urusan perasaan

119 5 0
                                    

Kini Vian tengah duduk bertengger diatas pohon karena memikirkan hal yang harus ia lakukan jangan salah Vian manjat pohon saat malam hari karena itu lebih menenangkan bagi seorang Vian selain balapan.

"Lo kenapa lemah banget Affan padahal Lo lucu cute gitu tapi Lo malah tersiksa sama cinta Lo yang bodoh itu..." Gumam Vian meratapi nasib Affan memiliki tubuh asli yang ia pakai saat ini.

"Gua sempat mikir buat bebasin Lo tapi Lo malah buat semakin rumit..."  Raut wajah Vian mendingin.

"Lo kedepannya harus lebih berfikir lagi Fan, musuh banyak yang mau bunuh Lo gua cuman alter ego Lo, mulai besok Lo harus bisa bangkit dengan Makai kehidupan yang gua kasih ini..." Dapat dilihat Vian mengeraskan rahangnya

"Lo harus bisa jadi Affan namun bersifat Vian karena gua gak selamanya megang..." Sinis Vian.

"Gua tau Lo denger ucapan gua ini...Lo tinggal milih mau berperan kayak gua atau pulang kekediaman Lo..." Ucap Vian memberikan pilihan.

"Gua harap Lo bisa milih yang tepat karena gua muncul cuman keadaan mendesak Lo kalo gak faham sama kehidupan gua bisa tanya sama Rizky, dari dulu Lo Selalu tau apa yang gua lakukan tapi Lo diam..." Vian yang mulai membuang nafas pelan.

"Lo denger kan?.." tanya Vian menatap langit malam itu.

"Aku dengar..." Suara dipikiran Vian membuat pemuda itu atau tepatnya alter ego milik Affan tersenyum.

"Bagus Lo denger mulai besok ambil alih gua mau istirahat..." Vian mulai turun dari pohon dan menuju ketempat tinggalnya.




Dikamar milik Vian kini pemuda itu tengah merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang empuk.

"Vian.." panggil Affan membuat Vian diam.

"Aku takut nanti kacau.."ujar Affan sedih.

"Jangan ngucap gitu gua sama Lo gak bisa pisah Lo bisa tanya gua dan denger arahan gua kalo Lo gak tau.." ucap Vian menenangkan Affan karena ia tahu Affan pemuda itu sangat ragu dan bimbang.

"Vian, kalo dia nyari gimana?.." tanya Affan.

"Jangan bawa perasaan Lo saat ini pura-pura aja amenia..." Ucapan itu membuat Affan terdiam dan tersenyum karena ia tahu Vian sengaja berucap seperti itu hanya untuk menghibur dirinya.

"Amnesia Vian bukan amenia.." tawa Affan mengalun merdu membuat Vian tersenyum tipis.

"Dah gua mau tidur besok Lo ambil alih dan gua udah ngasih tau sama Rizky dia yang bakal ngawasin Lo selama gua istirahat..." Jelas Vian yang mulai menutup matanya.

"Baiklah ayo mulai..." Ucap Affan dengan semangat.

Malam berganti pagi kini Vian atau tepatnya Affan sang jiwa asli telah mengambil alih tubuhnya dengan membiarkan alter egonya untuk istirahat.

Awalnya Affan gugup karena ia harus mengulang kembali masa SMA padahal sudah lama ia tak masuk SMA namun dasarnya Vian yang masih SMA mau tak mau ia harus untungnya Affan pemuda yang jenius jadi gampang.

Penampilan yang dibawa Affan persis seperti Vian namun ia juga harus bersifat seperti Vian agar tak mengundang perhatian dan pertanyaan.

"Huft...mari mulai ayo Affan kamu bisa..." Ucap Affan menyemangati dirinya.

Motor sport milik Vian berhenti tepat disamping motor milik Rizky yang telah menunggunya diparkiran.

"Ehem!.." dehem Rizky membuat Affan menoleh dan mengerutkan keningnya.

"Affan?.." ucap Rizky memastikan.

"Iya ini saya.." ucap Affan dengan logat miliknya.

"Jangan pake nada aku kamu pake Lo gua itu lebih baik karena Vian kek gitu.." ujar Rizky memperingati.

"Iya ak- eh maksudnya gua coba.." ucap Affan gugup karena baru kali ini ia harus berucap seperti itu walaupun pernah namun ia malah seperti baru mencoba.

"Nanti ada Viano bersikap kayak Vian walaupun gua tau Lo faham apa hubungan Viano dan Vian.." ucap Rizky menatap kearah Affan.

"Oke...gua faham.." ucap Affan yang mulai memainkan peran.

"Ayo kelas.." Rizky mulai berjalan dan disusul oleh Affan dibelakang jangan lupakan suara para siswi yang bersorak dari awal Affan datang Sampai Affan meninggalkan parkiran.

"Kok banyak yang-

"Vian populer jadi wajar.." Rizky yang langsung memotong pertanyaan Affan karena ia tahu Affan pasti penasaran mengapa pagi-pagi para gadis sudah mereog.

Kini Bella istirahat telah berbunyi Rizky mengajak Vian untuk kekantin tak lupa Viano yang membututi mereka berdua.

"Kita disini aja.." ucap Viano.

"Yaudah gua pesan dulu.." Rizky meninggalkan mereka berdua.

"Emmm...Vian.." ucap Viano gugup.

Affan yang mendengar suara itu menoleh.

"A-aku mau ngomong.." ucap Viano menatap lekat mata milik Affan.

"Apa?.."tanya Affan heran pemuda didepannya ini terlihat gugup dan seperti tengah dimabuk asmara.

"Aku su-...

"Kita boleh gabung gak?.." suara Wahyu membuat ucapan Viano terpotongnya dan Affan yang mendengar ucapan Wahyu sontak menoleh.

"Ya.." ucap Affan mengiyakan

"Pesan cuy Lo pesan sama Zidan.."tunjuk Wahyu pada Radit.

"Anjing Lo!.." sinis Radit.

"Udah sana pesan..." Algha melerai agar tak banyak cekcok lagi.

"Apa nih tiba-tiba muncul..." Ucap Rizky yang berucap sambil membawa nampan berisi makanan mereka.

"Santai dong kek orang asing aja Lo ky.." Wahyu yang menenangkan Rizky yang nampak sinis kearah mereka.

"Cih ganggu aja.." sinis Rizky.

"Ni anak akibat gak pernah gabung sama kita.." ucap Wahyu dengan nada bercanda.

"Suka-suka gue..." Yang dibalas sinis oleh Rizky.

"Udah Wahyu diem aja jangan berisik Lo gak liat dia kutup lagi perang dingin.."ucap Algha saat  Wahyu yang ingin berucap karena situasi saat ini lagi dingin.

"E-eh.." Wahyu yang akhirnya ngalah dan melirik kearah Affan maupun Tino.

"Gua aneh kok Vian gak kek biasanya.." bisik Wahyu pada Algha.

"Iya juga ya....dia kek om si bos deh om Affan kalo gak salah..." Ucap Algha pelan.

"Nah!...hooh kok kita sefrekuensi.." ucap Wahyu tersenyum tipis.

"Telpon bos gak buat mastiin." Ucap Algha menatap Wahyu.

"Keknya tapi jangan sekarang..." Balas Wahyu dengan raut serius.

"Oke nanti aja mending makan.."  putus Algha.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta Sedarah [BL] |Berhenti Untuk Sementara|Where stories live. Discover now