Duda Tamvan

597 40 0
                                    

Kini adalah hari kedua liburan Bara and Arkan diBali.

Entah memang perasaan bagi Affan jika Bara dari tadi pagi tidak ada dirumah ia fikir Bara bersama Arkan ternyata ia salah nyatanya Arkan sedang duduk diruang tamu dengannya.

Brak...

Pintu dibuka paksa yang membuat Affan dan Arkan menatap kearah pintu dibuka paksa itu.

Coba tebak siapa yang membuka pintu sekeras itu, sksks ya siapa lagi jika bukan si Duda, sepertinya Bara terlihat begitu tidak mood entahlah Affan tak terlalu perduli dengan itu.

"Sudah berapa lama kita liburan?.." tanya Bara tiba-tiba.

"Baru kemarin sampe kenapa lu duda..." Affan merasa aneh.

"Gua baru beli villa di Bandung karena ada urusan dengan saham yang ada di Indonesia jadi Arkan dan gua bakal netap disini sampai urusan gua selesai, dan Lo berdua mau pulang atau netap?.." ucap Bara panjang lebar, awalnya ia  tak ingin ya karena hari ini ia liburan tetapi harus terhenti karena salah satu sahamnya harus ada masalah.

"Lah yakin Arkan tetap disini, heh duda Lo sibuk kerja si Arkan bakal sendirian.." Affan yang tak percaya dengan ucapan Bara pasalnya Arkan harus tetap sekolah bagaimana mungkin.

"Arkan gak sendirian soal pembelajaran dia bakalan pindah sekolah di Indonesia dan juga Affan Aldian kalian lagi dalam mode ajaran buat ngurus perusahaan jadi lebih baik pulang aja soal biaya gua yang nanggung..." Bara tenang.

"Hmmm, oke gua bakal balik tapi Lo juga harus janji kalo Lo pulang suatu hari nanti Lo harus bawa ibu baru buat Arkan.." Ardian tersenyum.

"Heh, gua gak bisa janji karena Lo tau gua Duda Tamvan yang paling mempesona.." sombong Bara.

"Duda sengklek kek elu ga cocok disebut Tamvan dah jadi duda karatan masih aja sok.." sinis Affan.

"Dasar perawan Aldiansyah.." Bara melempar bantal kearah Affan.

"Aduh!..heh gua bukan perawan emang gua Maria.."

"BANCI!!.." yang langsung meninggalkan Affan yang sedang marah

"Heh astaga jahat banget seorang Affan yang paling mempesona harus disebut banci awas aja Lo Duda..." Affan benar-benar emosi melihat Duda yang menyandang status sebagai Abang.

______________________
_____

Hari ini bertepatan perpindahan Arkan dan Bara, awalnya Arkan menolak tetapi dengan bujuk rayunya Bara iapun harus menerima kenyataan.

"Dad, kenapa harus pindah?..." Arkan membuka pembicaraan.

"Salah satu saham ayah di Indonesia sedang krisis jadi kita akan tinggal disini dulu.." Bara yang menjawab tak lepas pandangannya yang tengah menatap kota Bandung saat ini.

"Daddy bodohku kau tak akan menjadikan aku sebagai asisten yang harus membereskan berkas-berkasmu, jika memang itu yang akan terjadi lalu guna asisten yang kau bayar mahal itu untuk apa sedangkan aku tak pernah kau bayar.." Arkan mengeluarkan unek-unek yang ia tahan jujur Arkan curiga tapi jika ia berkata jujur akan sulit baginya nanti untuk masalah uang jajan.

"Hahahah...." Tawa Bara lepas saat melihat ucapan dari anaknya ini.

"Dad tak mungkin melakukan itu okay saat ini kau hanya perlu fokus pada sekolah barumu.." sambung Bara sambil mengelus rambut Arkan lembut.

Degh...

"Ayah, aku menyayangimu kau begitu baik dan penyayang walau harimu itu menyimpan banyak kebencian dan dendam akan tetapi kau sangat penyayang padaku dan juga ibu, aku beruntung mempunyai ayah seperti walau terkadang kau sangat menyebalkan.." batin Arkan akan tetapi matanya menatap senduh kearah Bara yang mengeluarkan tatapan datar.

"Mengapa?.." Bara yang menyadari jika putranya menatap kearahnya.

"Tidak.." Arkan dengan imutnya menggeleng kepala.

"Hmm.." Bara mengelus rambut Arkan lembut dan Langsung mengalihkan pandangannya ke arah luar.

"Ada apa denganku mengapa anak dari wanita yang bahkan tak aku cintai bisa meluluhkan hatiku,jurus apa yang ia buat hingga mempunyai anak yang seperti ini bahkan pikirannya lebih dewasa..." Batin Bara yang memikirkan hal aneh, mengapa tidak aneh ia bisa-bisanya bilang jurus seperti sihir saja, eh sihir sama jurus ada kaitannya? Terserah saja intinya Bara hanya fokus pada penerusnya yang sifatnya dewasa ini.

continued....

Makasih dah baca Jan lupa vote 🙂
Jaga kesehatan sekarang lagi ada virus mencintai fiksi tapi sadar itu tak nyata.

Ciakkk

Disatukan oleh cerita
Dipisahkan oleh dunia

Siapa lagi kalo bukan fiksi

Sksksk bye...

Gak vote moga dapat karma
Bukan kurma
Sekian dan terimakasih

Cinta Sedarah [BL] |Berhenti Untuk Sementara|Where stories live. Discover now