2/11

1.1K 111 52
                                    

BAB 2 - Bagian Keenam : Berkeringat

warn!! 🔞

***

ramalan cuaca paris mengatakan bahwa cuaca hari ini akan cerah hingga siang dan berawan ketika sore nanti. sungguh ramalan cuaca paris tidak pernah salah. sejak matahari memperlihatkan cahayanya dari timur, langit biru membentang luas tanpa gumpalan kapas putih menutupi.

pada hari ini haruto mengajak jeongwoo untuk pergi ke suatu tempat. ajakan itu merupakan ajakan yang sama yang pernah ditawari haruto pada dua hari lalu yang akan tetapi baru dapat dilaksanakan empat hari selisih dari yang disepakati sebenarnya. mengambil cuti dua hari sebab haruto bilang perjalanan yang akan mereka tempuh memakan waktu panjang hingga berjam-jam. benar lama, tetapi jeongwoo tak menganggap hal tersebut sebagai masalah dan menganggapnya sebagai kesempatan untuk bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan tetangganya itu.

mereka berpergian menggunakan mobil haruto. hampir dua jam lebih berkendara namun belum sampai juga. jeongwoo pun masih tak mendapat petunjuk tentang tujuan mereka ini.

hingga akhirnya kendaraan roda empat kepunyaan haruto telah benar-benar meninggalkan kota dengan bangunan-bangunannya yang maha tinggi, memasuki kota kecil dengan arsitektur bangunannya tak kalah menakjubkan dari di kota, sekilas jeongwoo dapat menilai bahwa mungkin tempat yang tengah mereka jejaki sekarang ini adalah suatu kota atau barangkali mungkin adalah desa, yang terpencil, terletak jauh di pinggiran kota paris.

namun meski begitu, tak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka hampir sampai ke tujuan sesungguhnya. menjelang sore, haruto putuskan untuk menginap di sebuah penginapan kecil.

"two room, please-"

haruto berbicara pada karyawan pria yang ada di meja resepsionis. sebuah pegangan yang dia dapat pada lengannya, berasal dari samping, membuat dia segera menoleh. menghentikan dia sebelum sempat membayar.

jeongwoo melihat padanya dengan gurat khawatir yang sangat lucu. kedua alisnya nampak bertaut sedikit dan pandangan matanya seperti anak kecil yang ketahuan tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya oleh sang guru.

"satu kamar saja." cicitnya pelan.

sesungguhnya dia merasa tak enak pada haruto yang akan mengeluarkan banyak uang apabila mereka memesan dua kamar untuk tidur malam ini. yang berambut hitam pekat sebelumnya telah mewantinya untuk tak membawa apa pun selain sedikit pasang baju dan diri sendiri, yang jelas ditolak beberapa kali olehnya tapi karakter pemaksa dan tak mau dibantah haruto membuatnya menyerah. demikian perjalanan kali ini sepenuhnya ditanggung oleh haruto.

sebab itu jeongwoo setidaknya tidak mau merepotkan haruto lebih dari ini. sekurangnya dia bisa membantu dengan mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan haruto untuk membayar penginapan.

"tidak apa-apa kah jika kita tidur sekamar?"

pertanyaan haruto dengan cepat mendapat anggukan dari jeongwoo. yang bertubuh lebih tinggi tersenyum, menoleh pada si karyawan pria dan membayar.

ketika sampai di kamar, jeongwoo langsung merebahkan badannya di kasur, mengundang tawa ringan meluncur dari belah labium haruto.

"lelah?"

"mm-hm..."

haruto terkekeh. dia menghampiri jeongwoo, lalu duduk di pinggiran kasur di sebelah pria itu. keduanya saling bertatapan.

"maaf membuatmu ikut dalam perjalanan panjang ini." katanya sambil usap surai jeongwoo dari ujung dahi ke belakang kepala.

jeongwoo segera menggeleng ribut. memegang tangan haruto yang di kepalanya lalu tersenyum.

𝐍𝐈𝐂𝐄 𝐍𝐄𝐈𝐆𝐇𝐁𝐎𝐑 ; 𝐇𝐀𝐉𝐄𝐎𝐍𝐆𝐖𝐎𝐎Where stories live. Discover now