25

61.8K 7.6K 1.1K
                                    

Chapter dua puluh lima nihh

Author dah up nihh kuy baca

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Samuel dan Cakra sudah berada di UKS. Cakra sedang membantu Samuel mengobati luka di bibir dan tangannya.

"Lo tadi kenapa sih?" Tanya Cakra sambil membersihkan darah di tangan Samuel.

"Biasa, anak jantan" cakra melihat Samuel dengan tatapan malas.

"Lo kira gue bukan anak jantan?" Samuel hanya diam, sekali-kali merengis sakit karna Cakra menekan-nekan lukanya.

"Trus, seharian ini Lo kenapa?" Cakra mengangkat wajahnya melihat Samuel yang diam.

"Ga kenapa-napa gua, santai" Cakra memicingkan matanya mendengar jawaban Samuel yang terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Lo ga biasanya Sam" Samuel menyengit dahinya heran.

"Maksudnya? Gue masih biasa kali" ujar Samuel. Cakra lalu megambil buat merah.

"Lo ga aneh kaya biasanya" Cakra berhenti memperban tangan Samuel. Menatap Samuel yang juga sedang menatapnya.

"Apaan sih? Gue aneh salah! Trus gue normal salah! Mau Lo sebenarnya ap- Aw...ssss..sakit" ucapan Samuel terpotong saat Cakra menekan perban kuat di tangan samuel.

"Ga usah ngegas, gue cuman nanya" Samuel mengeluh sakit karna Cakra dengan kasar memperban tangan Samuel.

"Trus, kenapa Lo keliatan jauhin gue? Tanya Cakra.

"Y-ya, gue takut pacar Lo ce-cemburu gitu" ujar Samuel gugup. Cakra melihat Samuel dengan heran.

"Pacar? Gue aja belum pernah pacaran" ucapan Cakra langsung membuat Samuel membulatkan matanya.

"Masa sih? Trus Aldi siapa?" Samuel semakin penasaran.

"Ya, gue sama ka Aldi cuman Deket doang. Siapa yang pacaran sama ka Aldi. Lo sendiri kan udah denger gue nolak ka Aldi waktu itu" Cakra beranjak membereskan kotak obat.

"O-oh" Samuel menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Jangan bilang Lo cemburu ?" Ucapan Cakra membuat Samuel membulatkan matanya.

"G-ga"

"Trus apa?"

"Itu karna kemarin Lo nendang gue sampe jatoh, udah gitu nendangnya tepat di selangkangan gue lagi" alibi Samuel. Sebenarnya Samuel memang agak kesal karena hal itu juga.

"Salah Lo sendiri, siapa suruh tidur Deket gue. Udah gitu, meluk-meluk lagi" ujar Cakra sinis.

"Lo ga tau diri ya, udah gue bantu keluarin malah ga bilang makasih" cakra langsung membuang wajahnya ke arah lain. Wajahnya memerah karna mengingat kejadian kemarin.

"Ga usah di bahas" Samuel langsung sadar dengan apa yang mereka bahas. Kepalanya langsung menunduk.

"T-trus, Lo Bakal ngapain sekarang?" Tanya Cakra melihat surat di samping Samuel.

"Yah, di kasih ke bokap gue. Palingan bakal di marahin, trus minta maaf ke tu anak setan abis itu di skors" ujar Samuel enteng, Lalu merebahkan tubuhnya di atas brangkas.

Salah Kirim [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang