perjodohan tiba-tiba

285 24 0
                                    

Affan menatap kearah sang kakek yang tengah berbicara dengan semua anggota keluarga setelah insiden waktu itu pada Affan yang dibuat Aldian tentu kini keluarga Aldian membahas soal perjanjian yang tengah diajukan oleh keluarga Varos soal perjodohan agar kedua Keluarga itu tidak bermusuhan entah apa tujuannya tapi keluarga Aldian juga sudah malas untuk bermusuhan hanya karena masalah sepele pada akhirnya kakek dari Affan maupun yang lainnya setuju dengan perjodohan tersebut dengan Aldian yang akan dijodohkan tentu Affan belum tau karena ia baru saja tiba di ruangan itu namun saat ada kata Aldian dijodohkan Affan merasa lega namun ada rasa yang ganjal dari hatinya namun ia tepis begitu saja.

Tanpa perduli dengan situasi Affan memilih tidak perduli karena dengan adanya perjodohan itu ia akan selamat itu fikirnya.

"Besok kita akan adakan acaranya.."ucapan dan rencana tiba dari sang kakek membuat Affan hanya diam ia tak bisa menjawab Karena ia fikir nanti ia akan lepas.

"Bagaimana Aldian?.."tanya sang Kakek.

"Baiklah.."Aldian hanya mengiyakan.

"Ha!..."

Seketika semuanya tertuju pada Affan dengan wajah tanda tanya ,"ada apa Affan?.."tanya sang kakek dengan cepat Affan menggeleng kepala.

Keesokan harinya hari Dimana Aldian akan menikah dengan anak dari keluarga Varos.

"Kenapa denganku?.."ucap Affan pelan karena sesak di dadanya saat Aldian tengah membacakan ijab Kabul yang nantinya ia akan resmi menjadi suami dari Bianca.

"Gak gak mungkin.." ucap Affan menggeleng cepat.

Affan meninggalkan ruangan itu dengan air mata yang begitu deras, dengan kecepatan tinggi ia melaju mobilnya sampai dipantai dimana ia akan mengeluh dan menenangkan diri disana.

"Hiks..tai asu ni apa coba kok nangis woi hiks..gua cowok masa suka ma cowok..
Hiks...bunda..huaa....hiks...hiks..aaa....." Tangisan Affan pecah bersama umpatan yang mengabsen nama binatang .

"Kok gua baru sadar ingat Affan hiks..Lo harus bisa..hiks.."Affan menggeleng cepat dengan raut wajah penuh dengan air mata..

Tatapan kosong mulai menjalar Dimata Affan pemuda itu mulai terlihat begitu seperti mayat hidup iba namun ingin tertawa karena dulu ia selalu berharap Aldian menjauhinya sekarang diberikan malah menangis lucu ingin sekali membunuhnya.

Perlahan Affan merasakan cairan merah dan kental keluar dari hidungnya.

"Eumm..darah.."Affan seperti tidak peduli ia nampak terbiasa dengan mimisan itu entah apa yang terjadi setelah kejadian waktu Diaman Affan meninggalkan Aldian menuju Belanda pada saat itu namun benar-benar terlihat jelas sebenernya Affan telah berubah total walaupun masih bisa seperti dulu namun ia sudah sangatlah berubah.

"Cape Bun Affan pengen tidur.."ucap Affan yang mulai menutup mata dan...

Bruk.

Sebuah dada bidang menangkap Affan yang tak sadarkan diri itu.

"Gua tau penderitaan Lo selama ini.."ucap Bara ya itu Bara saat diacara pernikahan Aldian ia tak melihat Affan ia juga peka dengan situasi jadi ia mencari dimana Affan yang suka dengan pantai tentu mudah untuk Bara temukan.

"Lo bohong sama semua keluarga Lo bahkan nyembunyin semuanya kalo kakek tau dia bakal marah besar sama orang tua Lo.." ucap Bara masih memeluk Affan ia tak berniat untuk beranjak dari lokasi melainkan malah menatap kearah matahari yang mulai terbenam.

"Kedepannya keluarga angkat Lo bakal gua bantai karena berbuat kasar, andai dulu gua gak lalai mungkin saat itu Lo gak akan hilang dan menderita.."

Entah rahasia apa yang masih disembunyikan oleh Affan pada Bara maupun keluarga yang lain Bara juga tau batas jadi ia tak bertanya langsung pada Affan jujur ia benar-benar merasa bersalah pada saat kejadian itu..

Sejujurnya Affan dulu pernah diculik dan diadopsi oleh keluarga jika berfikir bahagia jawabannya salah Affan malah dibuat jadi budak sex dan malah dijual kepada berbagai pria saat dirinya masih berusia 6 tahun tentu kejadian itu membuat dirinya trauma hingga kelurga Aldiansyah menemukan sang pewaris disaat dimana Affan benar-benar sangat prihatin bocah yang seharusnya pendapat kasih sayang dulu menderita namun akibat dari hal itu trauma itu juga mulai menghilang setelah keluarga Aldiansyah memperlakukan Affan selayaknya bahkan memberikan kasih sayang yang berlimpah sampai kapanpun Affan akan tetap seperti itu karena sang kakek tidak mau Affan merasakan kejadian waktu itu karena baginya Affan begitu penting sungguh sebenarnya Affan adalah anak yang lebih jenius dari siapa pun namun karena ada sifat manja dan anak-anaknya ia malah semakin dimanja walaupun sifat jenius harus tertipu oleh kakeknya sendiri karena ia tak mau Affan kenapa-kenapa cukup Bara dan Aldian saja jangan Affan cucu kesayangan kelurga Aldiansyah.

"Maafin Abang.."ucap Bara mengelus rambut Affan.

"Abang sayang apan sama kayak Felix dan Jovan.."ucap Bara.

"Gimana?.."tabay Felix yang tiba-tiba muncul.

"Baby.."suara berat Jovan.

Tiga pemuda itu adalah kakak bagi Affan yang merupakan cucu bungsu yang begitu disayang oleh siapapun maupun itu mereka.

"Udah lama gak kayak gini.."tatapan yang terluka dari Jovan tentu membuat Felix maupun Bara tau.

"Kita gak akan gagal lagi sama kayak waktu itu.."ucap Felix meyakinkan sang kakak.

"Ya.."

Kini mereka bertiga menatap kearah Affan yang masih menutup matanya semuanya hanya ada keheningan dan mata yang tertutup karena mereka juga malah ikut tertidur mungkin karena lelah dengan dunia yang begitu jahat ya sangat jahat bagi mereka berempat.

Vote ya Jan jadi pembaca gelap yaa....
Lope ..

Awok


Cinta Sedarah [BL] |Berhenti Untuk Sementara|Where stories live. Discover now