08

69.6K 8.4K 1.5K
                                    

Yuhuuuu chapter delapan nih

Awalnya cuman iseng aja, eh ternyata banyak yang suka. Makasih banget buat kalian yg udah baca 💗

Terus, tangan gue gatel pengen pencet publis. Jadinya aku publish he he he 😁

Absen dulu sesuai makanan favorit kalian 👉

Selamat membaca...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






"Samuel aku suka sama kamu"

Samuel kaget dengan pernyataan seorang gadis di hadapannya.

Tadi Samuel berada di kelas, namun tiba-tiba ada segerombolan gadis yang datang ke kelasnya. Menyeretnya keluar menuju belakang sekolah.

Kenapa dari tadi belakang sekolah Mulu, yang di jadiin tempat buat kek gini.

Yang menembaknya adalah Sindy ketua geng di sekolahnya. Pakaiannya sangat ketat make up yang tebal, hal itu membuat Samuel kurang nyaman.

Samuel tidak suka dengan gadis yang berpenampilan seperti ini.

"Maaf ya, tapi gue ga bisa" ucapan Samuel membuat Sindy memanyunkan bibirnya.

"Kenapa? Aku kurang cantik?" tanya sindy dengan nada manja.

"Ngak Lo cantik kok. Malah berlebihan" Ujar Samuel

"Trus kenapa kamu ga mau sama aku" ayolah, kalau dia tidak mau bukankah itu berarti dia memang tidak suka?

"Gue ga suka sama Lo" jelas Samuel sambil tersenyum. Lama-lama dia merasa risih.

"Kalo kamu pacaran sama aku, kamu boleh kok ngelakuin 'itu' sama aku. Kamu kan, sering nonton bokep pasti kamu maulah ngelakuin itu"

"WHAT THE FA- kenapa ni cewe murahan banget?" Batin Samuel. Keningnya mengerut.

Sangat bodoh jika memberikan masa depannya kepada seorang lelaki, hanya agar dapat berpacaran.

"Gue bilangin ya sama Lo, gue emang suka nonton bokep. Tapi, gue bukan cowo brengsek yang bakalan ngelakuin hal itu. Gue nonton bokep, cuman buat kesenangan pribadi. Ga ada keinginan sama sekali untuk melakukan nya sekarang. Lagian gue cuman ngelakuin itu sama orang yang gue cinta, dan orang yang akan nikah sama gue" jelas Samuel panjang lebar. Berharap semoga sindy mengerti.

"Cowo kaya Lo sok-sokan nolak gue. Cih ganteng juga engga. Ayo guys cabut" sindy langsung pergi meninggalkan Samuel yang terheran-heran.

"CEWE PRIK " teriak Samuel sambil menunjuk ke arah sindy dan temen-temen nya.

"Wah tu cewe emang gila. Dia sendiri yang nembak gue. Gue tolak, malah ngatain gue. Untung Lo cewe, kalo ngak udah gue pites-pites Lo" dumel Samuel, lalu memasukan tangannya ke saku celana dan kembali ke kelas.










"Gimana?" Tanya Fajar melihat Samuel yang duduk di sebelahnya.

"Gue tolak" Fajar lalu membalikan wajahnya.

Salah Kirim [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang