LOST| 20 ragu

174 28 0
                                    

                            ***

Yuda adalah orang pertama yang membuka mata pagi ini. Kondisi sekitar masih terlihat gelap dan udara pun terasa sangat dingin.
Yuda memandang teman-temannya yang masih tertidur dengan posisi duduk dan bersandar pada batang kayu, raut nya mendadak sayu mengingat perjuangan mereka untuk bisa keluar dari gunung Lawu ini.
Tidak sengaja, pandangan Yuda beralih ke mereka yang sudah lebih dulu pergi, raut yang mula nya sendu di gantikan dengan raut kesedihan di Sertai air mata yang ikut mengalir membasahi wajah.

"Gue harus gimana?" Yuda menangis untuk kesekian kali nya "gue gak bisa biarin kalian lama-lama di tempat ini, tapi untuk bawa kalian keluar, gue juga gak tau harus ngapain"

"Maaf karna gak bisa bantu apapun, gue harap kalian gak ikutin bisikan apapun yang kalian dengar"

Sontak Yuda langsung melihat ke sekeliling nya untuk mencari sumber suara, namun yang di dapat hanya kegelapan dengan cahaya remang bulan. Yuda tau, itu pasti salah satu dari teman nya yang sudah lebih dulu pergi, itu suara Bagas.

"Lo kenapa masih disini? Tempat lo udah bukan di dunia ini lagi" Yuda mencoba berkomunikasi dengan Bagas yang tidak menampakkan sosoknya

Perlahan Bagas mulai menunjukkan wujudnya di depan Yuda "karna gue udah terikat di sini"

"Amarga bocah iki wis dadi pandherekku, pengawalku, mula ora ana sing bisa ngusir dheweke saka kene kajaba aku. Dheweke bakal kaiket ing salawas-lawase karo aku "

(Karna anak ini sudah menjadi pengikut ku, pengawal ku, tidak ada yang bisa membawa anak ini keluar selain aku. Dia akan terikat selamanya disini bersamaku)

Bersamaan dengan Bagas yang mulai pudar wujudnya, sosok kakek tua yang mengurung Bagas dalam belenggu nya menampakkan wujudnya, namun hanya sekelebat bayangan saja lalu hilang tersapu angin

"Jefran udah pulang, dia udah di jemput orang tuanya" sebelum wujudnya benar-benar hilang, Bagas menyampaikan berita yang mungkin akan membuat teman-temannya semakin terperosok dalam lubang kesedihan "Jefran udah gak ada"

Sekarang Yuda tau, bagaimana keadaan Jefran, sakit di hatinya semakin bertambah air mata semakin deras, untuk kesekian kali, ia kembali kehilangan, bahkan dengan cara yang lebih kejam kali ini. Ia tidak ada bahkan di saat Jefran menghembuskan nafas terakhir, ini akan menjadi penyesalan terbesar dalam hidup nya.

"Jangan nangis Yuda, lo cowok" suara itu mengejutkan Yuda, di tempat nya Rizky ternyata sedang memperhatikan Yuda "ini yang terakhir kali gue liat lo nangis, habis ini gak ada lagi nangis-nangis, kita cowok"

"Emang cowok gak boleh nangis?"

Rizky menghembuskan nafas nya pelan "bukan gak boleh, cuma keadaan sekarang gak cocok buat kita nangis, gue juga ngerasain kok, kita semua ngerasain rasa sakit nya, Yuda. tapi gue mohon gak ada lagi tangisan habis ini"

Yuda mengangguk faham, segera ia menghapus air mata nya dan kembali menyandarkan tubuh ke pohon di belakang nya.

"Menurut lo kita harus kemana habis ini" tanya Rizky

"Lurus aja, kan lo yang ngotot minta lurus terus"

Rizky sebenarnya sedikit ragu dengan pilihan nya " gak usah ragu, gue percaya sama lo" ucap Yuda meyakinkan, ia lupa tentang apa yang Bagas pesan

Rizky mengangguk yakin, setelah itu hening di antara keduanya tidak ada lagi yang memulai obrolan. Hingga ringisan Wisnu dalam tidurnya terdengar

Tak

Rizky langsung gemetar ketakutan saat mendengar suara pohon yang seperti di potong menggunakan parang itu, berbeda dengan Yuda yang melirik sana sini dengan tenang.

LOST  In The Mountain  (TERBIT)Where stories live. Discover now