3~Di hukum

412 60 1
                                    

"Dari mana aja kalian?" tanya seseorang yg melihat shandy dan yg lainnya baru datang dengan mengendap-endap

Langkah kaki mereka berhenti dan berbalik melihat ke arah belakang

"Mampus dosen pakek ngeliat lagi" umpat gilang

"Ngomong apa kamu gilang?" tanya dosen

"Gak pak saya gak ngomong apa-apa"

"Sekarang kalian semua saya hukum berdiri di lapangan sambil hormat ke bendera karena kalian sudah bolos dari jam pelajaran saya"

"Pak jangan di hukum dong" mohon fiki

"Mau saya tambahkan lagi hukuman nya?" tanya dosen

"Ya jangan dong pak yg satu aja belom di kerjakan masa mau di tambah lagi" ujar farhan

"Makanya jangan protes"

"Maaf pak"

"Ini kesalahan saya pak jadi biar saya aja yg di hukum mereka jangan" ujar shandy

"San gak bisa gitu dong ini juga salah kita" ujar ricky

"Bener apa yg di katakan oleh ricky" timpal fajri

"Bolos nya bareng-bareng di hukum juga harus bareng-bareng" lanjut zweitson

"Gua setujuh sama si soni" ujar gilang

"Tapi"

"Gak ada pakek tapi-tapi ini juga kesalahan kita" ujar fiki

"Baik pak kita terima hukumannya" ujar zweitson

"Bagus sekarang kalian ber 7 pergi kelaparan sampai bel istirahat berbunyi" ujar dosen

"Baik pak" ujar mereka yg langsung pergi ke lapangan untuk menjalankan hukuman yg di berikan oleh dosen mereka

Mereka semua berdiri sambil hormat di lapangan yg sangat panas membuat shandy merasa tidak enak hati karena dirinya semua teman-teman nya harus ikutan di hukum

"Maafin gua ya karena gua lu semua di hukum"

"Udah lah san jangan merasa bersalah gitu ini bukan kesalahan lu" ujar farhan

"Udah la guys di bawah enjoy aja" timpal zweitson

"Yaps gua setujuh sama soni" lanjut gilang

"Lanjut aja guys" ujar ricky

"Panas bad haus lagi" keluh fiki

"Iya ni tenggorokan aji udah kering" timpal fajri

"Tar gua traktir lu pada deh" ujar shandy

"Ini ni baru teman gua" ujar fiki sambil merangkul shandy

"Kalau gak di traktir berarti bukan teman lu?" tanya shandy

"Gak"

"Ya udah gak jadi gua traktir lu"

"Ye jangan gitu dong san gua kan cuman bercanda"

"Hahah rasain lu fik" ledek zweitson tertawa puas

"Ngakak bad ye" sindir fiki

"Iya dong"

"Awas lu ye son" ancam fiki

"Gak takut gua sama ancaman lu"

"Lama-lama gua nikahin kalian berdua ya" ujar gilang membuat yg lainnya tertawa terbahak bahak

"Mana bisa" sarkas fikson

"Gua setujuh sama lu lang" timpal shandy

"San lu jangan macam macam ya" ujar zweitson

SERUPA TAPI TAK SAMA || ENDWhere stories live. Discover now