bisa di pake aja belagu lo!" Sarkas nya

"Cih, yang cuma modal nangis tanpa ngebantu diem aja deh" cibir Rizky

"Maksud lo apa sih?!" Bentak Dava, suara nya menggema saking keras nya

"Udah deh ya, kalau emang mau mencar silahkan mencar" ucap Ridho yang sudah jengah melihat pertengkaran yang tidak ada habisnya

Rizky menoleh ke arah Aiden "Aiden, lo ikut gue" ajak nya

"Gak!" Tolak Aiden mentah-mentah

Rizky terkejut, karna satu-satunya orang yang ia percaya saat ini pun menolak untuk pergi bersamanya.

Devano menahan tawa "yahh gak ada yang ngikut" ejek nya

Rizky tidak peduli, ia beranjak dan berusaha menggendong tubuh Haris. Namun itu semua terhenti karena tangan nya di cekal oleh Jefran

"Lo pergi sendiri, tanpa bawa siapa pun!!" Tekan nya dengan datar

"Siapa lo berani larang-larang gue?"

"Sekali lagi gue bilang, LO PERGI TANPA BAWA SIAPAPUN!!"

Nada bicara yang di keluarkan Jefran semakin dingin, wajah kelelahan yang di campur emosi semakin membuat nya tampak menyeramkan.

Jefran adalah orang yang jarang sekali marah, ia tidak pernah menghadapi  masalah apapun dengan emosi. Jefran termasuk orang yang tenang, namun menghanyutkan.

"Jangan sampe lo gue seret masuk ke dalam jurang"

Rizky tertawa remeh mendengar ancaman yang di keluarkan Jefran, ayolah Rizky tidak takut dengan hal itu.

"Emang bisa?" Tantang Rizky tanpa takut sedikitpun

Yuda langsung menghalangi Jefran yang sudah bangkit dan benar-benar ingin menyeret Rizky ke jurang "Udah! Yang mau pergi silahkan, gak usah menye-menye, buat pusing tau gak" ucap nya sambil menatap Rizky

Rizky benar-benar sudah muak, memilih untuk mengambil tas nya dan pergi dari hadapan teman-temannya. Namun baru ingin berjalan untuk menjauh, Aiden langsung menarik nya dengan kencang

"Kalo masih mau hidup, mending lo duduk diem di sini" ancam nya dengan tenang "jangan apatis Rizky, dengan lo pergi sendiri itu berarti lo udah siap buat pergi dari dunia ini"

Rizky hanya diam mendengarkan, tidak ada niat untuk membantah ucapan Aiden. karna ia tau, ujung-ujungnya akan kalah jika berdebat dengan Aiden.

"Kita pergi bareng, dan harus pulang bareng!" Ucap nya final "sekarang lo duduk di samping gue, tanpa bantahan sedikit pun!!"

Rizky masih diam dan enggan untuk duduk, membuat Aiden menarik nafas dalam, karna sungguh emosi nya saat ini sedang berada di ujung tanduk

"Gini deh ya, setidaknya lo fikirin Haris sama yang udah pergi, emang lo mau mereka di jaga sama orang-orang gak berguna kaya kita ini?"

Devano mendelik tak terima atas ucapan Aiden barusan. Apa-apaan di bilang tidak berguna
"Udah lo diem dulu, biar luluh itu si Rizky" ujar Yuda sambil menahan tangan Devano

"Sekarang lo duduk, dan tugas lo cuma gendong Haris nanti"
Akhirnya Rizky menurut dan duduk dengan gerakan kasar dan wajah masam.

Yang lain hanya memandang nya sebentar tanpa berminat untuk menenangkan Rizky, karna sungguh emosi mereka sedang tidak stabil sekarang ini. Di tambah kurang tidur dan kelelahan membuat mereka mudah sekali di selimuti emosi.
Apa lagi Devano, orang yang selalu mengandalkan otot dari pada otak itu selalu bertindak tanpa fikir panjang kedepannya akan seperti apa.

"Sean biar di gendong aja kayak yang lain, gak usah pake tandu lagi" usul Ridho

"Emang lo mau gendong dia?" Tanya Jefran

Ridho baru ingin menjawab, namun sudah lebih dulu terpotong oleh ucapan Wisnu "gue yang gendong"

Setelah itu semua kembali diam, ingin memulai obrolan pun terasa canggung karena beberapa keributan yang sebelumnya mereka ciptakan membuat suasana terasa tidak enak untuk berbicara satu sama lain.

Masing-masing sibuk dengan fikiran nya sendiri, rasa lelah mulai mereka rasakan karena sejak kemarin tidak tidur.

Sejak perdebatan nya dengan Rizky tadi, Dava tidak ingin memandang pemuda itu. Rasa tidak enak muncul dalam hatinya karna berkata kasar pada teman nya itu tanpa memahami terlebih dahulu perasaannya.

"Kalau gue yang selanjutnya, tolong kalian tinggalin mayat gue di tempat gue mati" pesan Wisnu, membuat mood mereka semakin buruk

"Ngerusak mood Mulu lo telur ayam!"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

LOST  In The Mountain  (TERBIT)Where stories live. Discover now