02

107K 10.8K 1.4K
                                    

Chapter dua nih...

Langsung baca aja

Happy reading 🥳 🥳🥳
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Capek baget ya Allah" ujar Samuel dramatis sambil mengusap keringatnya. Sebenarnya keringatnya itu bukan karna hukuman tadi. Tapi karna dia dan Berni yang saling menganggu.

"Lebay Lo" cibir Berni.

"Gitu aja ngeluh laki bukan?" Lanjutnya sambil meminum air mineral di botol.

"Cih, Lo juga sama ngos-ngosan. Segala sok kuat Lo" sinis Samuel yang lalu menerima botol air Dari Fajar.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di kantin. Mereka tidak kembali ke kelas tapi malah ke kantin.

Tapi suer, toilet cowo itu jorok banget. Mereka bertiga sampe ngos-ngosan bersihinnya.

Ni anak-anak anjing, masuk pake sepatu ga tau itu kena tai apa kaga, malah main masuk aja.

"Sekolah ini diskriminasi banget, masa toilet kelas IPA lebih bagus sih anjing. Toilet IPS udah kaya gudang, udah gitu kerannya rada macet lagi" dumel Samuel geram sambil mengingat kejadian tadi.

"Iya anjirr, toilet IPA bersih mengkilat, tisunya banyak trus kerannya mengalir terus" tambah Berni yang kesal.

"Kayaknya toilet kita pipanya harus ganti Sama rucika biar mengalir sampai jauh" Ujar Samuel yang langsung di hadiahkan jitakan dari berni.

"Otak, Lo juga kayaknya harus pake rucika, biar ga tolol" ejek Berni.

"Ngatain orang kaya Lo ga aja babi" balas Samuel yang kemudian mereka berdua tertawa.

Fajar yang melihat itu hanya pasrah dengan sifat konyol dan aneh kedua sahabatnya.

"Lo bertiga ngapain di sini" sontak Samuel, Berni dan fajar langsung menoleh ke arah suara.

Orang itu adalah Cakra. Sekarang Cakra sedang melakukan patroli, untuk siswa yang membolos di jam pelajaran.

"Eh ada Cakra, ngapain ke sini?" Ujar Berni dengan canggung.

"Nangkep tikus yang kabur" Samuel dan Berni langsung melongo mendengar perkataan Fajar.

"Anjirr, gue di samain Sama tikus" protes Berni tak suka.

"Masih mending tikus, Lo itu lebih mirip sama monyet" ejek Samuel sambil tersenyum.

Fajar hanya melihat Cakra dengan datar, begitu juga Cakra.

"Balik ke kelas kalian sekarang" pinta Cakra dengan nada dingin.

"Iya" jawab Samuel.

Mereka bertiga langsung berdiri sambil membawa tas mereka.

Saat melewati Cakra, Fajar langsung berhenti dan berbisik pada Cakra.

"Pulang bareng gue" bisik Fajar dan di angguki oleh Cakra. Samuel dan Berni kaget melihat interaksi mereka berdua.

Selepas meninggalkan kantin, mereka bertiga kini berjalan menuju kelas.

"Jar, Lu kenal sama Cakra?" Tanya Samuel penasaran.

"Hm"

"Anjirr, ternyata selama ini sahabat kita dekat sama OSIS keamanan. Jangan-jangan pas kita ketahuan tadi Lo yang Cepu ke Cakra ya" curiga Berni sambil memicingkan matanya melihat ke arah Fajar.

Salah Kirim [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang