29

67.5K 8.1K 2.3K
                                    

Chapter dua puluh sembilan ya guys...

Hampir mendekati end

Absen pake hewan favorit kalian 👉

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nata dan Cakra kembali ke lapangan Basket. Dia sana, babak kedua sudah di mulai, poin sekarang di pegang oleh tim lawan.

Nata menggenggam tangan Cakra kuat.

Waktu sudah mulai habis, poin mereka sama sekarang. Para penonton juga mulai riuh dan tegang.

Samuel mendribble bola melewati lawan, waktu sudah tersisa 10 detik. Dengan cepat, Samuel langsung mengshoot bola ke ring.

"YES!" teriak Gio begitu poin berhasil di rebut sebelum waktu habis.

"HUUUUUUUUUUU AAAAAAAAAA" teriak anak-anak.

Banyak yang kecewa tapi ada juga yang senang, memang atau kalah itu sudah biasa apalagi ini hanya pertandingan persahabatan.

Samuel dan timnya langsung berpelukan, bahkan ada yang menangis.

Samuel tersenyum senang, matanya tertuju pada Cakra yang sedang tersenyum lebar melihatnya.

Samuel langsung menunduk, rasanya jantungnya akan copot melihat senyuman manis Cakra.

Samuel bersalaman dengan ketua tim JayaPutra. Sungguh pertandingan yang menyenangkan juga menegangkan.

Setelah selesai, Samuel dan timnya lalu mengambil mendali dan kembali ke kursi tempat mereka.

"SELAMAT!!" teriak Nata yang langsung berlari dan berhamburan memeluk anak-anak basket.

Mereka tentu saja dengan sigap langsung memeluk Nata.

"Kalian luar biasa" puji pelatih.

"Saya harap, kalian bisa terus melanjutkan prestasi kalian" mereka semua langsung mengangguk dan tersenyum senang.

"Makasih Koch" mereka lalu bertepuk tangan, Nata lalu membereskan Botol dan handuk-handuk tim.


Samuel juga dengan sigap membantu Nata, namun nata langsung menolaknya.

"Biar gue aja, Lo kan baru abis  tanding istirahat aja noh" ujar Nata sambil menunjuk bangku kosong dengan dagunya.

Cakra sedang berdiri sambil memegang botol minum. Nata lalu berjalan ke arah Cakra dan berbisik.

"Kasih ke dia gih" bisik Nata, lalu tersenyum dan pergi memasukan barang ke bus di bantu anak-anak lain.

Cakra mengangguk lalu berjalan mendekati Samuel yang tengah duduk.

"Ini, buat Lo" Cakra memberikan botol minum itu. Samuel langsung mengangkat wajahnya melihat Cakra.

Salah Kirim [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang